Berkenalan dengan Penari Barongsai Asal Bekasi Peraih Medali Emas di Kejuaraan Nasional
Selama kurang lebih 15 menit, Yustio dan tim Barongsai yang tergabung dalam Dharmaphala Dragon and Lion Dance Troupe berhasil membuat takjub penonton.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Yustio (25) warga Cikarang, Kabupaten Bekasi sejak 2003 sudah menekuni seni tari Barongsai.
Berkat ketekunannya, ia sempat meraih emas pada kejuaraan Barongsai di tahun 2015 silam.
Yustio saat dijumpai tampak masih kelelahan seusai tampil menghibur pengunjung Summarecon Mal Bekasi, Minggu, 27 Januari 2019.
Selama kurang lebih 15 menit, Yustio dan tim Barongsai yang tergabung dalam Dharmaphala Dragon and Lion Dance Troupe berhasil membuat takjub penonton.
Sambil menahan lelah, ia nampak sumringah melihat penonton yang antusias usai melihat pertunjukan atraksi Barongsai.
"Ini sudah tahun ke empat kita tampil di SMB (Summarecon Mal Bekasi)," kata Yustio.

Sebelum menggelar atraksi, ia mengaku sudah sejak dua pekan lalu berlatih. Rencananya, tepat di perayaan Imlek 5 Februari 2019 mendatang, ia akan tampil kembali menghibur pengunjung dengan atraksi Barongsai Patok Besi yang lebih ekstrim.
"Nanti untuk penampilan selanjutnya kita ingin atraksi yang lebih ektrim dari hari ini, kalau tadi kira memang atraksi menaiki patok besi, nanti kita tambah dengan lompatan-lompatan yang lebih lagi," jelas dia.
Dia mengaku sejak 2011 memilki tandem menari Barongsai bernama Andi. Sejak saat itu, ia belum pernah berganti tandem lantaran untuk atraksi Barongsai Patok Besi, menurut Yustio, hal itu harus benar-benar dilakukan penari Barongsai profesional.
"Sejak 2011 pasangan menari sama Andi, soalnya kita udah dari awal latihan bareng, kalau sama yang lain kan belum terbiasa paling kalau latihan biasa aja baru berani," ungkap dia.
Yustio sendiri biasa bermain sebagai pemain belakang, sedangkan rekannya Andi merupakan pemain depan. Keduanya berkolaborasi dalam satu jubah Barongsai dan manari mengikuti irama musik yang dimainkan selama pertunjukkan.
"Jadi kalau pemain belakang itu fokus menjaga keseimbangan dan kekuatan, untuk pemain depan biasanya memang postur tubuhnya agak lebih kecil agar mudah diangkat, tapi dia juga harus pandai memainkan kepala Barongsai agar terlihat hidup," tukas dia.
Menjadi penari Barongsai kata Yustio bukan hanya sekedar melestarikan budaya.