Pilpres 2019

Ungkap Tanda-tanda Langit Soal Pilpres 2019, Amien Rais: Jangan Dianggap Remeh

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan mantan Ketua Umum DPP PAN, Amien Rais, datang ke acara Tabligh Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Gladag, Kot

Editor: ade mayasanto
tribun jatim/sofyan arif candra
Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amien Rais 

Pihaknya mengaku telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada aparat kepolisian.

"Perlu kita ketahui aksi seperti ini cukup pemberitahuan," ujarnya.

"Semua aksi yang melibatkan ratusan ribu orang juga hanya pemberitahuan," kata dia.

Iwan Fals Bicara

Musisi Iwan Fals merespons calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno yang mengaku telah berkampanye ke 1.000 titik.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, telah bersosialisasi di 1.000 titik sejak 17 Agustus 2018.

Dari 1.000 lokasi tersebut, paling banyak adalah pondok pesantren, sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com.

Sandi mengatakan bukti dari klaim, dirinya sudah berkampanye di 1.000 titik selama masa kampanye bisa dicek di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini untuk membuktikan, dirinya tidak berbohong.

"Silakan dicek di KPU, kami menghadirkan apa adanya dan semua titik itu diverifikasi oleh KPU daerah dan semua nanti akan siap diaudit," ujar Sandiaga di Kantor DPP PKS, Minggu (13/1/2019).

Terdapat 1.002 kunjungan pasangan Prabowo Subianto tersebut.

Sandiaga telah mengunjungi 77 kabupaten, 44 kota, 27 provinsi, 77 pasar, dan 102 pondok pesantren.

Tiap kunjungan dihadiri sekitar 200 - 1.000 audiens.

Sandi menggunakan transportasi udara pesawat sebanyak 83 kali, jalur darat kereta api 7 kali, dan laut 1 kali menggunakan kapal ferry.

Jika ditotal berdasar kilometer, Sandi mengklaim sudah menempuh 107.237,3 km, mengarungi udara, darat dan laut.

Angka itu diklaim setara dengan dua setengah kali keliling dunia yang jaraknya 40.075 km.

Jalur terpanjang perjalanan Sandiaga Uno dengan rute Jakarta- Palu - Makassar - Mamuju - Majene - Pinrang - Pare-Pare - Pangkeb - Makassar - Gorontalo - Ternate - Tomohon - Manado - Ternate - Jakarta atau setara 5.000 kilometer dalam 3 malam.

Selain itu, Sandi juga mengaku popularitas dan elektabilitasnya bersama calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto meningkat setelah mencapai titik ke 1.000 dalam kampanyenya.

Sandiaga Uno mengklaim popularitas Prabowo-Sandi di masyarakat Indonesia sudah mencapai angka 85 persen.

Meskipun begitu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dari segi elektabilitas, ia dan Prabowo masih kalah dibandingkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Akan tetapi dengan strategi yang tepat, menurut Sandiaga Uno, dalam waktu tak lama elektabilitasnya dan Prabowo akan menyusul elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.

Terkait hal tersebut, musisi Iwan Fals memberikan tanggapannya.

"Wuiih Sandiaga Uno sudah kampanye ke 1000 titik dalam waktu 4 bulanan ini, kuat ya...luar biasa..." tulis Iwan Fals lewat akun Twitter-nya, Minggu (13/1/2019).

Cuitan Iwan Fals itu pun menuai tanggapan beragam di kalangan netter.

Selain Iwan Fals, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding juga memberikan pendapat.

Menurut Karding, angka 1.000 terbilang kecil dibandingkan luas wilayah Indonesia.

Menurutnya, Sandiaga hanya narsis dan pencitraan semata.

"Dari beberapa kunjungan Sandi ini lebih kepada bentuk narsisme saja, narsisme numerik artinya pencitraan seakan-akan digambarkan dengan jumlah nomor 1.000," kata Karding, Selasa (8/1/2019).

Ancam Mundur

Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menyampaikan, Prabowo Subianto akan mengundurkan diri jika terdapat potensi kecurangan dalam Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Djoko Santoso dalam pidatonya saat menghadiri acara #Bising (Bincang Asik dan Penting) oleh Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di Kota Malang, Minggu (13/1/2019).

Awalnya, Djoko Santoso menceritakan perjalanannya dari Jawa Barat hingga ke Jawa Timur.

Kemudian, dia menyampaikan bahwa dia harus segera balik ke Jakarta karena Prabowo Subianto, calon presiden yang didukungnya akan menyampaikan pidato kebangsaan pada Senin (14/1/2019).

Dikatakan Djoko, dalam pidatonya nanti Prabowo akan menyampaikan akan mundur dari kontestasi pilpres jika potensi kecurangan terus terjadi.

"Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kebangsaan. Memang supaya tidak terkejut barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," katanya.

Purnawirawan TNI itu menyampaikan, salah satu potensi kecurangan dalam Pemilu 2019 adalah diperbolehkannya penyandang disabilitas mental atau tuna grahita untuk menggunakan hak pilihnya.

"Karena memang ini sudah luar biasa. Masak orang gila suruh nyoblos," katanya.

"Tuhan saja tidak memberi tanggung jawab kepada orang gila. Masak kami memberi tanggung jawab nyoblos," imbuhnya.

Djoko pun menyampaikan akan mendukung Prabowo Subianto jika benar mengundurkan diri dari kontestasi pilpres meskipun ada ancaman pidana.

"Saya dukung dong, dia pimpinan saya. Karena kami lulus SMA, 18 tahun (masuk TNI) itu sudah teken kontrak, ada itu. Bahwa prajurit itu akan bertugas menegakkan keadilan dan kebenaran. Pidana, pidanakan saja. Kami sudah kontrak mati kok," jelasnya.

(kompas/com/tribunjakarta.com/Tribunnews.com/Sri Juliati/tribunsolo.com/Eka Fitriani/Asep Abdullah Rowi)

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved