Pemkot Tangsel Bakal Libatkan Kak Seto untuk Trauma Healing Anak Korban Tsunami
pemerintah kota (Pemkot) Tangsel akan mempersiapkan tenaga ahli untuk trauma healing bagi korban tsunami Selat Sunda jika dibutuhkan
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mengatakan, pemerintah kota (Pemkot) Tangsel akan mempersiapkan tenaga ahli untuk trauma healing bagi korban tsunami Selat Sunda jika dibutuhkan.
Bahkan bagi anak-anak yang alami trauma, Benyamin akan memanggil Pedagog sekaligus Psikolog Anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto.
"Untuk trauma healingnya, nanti kita, kalau itu dibutuhkan, kita punya beberapa tenaga ahli untuk trauma healing di kota Tangerang Selatan ini. Menyangkut anak-anak, nanti kita akan undang Kak Seto, kelompok yang seperti itu," ujar Benyamin di Pamulang, Senin (25/12/2018).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sampai saat ini, data anak-anak korban tsunami, ada dua, yakni Muhamad Ali Ridha (4) dan Luthfatunnisa (13).
Mereka adalah anak dari Faisal Abror, pimpinan pesantren tahfiz, Raudhatul Islah, Serua, Ciputat, Tangsel.
Keluarga Faisal Abror pergi ke Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, bersama empat keluarga tetangganya di Perumahan Bukit Nusa Indah, Serua, Ciputat, untuk berlibur.
Namun tsunami menerjang, dan menewaskan istri Abror, Siti Nur Alfisyah (37), dan dua anaknya yang lain, Nihlatuz Zahra (11) dan Muhamad Zein Karim (4).
Sedangkan bagi korban luka-luka, Benyamin mengatakan akan memberikan bantuan untuk penanganan medisnya yang berobat di RSU Tangsel, rumah sakit swasta ataupun di Puskesmas.
Bagi korban meninggal dunia, Pemkot akan memberikan biaya pemakaman.
• Nagita Slavina Buat Diet Challenge Intermittent Fasting, Hasilnya Bikin 3 Karyawannya Semringah
• Hari Natal, 27 Narapidana Rutan Cilodong Depok dapat Remisi
"Kita memang akan memberikan bantuan ya, kepada keluarga korban, yang pertama adalah yang dirawat di Rumah Sakit di Tangerang Selatan, RSUD ataupun yang di Puskesmas, ataupun di Rumah Sakit swasta, nanti akan dikoorsinasikan oleh Dinas Kesehatan untuk penanganannya. Termasuk dijamin tentunya pembayarannya. Itu nanti akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan kita," paparnya.
"Kemudian yang untuk meninggal dunia, tadi sudah dimakamkan, nanti juga kita akan beri bantuan pemakaman dari APBD kota Tangerang Selatan. Dan itu sudah dipersiapkan oleh Dinas Permukiman dan Tata Kota dan Asisten III," ujar Benyamin.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kabag Infodok Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Sulistyo Pudjo, mengatakan, per pukul 16.00 WIB, Selasa (25/12/2018) jumlah korban jiwa tsunami di Banten berjumlah 234 orang, dan baru 208 yang berhasil teridentifikasi.