Tsunami di Banten
Sempat Marahi Istri, Ifan Seventeen Ungkap Prilaku Tak Biasa Dylan Sahara Sebelum Diterjang Tsunami
Ifan Seventeen sempat berpikir bahwa kejadian tsunami Selat Sunda adalah mimpi dan kiamat.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA,COM - Ifan Seventeen sempat berpikir bahwa kejadian tsunami Selat Sunda adalah mimpi.
Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen dalam Acara Kabar Petang TV One, Jumat (28/12/2018).
Ifan Seventeen menjelaskan, dirinya baru benar-benar sadar bahwa pada malam itu terjadi tsunami saat dengar teriakan orang di sekitarnya.
"Pikirku pertama ini adalah mimpi, kedua kiamat. Karena tak pernah terekam di memori, sampai akhirnya aku dengar orang teriak tsunami, otak ku baru dapat jawaban," ucap Ifan Seventeen.
Ketika tsunami menerjang, Ifan Seventeen juga mengatakan dirinya sempat terlempar ke tengah laut.
Bahkan Ifan Seventeen mengaku sempat kehabisan nafas.
"Mikir akan mati juga, mikir juga daratan udah jauh aku udah kehabisan nafas. Memang campur aduk banget," terang Ifan Seventeen.
• Cerita Ifan Seventeen Tentang Kotak Hitam hingga Peran Dua Pria saat Tsunami Banten Menerjang
• Aurat Dylan Sahara Dikomentari Nyinyir, Ifan Seventeen: Saya Akan Cari Anda!
TONTON JUGA :
Dalam insdien tsunami Selat Sunda ini, Istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara meninggal dunia.
Dylan Sahara ditemukan selang beberapa hari tsunami Selat Sunda terjadi.
Duka mendalam pun kini menyelimuti Ifan Seventeen, terlebih tiga personel Seventeen juga meninggal dunia dalam insiden tsunami Selat Sunda.
Ifan Seventeen tak menampik, bahwa dirinya masih terngiang atas ucapan yang sempat dilontarkan Dylan Sahara sebelum tsunami menerjang.
Beberapa aktivitas yang ia lakukan bersama istrinya sebelum tsunami Selat Sunda menerjang pun masih jelas dalam ingatan Ifan Seventeen.
"kita sempat lunch bareng, main di pantai, tidur siang dia masih di sampingku," kata Ifan Seventeen.
• Ayah dan Ibu Jadi Korban Tsunami Banten, Anak Bungsu Aa Jimmy Siap Diasuh Aa Gym: Insya Allah
• Kesaksian Agung Korban Selamat Tsunami Banten, Aa Jimmy dan Keluarga Tergulung Pertama Saat Musibah
"Bilang kamu sayang nggak? Kamu cinta nggak? Kamu kangen nggak?," kata Ifan menirukan perkataan almarhumah istrinya.
"Ya kan aku nggak tahu, cuma dia tiba-tiba minta pangku dan nanya gitu aja kan agak bingung, ya ku marahi lah, udah dinikahi kok masih tanya, dia minta cium terus nggak kena," tambahnya.
Di sisi lain, Ifan Seventeen juga mengungkapkan hal yang tak biasa dilakukan Istrinya, Dylan Sahara sebelum tsunami Selat Sunda menerjang.
Hal itu dilakukan Dylan Sahara sebelum Ifan Seventeen manggung di sebuah acara di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12/2018).
Dikatakan Ifan Seventeen bahwa Dylan Sahara sempat menghampirinya ke belakang panggung sebelum Seventeen pentas.
Menurut Ifan Seventeen, hal itu sangat dilakukan Dylan Sahara.
"Yang bikin jarang, sangat jarang banget yang namanya aku udah mau manggung tiba-tiba nyamperin itu hampir ga pernah," kata Ifan Seventeen.
Ifan seventeen dibantu mahasiswa IPB
Ifan Seventeen mengucapkan terima kasih kepada BEM KM Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait insiden tsunami Selat Sunda.
Ketika itu, sejumlah mahasiswa IPB turut memberi bantuan kepada Ifan seventeen.
Ifan Seventeen menjelaskan, sejumlah mahasiswa IPB yang tergabung dalam BEM KM IPB tengah mengadalam suatu acara di sekitar lokasi kejadian.
Namun seiring tsunami menerjang Pantai Tanjung Lesung, sejumlah mahasiswa IPB itu seketika memutuskan untuk menjadi relawan.
Ifan Seventeen pun berterimakasih kepada BEM KM IPB yang turut membantu dirinya seusai tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Dijelaskan Ifan Seventeen bahwa, sejumlah mahasiswa IPB itu sempat meminjamkan ponselnya untuk mengabari keluarganya.
• Dukung Ifan Seventeen Lewat Lagu Dunia Sementara Akhirat Selamanya, Derry Sulaiman: Pria Terbaik
• Rizal Armada Beberkan Kekagumannya ke Vokalis Seventeen, Begini Kata Ifan Hingga Beri Permohonan
Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa IPB itu juga turut memberikan tumpangan kepada Ifan Seventeen.
Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen lewat Insta Story Instagramnya @ifanseventeen beberapa waktu lalu.
"Aku lupa ucapin makasih buat temen2 BEM KM IPB yang lagu farawell disekitar kejadian, malah mutusin jadi relawan dadakan," tulis Ifan Seventeen.
"Makasih udah kasiin pulsanya buat nelfon ngabarin orabng rumah pertama kalinya, udah numpangin pick up nya hujan2 sama2, udah kasi support pas disana Makasih ya temen2," tambah Ifan Seventeen.
Di sisi lain, pengguna Instagram, @yazidah_ziya yang disinyalir seorang mahasiswa IPB sedikit menggambarkan situasi seusai tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Yazidah menjelaskan bahwa, usai tsunami Selat Sunda menghantam, rekannya di BEM KM IPB dan Ifan Seventeen ikut mengevakuasi korban.
Namun saat diajak untuk bergegas meninggalkan lokasi kejadian, Ifan Seventeen menolaknya.
• Sang Istri Tegur Saudara Kembar Ifan Seventeen yang Melamun Lihat Laut Satu Jam Sebelum Tsunami
• 1 Jam Sebelum Kejadian, Saudara Kembar Ifan Seventeen Buka Peta dan Lihat Cara Lari Jika Ada Tsunami
Ifan Seventeen menolak ajakan sejumlah mahasiswa IPB lantaran ingin mencari istrinya Dylan Sahara.
"Masih terbayang malam itu mas Ivan sama temen-temen BEM KM IPB ikut evakuasi korban.
Beliau enggak mau kita ajak bareng naik bis kami untuk pulang, karena beliau mau mencari istrinya dulu," tulis Yazidah.

• Cerita Saudara Kembar Ifan Seventeen di Tanjung Lesung, Sempat Berpikir Persiapan Bila Ada Tsunami
• Aa Jimmy Dirindukan Ade Jigo, Kenangan Seusai Umroh Tahun 2016 Jadi Pengingatnya: Gw Kangen Lo Go
Seperti sebelumnya bahwa Ifan Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
Ketika itu, Ifan Seventeen dan bandnya tengah manggung di tepi pantai Tanjung Lesung.
Tiga personel Seventeen pun meninggal dunia dihantam tsunami Selat Sunda.
Ketida personel Seventeen tersebut di antaranya adalah Andi Seventeen, Bani Seventeen, dan Herman Seventeen.
Dari empat pesonel Seventeen, hanya Ifan Seventeen yang selamat dalam insiden tsunami Selat Sunda.
Namun, Ifan Seventeen harus kehilangan Istrinya tercintanya, Dylan Sahara.
Dylan Sahara meninggal dunia setelah tsunami Selat Sunda menerjang pantai Tanjung Lesung.