876 Warga Ibu Kota Terjangkit DBD, Anies Ingatkan Masyarakat Tak Anggap Enteng Demam Berdarah
Anies memberi peringatan kepada masyarakat agar tak menganggap enteng kasus demam berdarah.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa penyakit demam berdarah kini tengah mewabah di berbagai wilayah, termaksud Ibu Kota Jakarta.
Masih di awal tahun, Anies menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 876 kasus telah terjadi pada tahun 2019.
"Kami mengetahui bahwa demam berdarah sekarang sedang mewabah di berbagai wilayah Indonesia, termaksud di Jakarta. Hari ini ada 876 kasus di tahun 2019. Sampai hari ini jumlahya 876. di RSUD Pasar Minggu, salah satu yg terbanyak, ada 49 pasien sedang dirawat," kata Anies Baswesan di RSUD Pasar Minggu, Minggu (3/2/2019).
Anies memberi peringatan kepada masyarakat agar tak menganggap enteng kasus demam berdarah.
Ia meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda-tanda demam berdarah. Apalagi, dalam kasus yang parah penyakit ini bisa membahayakan.
• Besuk Pasien Demam Berdarah di RSUD Pasar Minggu, Anies Baswedan: Perhatikan Lingkungan
"Bagi semua yang merasakan tanda-tanda seperti demam berdarah, jangan dianggap enteng. Langsung datangi puskesmas. Periksakan diri dan jangan ditunda. Barusan tadi saya datang ke IGD, ada salah satu contoh bahwa anak-anak yang mengalami gejala seperti demam berdarah, tidak langsung ditangani, efeknya sampai terjadi berpotensi berkepanjangan," kata Anies.
Gejala demam berdarah sendiri, biasanya diawali dengan gejala-gejala seperti demam, nyeri otot hingga nyeri sendi.
Selain itu, biasanya juga terdapat bintik atau ruam merah di kulit yang disertai dengan rasa mual dan nyeri ulu hati.
Penyakit ini, disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi bagian tubuh dan sistem peredaran darah manusia.
Virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepti atau Albopictus Betina yang terinfeksi.
DBD berpengaruh dengan faktor cuaca
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti, mengungkapkan bahwa faktor utama yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) kini kembali mewabah, salah satunya lantaran tingginya kelembapan udara. Hal ini, dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Menurutnya, di musim penghujan ini kawasan Ibu Kota Jakarta memang rentan sekali dengan penyakit tersebut.
"DBD itu kan faktor utamanya bisa dipengaruhi perilaku cuaca. Jadi Januari-Maret itu adalah prediksi gambaran 3 bulan ke depan hasil pemodelan antara data yang kita punya 3 tahun terakhir dengan iklim yang dipunya BMKG. Artinya kalau prediksi kita harus waspada supaya ancang-ancang untuk antisipasi," kata Widyastuti, saat dikonfirmasi, Senin (21/1/2019).
Widyastuti menjabarkan, ada tiga lokasi di wilayah Ibu kota yang menjadi titik paling diwaspadai terjangkit penyakit ini. Lokasi tersebut adalah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
• Simak, Ini Sederet Cara Mendeteksi dan Mencegah Demam Berdarah
Tiga wilayah tersebut memiliki prediksi berdasarkan tingginya probabilitas kesesuaian kelembaban udara pada 5 (lima) wilayah DKI Jakarta pada Januari 2019.
Dengan rincian pada bulan Januari 2019, Jakarta Barat dan Jakarta Timur mencapai angka 77 persen, Jakarta Selatan 76 persen.
Lebih tinggi dibandingkan dengan Jakarta Pusat 74 persen, dan Jakarta Utara yang hanya 73 persen.
"Semua tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan genangan air, atau di dalam rumah ada dispenser yang suka ada air tumpah, belakang kulkas, pot bunga itu kan suka ada piringan. Jadi jangan sampai ada tempat perindukkan nyamuk, karena nyamuk senangnya menetap di tempat air bersih," ungkap Widyastuti.
"Jadi harapannya semua warga harus membersihkan rumahnya dan lingkungan masing-masing, minimal seminggu sekali. Kalau misalkan ada indikasi putra putrinya mengalami demam, ya itu harus Waspada. Tentunya minum air sebanyak mungkin sesuai anjuran kesehatan, kedua minum obat penurun panas, kalau tidak mengalami kesembuhan harus dibawa ke puskesmas terdekat atau fasilitas kesehatan terdekat," katanya.