Meski Hanya Libur Seminggu Sekali, Kedua Petugas PPSU Ini Ikhlas Banting Tulang Demi Warga

Meski tak mendapatkan bonus dari setiap pekerjaan ekstra yang mereka selesaikan, Ridwan, Andri dan rekan-rekannya tetap siap membantu masyarakat.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Ridwan (kiri) dan Andri (Kanan) saat menjalani shift malam membersihkan trotoar pada Rabu (23/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Di saat kehidupan perkantoran tak lagi berdenyut dan para pengendara telah menuju rumah, petugas PPSU mulai berdatangan ke jalan untuk membersihkan sisa sisa sampah kota yang berserakan di malam hari.

Kamera handphone telah siap membidik para petugas PPSU yang telah selesai menyelesaikan tugasnya membersihkan sampah.

Kemudian foto itu dikirimkan menuju grup whatsapp kantor yang dibentuk sebagai laporan bahwa mereka telah menyelesaikan suatu tugas.

Bagi Andri (43) dan Ridwan (38) ditakdirkan untuk tidak kenal lelah melayani masyarakat kala membersihkan kota.

Seringnya, dari pagi ketemu pagi mereka berdua harus siaga apabila sewaktu-waktu ada panggilan mendadak.

Sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Srengseng Sawah mereka berdua tak boleh setengah hati bergumul dengan kotoran dan debu.

Bahkan tak melulu soal menyapu jalan dan mengangkut sampah, sebagai seorang petugas PPSU mereka pun dituntut bisa segala hal dengan waktu libur yang terbilang minim.

Andri acapkali terjun ke lapangan membersihkan gorong-gorong dari sampah yang menyumbat dan mengangkut pohon tumbang.

"Saya pernah bantu evakuasi korban tewas yang tertimpa pohon tumbang saat hujan deras," paparnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (23/1/2019) saat menyapu jalanan di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Bahkan, petugas PPSU tak jarang membantu petugas pemadam kebakaran melawan kobaran api.

"Istilahnya memang Petugas PPSU itu dituntut semuanya harus bisa. Dari tugas SDA, Bina Marga, Dishub dan lain lain. Kita banyak menangani segala macam pekerjaan di lapangan," ungkap Ridwan.

Ridwan yang telah dua tahun menjalani pekerjaan itu menuturkan dirinya merasa bersyukur kendati tugas yang kerap menyita waktunya bersama keluarga.

"Ya alhamdulilah gaji naik jadi Rp 3,9 juta per bulan. Meski kita terus bekerja setiap hari tak kenal lelah dan menyita waktu untuk melayani masyarakat ketimbang bertemu dengan keluarga. Kita juga enggak dapat bonus karena kita hanya petugas kontrak. Tapi ikhlas kita jalaninya," paparnya.

Panggilan tugas seringkali datang tanpa permisi.

Apalagi, saat musim hujan melanda wilayah Srengseng Sawah.

Sebab, tak jarang Ridwan dan Andri harus kembali bergelut dengan laporan yang masuk meski mereka telah sampai di rumah demi bertemu keluarga tercinta.

"Karena memang udah tuntutan, sering sekali udah di rumah balik lagi ke lapangan. Info aduan masyarakat saat musim hujan, pohon tumbang dan banjir misalnya. Pernah sekira jam 10 malam kita terjun di dalam banjir tingginya se-dada orang dewasa," jelasnya.

Andri menambahkan begitu seringnya mereka terjun ke medan yang kotor hingga menyebabkan dirinya gatal-gatal.

"Ya saya sempat merasakan gatal-gatal. Ini tangan saya sampai sekarang masih gatal. Ada bintik-bintik yang belum hilang," tutur Andri.

Ridwan mengartikan seorang petugas PPSU adalah orang yang memiliki loyalitas tanpa batas.

Meski tak mendapatkan bonus dari setiap pekerjaan ekstra yang mereka selesaikan, Ridwan, Andri dan rekan-rekannya tetap siap membantu masyarakat.

VIDEO Selha Petugas PPSU yang Viral di Media Sosial

Selha Purba Bekerja Sebagai Petugas PPSU Demi Menebus Ijazah SMA

"Enggak dapat bonus, karena kita loyalitas tanpa batas. Karena jadi petugas PPSU yang dibutuhkan adalah loyalitas," ungkapnya.

Lurah berhak menentukan petugas PPSU yang akan lembur membantu rekannya yang lain.

"Kalau memang lembur itu ditunjuk sama pak Lurah, misalnya kita masuk jam 07.00 WIB sampai jam 15.00 WIB terus kerja tambahan sampai jam 23.00 WIB malam. Itu diganti libur bukan uang, normalnya kita libur seminggu sekali," bebernya.

Kendati demikian, mereka berdua tetap senang menjadi petugas PPSU lantaran ada beberapa keringanan yang dituai oleh keluarganya.

"Saya punya anak 4 masih kecil. Tapi alhamdulilah yang paling besar dapat Kartu Jakarta Pintar (KJP), jadi meringankan pengeluaran saya bisa beli pangan murah," tandas Ridwan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved