Tsunami di Banten
Kembali ke Tanjung Lesung, Ifan Seventeen Cerita Ketemu Teman Seperjuangan Saat Terapung di Lautan
Kembali ke Tanjung Lesung, Ifan Seventeen cerita bertemu teman seperjuangannya saat terapung di lautan ketika tsunami Banten.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM - Vokalis Band Seventeen Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen mengunggah sejumlah momen saat dirinya kembali ke Tanjung Lesung.
Ifan Seventeen mengunggah sederet momen dirinya kembali ke Tanjung Lesung melalui laman Insta Storynya pada Kamis (7/2/2019).
Seperti diketahui, grup band Seventeen turut menjadi korban Tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten.
Saat itu, grup band pemilik lagu berjudul 'Kemarin' itu sedang manggung di acara Family Gathering PT PLN di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.
Selain kehilangan tiga personel dan dua krunya, Ifan Seventeen juga kehilangan istri tercintanya, Dylan Sahara.
Ifan Seventeen melalui unggahannya itu memperlihatkan kondisi terkini Tanjung Lesung.
Tampak Tanjung Lesung saat itu sedang cuaca cerah dan bekas-bekas tsunami pun tak tampak.
• Temukan Foto Terakhir Dylan Sahara dan Video Kebersamaan Bandnya, Ifan Seventeen Punya Rencana Ini
• TERPOPULER - Cerita Cynthia Wijaya Tentang Perilaku Dylan Sahara saat Foto Keluarga Sebelum Tsunami
• Hindari Keramaian Pascatsunami Banten, Ifan Seventeen: Tak Ada Manusia Bisa Menolong Kecuali Allah
• Beri Dukungan untuk Ifan Seventeen dan Ade Jigo Korban Tsunami Banten, Rizal Armada: Kami Bersamamu
• Ifan Seventeen Beberkan Perasaan Saat Bernyanyi Untuk Dylan Sahara: Harapan Masih Terasa Ada
Ifan Seventeen saat berkunjung juga menyoroti pemandangan di pantai tersebut.
Follow Juga:
Saat kembali mengunjungi Tanjung Lesung, Ifan Seventeen meminta agar dirinya ikhlas menerima takdir Tuhan Yang Maha Esa.
"Diikhlaskan hati kami ya Allah
Ikhlas ikhlas ya Allah," tulis @ifanseventeen.

Selain itu, Ifan Seventeen juga menceritakan momen saat dirinya kembali berjumpa dengan teman seperjuangan ketika menghadapi tsunami Banten.
Ifan Seventeen dalam unggahannya itu memposting potretnya dengan sang teman perjuangan, Bayu.
Suami Dylan Sahara itu menuturkan rasa syukurnya ketika bertemu kembali dengan sang teman seperjuangan.
• Zodiak Paling Beruntung di Hari Valentine Mendatang, Cek Punyamu!
• Pengakuan Takut Sama Kakak Dipertanyakan Akibat Kerap Debat dengan Gibran, Kaesang Pangarep Bereaksi
• TERPOPULER: Reaksi Kaesang Pangarep Saat Dibandingkan dengan Didit Putra Prabowo yang Desain BMW
• Doddy Sudrajat Tak Kunjung Jenguk Vanessa Angel di Bui, Iis Dahlia Gemas: Ya Allah Pak Lama Banget
• Atta Halilintar Prank Raffi Ahmad Sampai Marah Besar, Lamborghini Penuh Bola & Dililit Pakai Tisu
Menurut Ifan Seventeen, mereka sama-sama berjuang bertahan menggunakan box di laut selama dua jam.
Vokalis Seventeen itu menuturkan harapannya agar teman seperjuangannya itu terjaga kesehatannya.
"Alhamdulillah masih ketemu teman satu nasib bertahan di kotak di laut selama 2 jam.
Sehat-sehat ya mas Bayu @bayuaink," tulis @ifanseventeen.

Di postingan Insta Story berikutnya, Ifan Seventeen mengunggah potret kebersamaannya dengan sejumlah rekan.
Suami mendiang Dylan Sahara itu juga menuliskan perasaannya kembali.
"Teruntuk yang terkasih, tersayang dan tercinta
Istriku Dylan Sahara
Saudaraku Andi
Bani
Herman
Oki
Ujang
Bibi Nurmala," tulis @ifanseventeen.

Tiga penyelamat
Belum lama ini Ifan Seventeen menyebut dan berterima kasih kepada para penyelamatnya.
"Sebenernya Allah mengirimkan tiga penyelamat waktu bencana kemarin," kata Ifan Seventeen dalam keterangan foto Instagramnya pada Jumat (28/12/2018).
Ifan Seventen mengaku kotak hitam menjadi penyambung nyawanya saat terombang-ambil dua jam di laut.
• Lagu Kemarin Band Seventeen Didasari Cerita Nyata, Aviwkila Kasih Tribute untuk Para Korban Tsunami
• Kenang Dylan Sahara Bukan Manusia Sempurna, Ifan Seventeen: Dia Istri Terbaik yang Allah Berikan
• Afu Sempat Dikejar Ombak Lima Meter, Waryani Tersangkut di Pohon
Ia, bersama tiga orang lain di dekatnya, memperkirakan saat terombang-ambil jarak dengan bibir Pantai Tanjung Lesung hampir satu kilometer.
"Walaupun sudah setengah mengapung, tapi masih mampu menjadi sandaran jari-jari kami saat kami benar-benar kelelahan dan kehabisan nafas," ungkap Ifan Seventeen.
Penyelamat kedua dan ketiga adalah Epi Soemarna dan Yusran Kiyut
"Yang kedua dan ketiga adalah mas @episoemarna (kanan) dan bang @yusrankiyut (kiri), pertemuan tak sengaja di tengah jalan dan di ruang IGD rumah sakit, di tengah kebingunganku, tanpa kendaraan, tanpa arah, tanpa uang sepeserpun yang aku pegang waktu itu," cerita dia.
Dalam kondisi tak saling mengenal, Epi Soemarna dan Yusran membantu Ifan Seventeen dengan mengantarnya kemana pun.
"Mereka dengan ikhlas memberikan waktu mereka dua hari full, dari mengantarkanku kemanapun, memberikanku makanan, meminjamkan sarung dan pakaian, tas, obat-obatan, jaket yang mereka pakai saat aku kedinginan," beber dia.
Keduanya juga yang membantu Ifan Seventen menyebarkan data kepada relawan lainnya tentang ciri-ciri Dylan Sahara, istrinya.
Tak hanya itu, dukungan moril keduanya menguatkan Ifan Seventeen selama mencari Dylan Sahara termasuk Andi, drummer Seventeen.
"Mas Epi, Bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan Mas Epi dan Bang Yusron, enggak akan cukup aku yang ngebales," aku Ifan Seventeen.
"Ya Allah ya Tuhanku, terima kasih atas kesempatan yang telah Engkau berikan, semoga semua yang selamat selalu dalam lindungan Allah SWT dan semua yang telah wafat diterima disisiMu yang paling mulia ya Allah. Al-fatihah," begitu akhir keterangan fotonya.
Telepon keluarga dengan ponsel mahasiswa IPB
Rasa terima kasih Ifan Seventeen turut sampaikan ke BEM KM Institut Pertanian Bogor terkait tsunami Selat Sunda.
Ketika itu sejumlah mahasiswa IPB turut memberi bantuan kepada Ifan seventeen.
Ifan Seventeen menjelaskan, sejumlah mahasiswa IPB yang tergabung dalam BEM KM IPB tengah mengadakan acara di sekitar lokasi.
Namun seiring tsunami menerjang Pantai Tanjung Lesung, sejumlah mahasiswa IPB itu seketika memutuskan untuk menjadi relawan.
Ifan Seventeen berterimakasih kepada BEM KM IPB yang turut membantu dirinya setelah tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Dijelaskan Ifan Seventeen, sejumlah mahasiswa IPB itu sempat meminjamkan ponselnya untuk mengabari keluarganya.
Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa IPB itu juga turut memberikan tumpangan kepada Ifan Seventeen.
Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen lewat Insta Story Instagramnya @ifanseventeen beberapa waktu lalu.
"Aku lupa ucapin makasih buat temen2 BEM KM IPB yang lagu farawell di sekitar kejadian, malah mutusin jadi relawan dadakan," tulis Ifan Seventeen.
"Makasih udah kasiin pulsanya buat nelfon ngabarin orang rumah pertama kalinya, udah numpangin pick up nya hujan2 sama2, udah kasi support pas di sana Makasih ya temen2," tambah Ifan Seventeen.
Di sisi lain, pengguna Instagram, @yazidah_ziya yang disinyalir seorang mahasiswa IPB sedikit menggambarkan situasi seusai tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Yazidah menjelaskan bahwa, usai tsunami Selat Sunda menghantam, rekannya di BEM KM IPB dan Ifan Seventeen ikut mengevakuasi korban.
Namun saat diajak untuk bergegas meninggalkan lokasi kejadian, Ifan Seventeen menolaknya.
Ifan Seventeen menolak ajakan sejumlah mahasiswa IPB lantaran ingin mencari istrinya Dylan Sahara.
"Masih terbayang malam itu mas Ivan sama temen-temen BEM KM IPB ikut evakuasi korban.
Beliau enggak mau kita ajak bareng naik bis kami untuk pulang, karena beliau mau mencari istrinya dulu," tulis Yazidah.

Seperti sebelumnya bahwa Ifan Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
Ketika itu, Ifan Seventeen dan bandnya tengah manggung di tepi pantai Tanjung Lesung.
Tiga personel Seventeen pun meninggal dunia dihantam tsunami Selat Sunda.
Ketida personel Seventeen tersebut di antaranya adalah Andi Seventeen, Bani Seventeen, dan Herman Seventeen.
Dari empat pesonel Seventeen, hanya Ifan Seventeen yang selamat dalam insiden tsunami Selat Sunda.
Namun, Ifan Seventeen harus kehilangan Istrinya tercintanya, Dylan Sahara.
Dylan Sahara meninggal dunia setelah tsunami Selat Sunda menerjang pantai Tanjung Lesung. (TribunJakarta.com)