Kampung Berseri Sunter Jaya Bebas Asap Rokok

Warga kini menjadi saling mengingatkan dan menegur apabila masih ada saja yang merokok dan membuang puntung sembarangan di permukiman itu.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Kurniawati Hasjanah
Thinkstockphotos
Ilustrasi merokok 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Warga yang hendak merokok di Kampung Berseri RT 13/RW 01, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebaiknya berpikir dua kali.

Pasalnya, sejak Desember 2018 lalu, kawasan itu sudah dinyatakan bebas asap rokok, menyusul inisiatif warga setempat menjadikan permukimannya kampung sehat nan asri.

Ketua RW 01, Sukartono mengatakan kesadaran warga RT 13 sekarang ini sudah mulai meningkat untuk tidak merokok dan membuang puntung sembarangan.

Menurutnya, apabila ada warga yang mau merokok, mereka mesti keluar dari permukiman RT 13.

"Ya mereka kesadarannya meningkat. Mau merokok ya keluar ke wilayah lain," katanya saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (9/2/2019).

Sukartono menjelaskan, warga yang tidak merokok, terutama ibu-ibu, juga terlibat dalam pencegahan merokok di RT 13.

Warga kini menjadi saling mengingatkan dan menegur apabila masih ada saja yang merokok dan membuang puntung sembarangan di permukiman itu.

"Ini ibu-ibu jadi cara menegornya lebih aktif juga. Jadi ibu-ibu yang operasi kalo ada yang merokok apalagi ada yang buang di bawah saat itu juga langsung suruh ambil," kata Sukartono.

Meski tak ada sanksi khusus yang diberlakukan, Sukartono mengaku program kampung tanpa rokok ini cukup berhasil.

Dari 24 RT yang ada di kawasan RW 01 Sunter Jaya, kawasan RT 13 menjadi satu-satunya yang dipasangi larangan bebas merokok.

Karenanya, bukan tidak mungkin 23 RT lainnya di RW 01 Sunter Jaya bakal diterapkan program yang sama.

"Inshaallah kita akan teruskan dan kita coba di RT lainnya. Di RT 13 ini 90 persen sudah berhasil, nanti kita akan merambah ke satu RW," kata Sukartono.

Warga RT 13, Suranto mengaku dengan adanya program kawasan bebas rokok, dirinya merasakan perubahan.

Menurut Suranto, belakangan sudah banyak warga yang sadar untuk tidak merokok di permukiman itu.

"Jadi setiap ada yang singgah merokok kita alihkan ke tempat lain," kata Suranto.

Perubahan kondisi lingkungan juga dirasakan warga lainnya, Titi Arni.

Menurutnya, dengan diberlakukan kawasan tanpa rokok, lingkungan menjadi lebih ramah untuk anak-anak.

"Lebih bersih aja, terus banyak anak kecil yang terbebas dari polusi dan nikotin, lebih nyaman aja, yang bebas asap rokok di sini doang ya belum ke RT-RT lain. Harapannya diperluas lagi," ucap Titi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved