Jualan Barang Bekas di Pasar Loak Jembatan Item, Berapa Omzetnya?

Pasar Loak Jembatan Item yang berada di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi salah satu tempat untuk mencari barang bekas unik dan murah.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Sejumlah orang sedang melihat barang-barang bekas yang dijual di Pasar Loak Jembatan Item, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (9/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pasar Loak Jembatan Item yang berada di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi salah satu tempat  untuk mencari barang bekas unik dan murah.

Berdasarkan cerita sejumlah pedagang yang ada disana, Pasar Loak Jembatan Item sudah eksis di Jakarta pada sekira awal tahun 2000-an.

Namun pertanyaannya, apakah berjualan barang bekas dapat menghasilkan omzet yang tinggi?

Salah satu penjual perabot rumah bekas di Pasar Loak Jembatan Item, Burhan mengatakan bahwa omzet yang diperoleh seorang penjual barang bekas dapat mencapai Rp 2 juta setiap bulannya.

Sejumlah orang sedang melihat barang-barang bekas yang dijual di Pasar Loak Jembatan Item, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (9/1/2019).
Sejumlah orang sedang melihat barang-barang bekas yang dijual di Pasar Loak Jembatan Item, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (9/1/2019). (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

"Barang-barang kalau bagus pasti banyak yang beli, apalagi kalau barang buat di rumah, kaya kipas, setrika, blender. Kalau laku sebulan bisa dapat Rp 2 juta lebih," ujar Burhan, Rabu (9/1/2019).

Salah satu barang bekas yang menjadi primadona di Pasar Loak Jembatan Item adalah handphone bekas. Yang biasa dijual dari harga Rp 100 ribu sampai Rp 2 jutaan.

Ardi, seorang penjual handphone bekas mengaku bisa mengantongi uang sekira Rp 3 juta setiap bulannya. Karena saat ini, handphone murah menjadi barang yang paling dicari.

"Biasanya cari android, (harga) di bawah Rp 1,5 juta. Abang-abang ojol (ojek online) juga sering cari handphone ke sini. Kita juga terima kalau ada yang mau jual (handphonnya)," ujar Ardi.

Selain itu, adapula Edy, tukang servis dan penjual jam tangan bekas yang berjualan di Pasar Loak Jembatan Item. Ia mengaku bisa memperoleh Rp 2 juta lebih dengan berjualan jam tangan bekas.

"Anak muda sama bapak-bapak masih sering cari jam bekas ke sini. Kalau yang tua biasanya cuma cari jam yang kaya arloji, yang muda-muda sukanya yang digital seperti ini," ujar Edy.

Ia juga menceritakan, pada medio 2002 hingga 2004 merupakan masa keemasan dari Pasar Loak Jembatan Item. Karena saat itu, para pedagang berjualan di dekat jalan utama di Jatinegara.

Cari Kaset Lagu God Bless hingga Broery Marantika di Pasar Loak Jembatan Item

Handphone Bekas Jadi Primadona di Pasar Loak Jembatan Item

Namun, sejak sekira tahun 2005 para pedagang digusur lalu dipindah sedikit masuk ke dalam sebuah gang, yang sedikit jauh dari lalu lalang kendaraan bermotor.

"Sekarang kan lebih masuk ke dalam gang kaya gini. Kalau dulu orang bawa motor bisa liat sambil jalan, kalau minat berhenti buat tanya-tanya. Sekarang mesti cari parkir dulu," ujar Edy.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved