Pilpres 2019
Prabowo Klaim Indonesia Cuma Bisa Perang 3 Hari, Menhan: Itu Data 10 Tahun Lalu
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia hanya dapat berperang selama tiga hari saja. Ternyata itu berlaku 10 tahun lalu.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia hanya dapat berperang selama tiga hari saja.
Ucapan Prabowo Subianto saat pidato kebangsaan di JCC, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu itu dikomentari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Ia mengklarifikasi pernyataan Prabowo Subianto tersebut.
Ryamizard menjelaskan, pernyataan Prabowo Subianto itu memang dialami Indonesia sekitar 10 sampai 12 tahun silam karena minyak langka.
Kelangkaan bahan bakar itu menyebabkan Indonesia tidak dapat bertahan lama jika perang
"Itu waktu diskusi saya, mungkin 10 tahun yang lalu. Pada waktu itu memang kondisi negara kelangkaan minyak. Kalau kita perang besar terus-menerus itu minyak habis," ujar Ryamizard dilansir Kompas.com, Rabu (16/1/2019).
Ia mengatakan ucapan Prabowo Subianto tidak lagi relevan sekarang ini, karena Indonesia sanggup menjalankan perang bahkan hingga 1.000 tahun.
Ryamizard meminta publik melihat secara keseluruhan pernyataannya dan tidak dipotong-potong.
"Kita bisa perang berlarut, bisa 1.000 tahun kita perang, bisa. Paham ya, ini jangan dipotong-potong, 1.000 tahun kita bisa perang berlarut," kata dia.
Prabowo Subianto mengklaim Indonesia diprediksi hanya dapat bertahan selama tiga hari jika terjadi krisis keamanan seperti misalnya menghadapi perang.
Ia mengutip pernyataan Menhan Ryamizard.
"Menteri Pertahanan mengatakan kalau Indonesia terpaksa menghadap perang hari ini, kita hanya bisa bertahan selama tiga hari," ujar Prabowo
Prabowo Subianto bahkan mengisyaratkan pesimistis Indonesia bisa bertahan hingga 1.000 tahun jika kondisinya seperti itu.
"Ada yang mengatakan jangan pesimis harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan seribu tahun lagi," ujar Prabowo.
"Saudara-saudara, saya tanya apakah negara yang tidak bisa membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat yang, bisa bertahan seribu tahun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," ucap dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional yang hanya mampu untuk mencukup kebutuhan hingga 20 hari.
Kemudian, ia juga menyebut cadangan beras yang kurang dari tiga juta ton.
Tanggapan TKN Jokowi-Ma'ruf
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily, membaca strategi Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan tadi malam.
Ace menilai strategi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 tetap mengandalkan strategi 'our brand is crisis'.
Pokoknya, Prabowo Subianto selalu menilai situasi negara krisis terus.
"Semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang dan tergantung. Dengan cara itu, Prabowo ingin tampil sebagai penyelamat," ujar Ace melalui keterangan tertulis pada Selasa (15/1/2019).
Ace mengatakan penggambaran situasi yang dilakukan Prabowo Subianto mirip dengan apa yang dilakukan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat.
Trump mengaduk sentimen dan emosi masyarakat dengan mengangkat contoh dramatis tanpa data akurat.
Padahal kalau bicara soal program, kata Ace, tidak ada yang asli.
Ace mengatakan program yang dijanjikan Prabowo sebagian besar sudah dilaksanakan oleh Jokowi.
"Prabowo baru berjanji, Jokowi sudah memberikan bukti. 5 fokus dan agenda aksinya banyak menjiplak program Jokowi," ujar Prabowo.
Ace menyinggung program Prabowo yang ingin memulai stabilisasi harga, membuka lapangan kerja, menurunkan kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN, dan yang lain.
Menurutnya itu semua sudah mulai dikerjakan oleh Jokowi.
Baginya, pidato Prabowo selama dua jam itu hanya mempromosikan apa yang sudah dikerjakan Jokowi.
Pada akhirnya, tidak ada yang baru dalam pidato itu.
"Tidak ada yg baru dari pidato visi misi Prabowo malam ini. Dua jam membaca telepromter, hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise, miskin gagasan segar," kata dia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kutipan Prabowo 'Indonesia Cuma Bisa Berperang 3 Hari' ternyata Data 10 Tahun Lalu, Ini Kata Menhan