Ikut Pengobatan Tradisional, Tukang Bangun Panggung Dangdut Curhat: Cuma Tidur 1-2 Jam
Maman menuturkan pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang bangun panggung dangdut berimbas pada kondisi fisik tubuhnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Kesempatan mengikuti pengobatan tradisional gratis yang digelar Karang Taruna Pejaten Timur tak dilewatkan oleh satu warga setempat, Maman.
Pengobatan urut tradisional yang digelar di Pos RW 02 Taman Batu itu, dipercaya bisa menyembuhkan penyakit yang dikeluhkan oleh Maman belakangan ini.
Ia menuturkan pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang bangun panggung dangdut berimbas pada kondisi fisik tubuhnya.
Maman jadi kerap menderita pusing kepala akut hingga badan pegal-pegal.
Saat pendaftaran baru dibuka, Maman pun menjadi pasien pertama yang ditangani oleh ahli pengobatan akupuntur dari Yayasan Syakirah Ramadhan.
Petugas akupuntur, Deffpieri Afriyansyah lalu menusukkan beberapa tusuk jarum akupuntur di sejumlah bagian tubuh Maman.
Total sebanyak 8 jarum tipis bersarang di tubuh Maman, paling banyak di bagian kepala dengan 4 buah tusukan jarum tipis.
"Durasinya selama 15 sampai 20 menit, kemudian saya cabut jarumnya. 8 tusukan itu untuk keluhan sakit kepala. Jarumnya ditusukkan ke beberapa bagian. Buat kepala sendiri ada 4 tusukan," tuturnya Deff kepada TribunJakarta.com pada Kamis (10/1/2019).
Maman mengatakan dirinya acapkali terserang pusing karena sering bergadang saat membuat panggung untuk dangdut.
Saat bangun tidur, ia sering mengerang kesakitan lantaran kepalanya yang pusing.
"Kerja saya bangun panggung dangdut, jadi enggak tidur-tidur. Paling hanya 1 sampai 2 jam," lanjutnya.
Ia pun sempat meringis kesakitan, saat jarum-jarum menghujam kulitnya.
"Sakit lumayan rasanya, mungkin karena jarumnya menusuk ke penyakitnya ya. Kegiatan ini bagus. Saya harap sih sebulan sekali bisa dilaksanakan," tandasnya.