Ingin Punya Usaha Warteg? Begini Tips Menurut Pemilik Warteg Kharisma Bahari

Membuka usaha warteg merupakan satu di antara prospek bisnis yang menguntungkan di Ibu Kota.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Pendiri Warteg Kharisma Bahari, Sayudi pada Minggu (27/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Membuka usaha warteg merupakan satu di antara prospek bisnis yang menguntungkan di Ibu Kota.

Makanan dengan harga terjangkau ditambah banyaknya pilihan menu makanan yang tersaji di etalase warteg masih menjadi incaran masyarakat untuk mengenyangkan perut.

Jika memiliki cukup modal, anda bisa menginvestasikan dana itu ke Warteg Kharisma Bahari milik Sayudi.

Dengan menginvestasikan dana Rp 110 juta, sebuah warteg bermerek Kharisma Bahari bisa anda miliki.

Sayudi akan mencarikan lokasi tempat strategis untuk membangun usaha warteg di wilayah Jabodetabek.

"Syaratnya dana investasi ke saya Rp 110 juta, nanti saya carikan tempat yang bagus dan harga sewa kios yang tak terlalu mahal berdasarkan pengalaman saya. Setelah sepakat, saya buatkan warteg sesuai dengan standar warteg Kharisma Bahari," bebernya kepada TribunJakarta.com di kantornya pada Selasa (29/1/2019).

Ia memiliki standar yang diberlakukan pada Warteg Kharisma Bahari.

Yang terpenting, warteg yang ia tawarkan bersih dan jauh dari kesan kumuh.

"Kami punya standar bangunannya seperti apa, makannya di mana letaknya. Etalase makanannya juga ada standarnya. Di warteg itu harus ada dua kamar minimal. Kamar untuk pengelola dan untuk karyawan yang bekerja," lanjutnya.

Simak, 6 Zodiak yang Paling Sulit Mengungkapkan Perasaannya

Komunitas Ayam Hias Tangerang Akan Meriahkan Gelaran JIPS 2019 di JIExpo Kemayoran

Ibunda Irish Bela Sempat Tak Mau Bertemu Ammar Zoni Seusai Proses Lamaran, Ini Alasannya

Selain itu, lanjut Sayudi, dirinya membuka tempat pelatihan khusus bagi calon pemilik warteg maupun karyawannya.

"Kita kasih training ke pengelolanya terkait makanan selama 5 hari sampai 10 hari. Untuk menu makanan yang dijual di kios kami rata-rata 35 sampai 40 menu," tuturnya.

Menyoal jam buka, sebagian besar warteg Kharisma Bahari buka 24 jam non stop melayani pelanggan.

"Akan tetapi saya juga melihat lokasinya. Kalau rawan kriminal, itu bisa menyesuaikan. Untuk tempat dan sewa kios kita bantu carikan agar saya dan investor sama sama sepakat," paparnya.

Investor yang telah bergabung bersama warteg Kharisma Bahari paling tidak bisa meraup penghasilan mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 8 juta.

"Paling enggak mereka per bulan dapat segitu. Tapi banyak juga yang dapat di atas Rp 10 jita per bulan. Tergantung lokasi itu seperti apa," terangnya.

Pendiri warteg Kharisma Bahari tersebut pun mengaku setidaknya mendapatkan puluhan juta per bulan dari warteg yang ia miliki sendiri.

"Saya ada 10 warteg Kharisma Bahari yang saya kelola sendiri. Paling enggak saya pukul rata satu warteg per bulan Rp 5 juta. Jadi bisa Rp 50 juta, bisa lebih. Penghasilan itu tanpa harus bangun pagi, jam 10 atau 12 siang bisa," katanya.

Sejauh ini, sudah 214 warteg Kharisma Bahari tersebar di Jabodetabek dan masih akan terus bertambah.

"Slogan kami siap me'warteg'kan Jabodetabek. Saya ingin di wilayah itu semua warteg semakin tersebar," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved