Sopir Taksi Gantung Diri Gara-gara Utang: Jebakan Setan Pinjaman Online dan Pesan untuk Rentenir
Seorang sopir taksi, Zulfadhli (35) nekat gantung diri di kamar kos Jalan Mampang Prapatan VII RT 05/06, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG - Seorang sopir taksi, Zulfadhli (35) nekat gantung diri di kamar kos Jalan Mampang Prapatan VII RT 05/06, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Zulfadhli ditemukan tewas oleh rekannya sekaligus penyewa kos, Nardi pada Senin (11/2/2019) kemarin sekira pukul 09.00 WIB.
Zulfadhli nekat gantung diri diduga lantaran terlilit utang dan faktor ekonomi.
Zulfadhli melalui surat wasiat menyebut pinjaman online jebakan setan.
Isi Surat Wasiat

Dalam surat wasiat yang tertulis di secarik kertas, Zul meminta maaf telah banyak menyusahkan orang.
Ia berpesan kepada anaknya agar jangan pernah menjadi pembohong. Zul meminta maaf telah membuat hidup mereka susah.
Zul --panggilan Zulfadhli, juga meminta maaf kepada sang istri karena ia merasa belum bisa membahagiakan sang istri meski sudah bekerja keras.
Pada tulisan selanjutnya, Zul meminta agar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan pihak berwajib untuk menghentikan praktik pinjaman online yang menurutnya telah menjadi "jebakan setan".
"Wahai para rentenir online, kita bertemu nanti di alam sana," tulis Zul melanjutkan pesannya.
"Jangan pernah ada yang bayar utang online saya karna hanya saya yang terlibat. Tidak ada orang lain yang terlibat kecuali saya," tulis Zul di akhir surat wasiatnya.
Kronologi

Ngadimin (68) pemilik kosan tempat korban ditemukan tewas menjelaskan, ia dan Nardi harus mendobrak paksa pintu kamar kos tersebut karena dikunci dari dalam oleh korban.
Ketika didobrak, korban ditemukan sudah tergantung tak bernyawa, tanpa menggunakan pakaian bagian atas.
Lanjut Ngadimin, korban menggunakan beberapa helai kain yang ia ikat di kusen pintu kamar mandi kosan tersebut.