Fasilitas Umum di RPTRA Beringin Rusak, Pengelola Harapkan Bantuan dari CSR
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Beringin menjadi menjadi tempat bermain anak-anak Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Beringin menjadi menjadi tempat bermain anak-anak Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Berbagai fasilitas umum yang tersedia di RPTRA Beringin pun digunakan sebagai sarana pendukung warga maupun anak-anak dalam beraktivitas.
Namun, sejumlah sarana dan pra sarana di RPTRA Beringin masih banyak yang perlu dibenahi maupun dilakukan penambahan.
Sebab, tak sedikit fasilitas pendukung RPTRA itu yang sudah rusak dan tak berfungsi lagi.

Menurut Pengelola RPTRA Beringin, Abu Jafar Muhammad, sejumlah fasilitas yang seharusnya bisa dinikmati oleh warga kini tak lagi berfungsi atau digunakan seperti sediakala.
Ia mencontohkan banyaknya lampu mati atau sarana bermain anak yang rusak.
"Di sini ada 4 lampu yang mati dan wahana bermain kuda-kudaan yang rusak belum diganti hingga kini. Gawang bermain bola juga udah rusak," bebernya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Rabu (9/1/2019) di lokasi.
Abu melanjutkan tak jarang proses pengajuan memakan waktu yang lama ke Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Selatan maupun ke Kelurahan terkait.
Saat itu, ia membuat pengajuan untuk menghidupkan kembali lampu tembak yang rusak namun aduan itu baru dilaksanakan beberapa bulan kemudian.
"Waktu itu mengajukan lampu tembak lapangan mati, ada sekira 8 bulan mati. Baru dibetulkan akhir tahun, tapi malah beberapa minggu kemudian mati lagi," tuturnya.
Selain itu, masih banyak fasilitas di RPTRA yang perlu adanya penambahan seperti Mading, selang, mesin air, matras, gawang, matras, tenis meja dan sejumlah alat pendukung lainnya.
"Mading berguna untuk memberikan informasi ke warga. Kalau hanya ditempel di kaca atau langsung ke dinding kan kurang elok," paparnya.
Karena proses pengajuan yang terbilang lama, pengelola RPTRA pun tak jarang menggandeng sejumlah perusahaan yang menawarkan program CSR.
"Dari CSR memang sering ngasih tapi saya lebih mengarahkan ke barang saja. Kayak waktu itu pemberian selang," lanjutnya.