Tsunami di Banten

Tangani Warga DKI Jakarta Jadi Korban Tsunami, Anies Baswedan: Pemerintahan Bukan One Man Show

Tangani warga DKI Jakarta jadi korban tsunami, Anies Baswedan tegaskan pemerintahan bukan one man show.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan bersama Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi usai peresmian mesin pengola beras, Kamis (20/12/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihak pemerintah sedang menangani warganya yang menjadi korban tsunami di Banten.

Anies Baswedan menjelaskan, tim Pemprov DKI bekerja cepat, berkordinasi dengan instansi terkait dan mendatangi lokasi bencana di hari itu juga.

Tim tersebut terdiri dari dari Tenaga Medis Rumah Sakit Tarakan, personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Kehutanan (Dishut) dikerahkan untuk membantu evakuasi korban.

Selain itu, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) juga menurunkan tim di lapangan.

Anies Baswedan mengucapkan puji syukurnya karena hampir semua korban luka dan meninggal telah ditemukan dan teridentifikasi.

Kendati demikian, terdapat korban balita asal Jakarta yang sedang dalam proses identifikasi dan evakuasi dari lokasi bencana ke Rumah Sakit Tarakan.

Anies Baswedan mengungkapkan, menangani bencana adalah kerja kolosal.

Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten
Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten (Facebook/Anies Baswedan)

"Kami percaya, kerja Bersama jajaran pemerintah dan masyarakat di lapangan akan mempercepat proses pemulihan pasca bencana," ucap Anies Baswedan.

Pemprov DKI Jakarta akan mengubah fokus kegiatan dari ‘tanggap bencana’ menjadi ‘bantuan pasca bencana’.

Liriknya Disebut Jadi Kenyataan, Sederet Musikus Akui Kekuatan Magis Lagu Seventeen Kemarin

Ditanya Soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal oleh Najwa Shihab, Ini Jawaban Quraish Shihab

Saat ini sudah berdiri dapur umum di lokasi bencana Tsunami Banten yang didirikan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.

Para Wali Kota DKI Jakarta, lanjut Anies Baswedan, juga ikut mengawal warganya yang menjadi korban, mengunjungi ke rumah sakit, dan ikut menghadiri pemakaman yang meninggal dunia.

Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten
Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten (Facebook/Anies Baswedan)

Atas nama Negara, aparat Pemprov DKI Jakarta hadir mendampingi korban dan meringankan beban saudara sebangsa.

Anies Baswedan menyatakan, pemerintahan bukan “one man show”; seluruh jajaran bekerja di lapangan.

Bersimpuh di Depan Makam Bani Seventeen Saat Hamil 3 Bulan, Sang Istri Ungkapkan Perasaan Mendalam

Tsunami Banten Terjadi saat Seventeen Lantunkan Lagu Kedua, Ifan: Kita Ikhlas

Sempat Menghibur Sebelum Tutup Usia, Ini Sederet Selebriti yang Meninggal Akibat Tsunami Banten

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, puluhan jajaran Pemprov DKI, bekerja untuk warganya, untuk sesama.

"Mereka yang paling berpeluh... pada mereka kita berikan apresiasi!," ucapnya.

Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten
Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten (Facebook/Anies Baswedan)

Anies Baswedan pun memberikan doa kepada para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan evakuasi tsunami di Banten agar diberikan kesehatan.

"Semoga amal baik Bapak Ibu selalu diberikan kesehatan, dimudahkan dalam menjalankan amanah ini dan Insya Allah dibalas Allah dengan pahala yang berlipat ganda ...Amien...," tandasnya.

Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten
Pemprov DKI Jakarta turut tangani korban tsunami di Banten (Facebook/Anies Baswedan)

Total Korban 224 Meninggal

Tim DVI Polda Banten menyebut terdapat total 224 jiwa meninggal dunia akibat dari bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam hari.

Dari 224 korban jiwa yang meninggal dari musibah itu, terdapat 204 jenazah yang sudah teridentifikasi, sementara 200 jenazah sudah diambil dari pihak keluarga.

"Dari 204 orang yang sudah diidentifikasi, 200 sudah dibawa pu

lang oleh pihak keluarga. Namun, ada empat orang yang belum diambil oleh keluarga," jelas Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi di Wira Carita Cottege, Kabupaten Pandeglang, Selasa (25/12/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Dokkes Polda Banten, AKBP Nariyana menjelaskan, dari 224 korban meninggal, terdapat 20 orang yang belum teridentifikasi.

Terhambatnya identifikasi karena tidak ditemukannya identitas diri, data antemortem yang tidak lengkap, hingga sidik jari yang sudah hancur.

Ini Sosok Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen

Di Hadapan Jenazah Andi dan Dylan Sahara, Ifan Seventeen Sampaikan Ini Hingga Tak Kuat Tahan Tangis

"Tanda-tanda khusus tidak ada, dari keluarga belum ada keterangan, tidak ada KTP, misal tidaj ada tanda khusus seperti tato, juga sidik jari yang susah rusak," jelas Niryana.

Ia melanjutkan, semua jenazah yang sudah ditemukan dari proses evakuasi dikumpulkan di RS Berkah Pandeglang proses diidentifikasi dan pengambilang jenazah oleh keluarga.

Follow Juga:

Ia mengimbau untuk empat keluarga yang mengambil jenazah untuk segera mengambil jenazah secepatnya sebelum membusuk.

"Kita sediakan kontainer khusus menyimpan jenazah, suhu mencapai minus empat derajat," lanjut dia.

Berikut data empat jenazah yang sudah diidentifikasi namun belum diambil oleh pihak keluargan dan berada di RS Berkah Pandeglang:
1. Rani (38) warga Indramayu.
2. Soleman (47) warga Pandeglang.
3. Kurmala (48) warga Singkawang.
4. Anwar Sumandi (53) warga Bekasi Selatan.

Presiden Jokowi Telusuri Pantai Carita

Presiden Joko Widodo melihat lokasi terdampak tsunami Selat Sunda hari ini, Senin (24/12/2018).

Dalam kunjungannya Presiden Jokowi ditemani oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan, Nina Moeloek, dan Gubernur Banten, Wahidin Halim di Mutiara Carita Resort.

Mengenakan kemeja putih dan celana jeans, Jokowi menyusuri Pantai Carita sambil pantai dan puing-puing bangunan.

Sambil menyusuri pantai, Jokowi mengaku tidak menyangka musibah akan terjadi di Banten.

"Kami telah melihat di lapangan dan tsunami di Kabupaten Pandeglang di Banten ini dan di Lampung Selatan itu betul-betul memang di luar perkiraan dari BMKG karena sebelumnya biasanya itu ada gempa terlebih dahulu," kata Jokowi, Banten, Senin (24/12/2018).

Jokowi mengatakan juga akan mengunjungi lokasi musibah tsunami Selat Sunda yang telah memakan ratusan korban jiwa.

Tangis Keluarga Aa Jimmy: 2 Putrinya Hilang hingga Bungsu yang Berhenti Nangis Setelah Disumbang ASI

Terus Lakukan Pencarian Anak Aa Jimmy di Hari Kedua Meski Cuaca Mendung, Begini Kisah Adzee Wali

"Melihat evakuasi sudah dilakukan secara cepat oleh TNI, Polri, dibantu oleh pemerintah daerah. Saya kira kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menginstruksikan kepada lembaga terkait untuk fokus pada evakuasi korban.

Dirinya juga meminta pihak terkait  membantu korban luka berat dan ringan dan pendirian posko darurat bencana.

"Tetap masih akan evakuasi korban yang meninggal evakuasi, dan menyelesaikan korban-korban yang masih luka-luka baik yg ada di puskesmas, yang ada di rumah sakit. Fokusnya ada disitu," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved