Andi Arief Ngaku Rumah di Lampung Digerebek Polisi, Keluarga Ungkap Fakta Sebenarnya

Wasekjen Demokrat Andi Areif menyebut rumahnya di Lampung digerebek tim cyber Polda Lampung, ternyata ini kesaksian keluarganya.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Muhammad Zulfikar
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Andi Arief kembali heboh perihal rumahnya di Lampung didatangi dua mobil polisi mengaku tim cyber Polda Lampung.

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat ini pada Rabu (2/1/2019) malam bikin geger karena cuitannya soal tujuh kontainer berisi surat suara di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.1," begitu cuitan Andi Arief di akun Twitternya @AndiArief_.

Cuitan Andi Arief soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Cuitan Andi Arief soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. (Tangkapan layar cuitan Andi Arief)

Cuitan yang muncul pada Rabu pukul 20.05 itu kemudian dihapus, tapi Andi Arief membuat yang lainnya.

"Saya minta dicek. Sudah 3 jam beredar di WAG. Supaya jangan ada fitnah," begitu cuitannya.

Belakangan informasi soal tujuh kontainer surat suara yang katanya dari Tiongkok dan sudah tercoblos hoax. Hal itu dipastikan sidak jajaran KPU RI dan Bawaslu RI ke Bea Cukai Tanjung Priok.

10 Fakta Brigpol Dewi Sebar Foto dan Video Porno untuk Kompol Palsu, Berselingkuh dengan Dua Perwira

Hilda Vitria Dipandang Buruk Banyak Orang, Billy Syahputra Akui Kekasihnya Bawa Hoki

Viral Video Hujan Uang Diduga di Probolinggo, Berikut Fakta Sebenarnya Versi Polisi

Begitu juga tentang satu anggota TNI AL yang katanya menemukan tujuh kontainer dan satu kontainer sudah diamankan KPU RI, semuanya itu tak benar alias hoax.

Sehari setelah cuitan Andi Arief, KPU RI melaporkan isu tujuh kontainter surat suara ini ke Bareskrim Mabes Polri karena meresahkan dan mengganggu kerja penyelenggara pemilu.

Ketua KPU RI Arief Budiman memastikan laporan ke Bareskrim Mabes Polri terkait tujuh kontainter bukan karena cuitan Andi Arief, tapi hoax itu sudah tersebar di media sosial.

Curhat rumahnya digerebek

Dua hari setelah cuitannya, Andi Arief kemudian curhat di Twitter karena rumahnya digerebek dua mobil anggota tim cyber Polda Lampung.

"Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik-baik kalau saya diperlukan," kata Andi Arief di akun Twitternya pada Jumat (4/1/2019).

Ia memprotes jika benar tindakan polisi yang menggerebek rumahnya. Menurut Andi Arief, dirinya siap dimintai keterangan terkait cuitannya yang bikin geger itu.

Bukan teroris

Andi Arief pun meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak berlaku kejam terhadap dirinya. Ia mengaku tidak bersalah terkait cuitan tujuh kontainter karena isinya hanya meminta pihak terkait mengeceknya.

"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan duperlukan," sambung dia.

Menurut Andi Arief, Indonesia bukan negara komunis. Ia menilai langkah polisi menggeruduk rumahnya di Lanpung tak ubahnya perilaku polisi di negara komunis.

"Mohon hentikan Bapak Presiden," ucap Andi Arief.

Bukan rumah Andi Arief

Benarkah rumah yang didatangi dua mobil dari tim cyber Polda Lampung adalah milik Andi Arief? Berdasar penelusuran Tribun Lampung rumah itu bukan lagi atas namanya.

Keluarga Andi Arief memang membenarkan didatangi petugas dari Polda Lampung ke bekas rumah Andi Arief di Jalan Perkutut Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (4/1/2019).

"Iya kami dengar rumah Andi Arief yang di Kedaton itu didatangi tim dari Polda, tapi itu bukan rumah Bang Andi lagi, karena sudah dijual," kata kerabat Andi Arief, Rachmat Husen, saat ditemui Tribunlampung di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal.

Keluarga saat dikonfirmasi wartawan di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal, Lampung, Jumat (4/1/2019).
Keluarga saat dikonfirmasi wartawan di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal, Lampung, Jumat (4/1/2019). (Tribun lampung/Romi Rinando)

Polisi bakal panggil Andi Arief

Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto memastikan akan memanggil semua pihak terkait kasus hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Di antara para pihak yang akan dimintai keterangannya adalah Andi Arief.

"Semua pihak yang berkaitan dengan beredarnya isu pasti akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapa pun dia," ujar Arief Sulistyanto di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Arief Sulistyanto menegaskan pihaknya masih terus menginvestigasi dan mengidentifikasi rekaman pria yang beredar, yang menyebut pertama kali kabar tujuh kontainer surat suara.

"Dari tadi malam sudah investigasi, saya juga dapat info dari teman-teman media juga. Masih diidentifikasi, kalau teman-teman tahu itu siapa, lapor kepada saya, segera saya dalami," tegasnya.

Kabar tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan urut 01 Jokowi-Maruf Amin lebih dulu tersebar di WhatsApp dan YouTube.

Pesan soal 7 kontainer surat suara tercoblos tersebar dalam bentuk rekaman suara seorang pria.

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi.

Itu kemungkinan dari Cina itu.

Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.

Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved