Bakal Jadi Kepala BNPB, Begini Perjalanan Karier Doni Monardo Sempat Hadapi Perompak Somalia
Rencananya, Doni Monardo akan dilantik sebagai Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (2/1/2019) di Istana Negara.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjend Doni Monardo ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) menggantikan Willem Rampangilei.
Rencananya, Doni Monardo akan dilantik sebagai Kepala BNPB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (2/1/2019) di Istana Negara.
Dikutip dari Kompas.com, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengonfirmasi kabar penunjukan Doni sebagai Kepala BNPB.
"Benar, Pak Doni Monardo yang menjadi Kepala BNPB," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP kepada Kompas.com, Selasa (1/1/2019).
Sebelum ditunjuk sebagai Kepala BNBP, jenderal bintang tiga kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini menjabat sebagai Wantanas sejak sembilan bulan lalu.
Doni juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan Panglima Komando Daerah Militer XVI/ Pattimura.
Lulusan Akademi Militer tahun 1995 ini sempat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Karier
Dikutip dari wikipedia, Letjen TNI Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998.
Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya.
Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali.
Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh.
Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres.
Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad.
Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres hingga 2010.
Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.
Puas di Paspamres, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor.
Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus.
Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia.
Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.
Pendidikan
SMA Negeri 1 Padang (1981)
Akmil (1985)
Seskoad (1999)
Lemhannas (2012)
Riwayat Jabatan
Danyon-11 Grup-1/Kopassus
Danyonif 900/Raider (1999-2001)
Dandenma Paspampres
Waasops Danpaspampres
Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2008)
Dan Grup A Paspampres (2008-2010)
Danrem 061/Surya Kencana (2010-2011)
Wadanjen Kopassus (2011-2012)
Danpaspampres (2012-2014)
Danjen Kopassus (2014-2015)
Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017)
Pangdam III/Siliwangi (2017-2018)
Sesjen Wantannas (2018-Sekarang)
(Tribunnews.com/Daryono)