Letkol CPM Dono Anggota TNI Tewas Tertembak Ternyata Belum Nikah, Kekasih Menyesal Karena Hal Ini
Sebab, ketika percakapan terjadi, Yusnaningsih tertidur hingga Letkol CPM Dono Kuspriyanto berbicara seorang diri.
"Makanya kita yang temen-temennya suka cengin (meledek) almarhum. 'Kamu boleh sukses di karier, punya jabatan tinggi, TNI lagi. Tapi soal anak-istri, kamu kurang sukses'," ungkap Budi menirukan celotehan beberapa rekan Letkol CPM Dono Kuspriyanto apabila berkelakar.
Walau seringkali diledek karena belum memiliki istri dan anak, Letkol CPM Dono Kuspriyanto katanya tidak pernah marah.
Almarhum pun hanya bisa tertawa lepas ketika berbalik menyerang para teman-temannya yang kerepotan mengurus istri dan anak.
"Jadi dia gantian, pas kita repot urus istri sama anak dia cuma ketawa," ungkap Budi.
Anggota TNI DItembak, Ini Motif Pelaku Serda TNI AU JR, Kata Kapendam Jaya
Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi menjelaskan motif Serda JR, anggota TNI AU, menembak Letkol Dono Kuspriyanto. Serda JR dalam keadaan mabuk ketika menembak pamen TNI AD tersebut.
Sersan Dua JR, anggota TNI AU, yang menembak Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Letkol Dono Kuspriyanto ditembak oknum anggota TNI AU, Serda JR, Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 23:30.
Serda JR ditahan di Pusat Polisi Militer TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Penerangan Kodam Jaya atau Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi menjelaskan motif penembakan Seda JR kepada Letkol TNI Dono Kuspriyanto.
Menurut Kristomei Sianturi, penembakan terhadap Letkol Dono Kuspriyanto adalah murni tindak kriminal.
"Terjadi serempetan antara kendaraan yang dinaiki korban dan terduga pelaku di Jalan Jatinegara Barat," ujar Kristomei Sianturi dalam keterangan pers, Rabu (26/12/2018) siang.
Menurut Kristomei Sianturi, Letkol Dono Kuspriyanto yang mengendarai mobil dinas diminta berhenti oleh Serda JR.
Tetapi, Letkol Dono Kuspriyanto tidak berhenti dan dikejar oleh pelaku.
"Lalu lintas cukup padat, kendaraan tidak bisa melaju dengan cepat, sehingga bisa dikejar oleh pelaku," ujar Kristomei Sianturi.