Persija Jakarta

Misi Persija untuk Marko Simic: Gusti Randa Temui Konjen dan Garuda Hingga Simic Tidak Ditahan

Walau Marko Simic telah didampingi seorang pengacara asal Kroasia, Persija Jakarta tetap mengupayakan jalan lain

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
Media Persija
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, berduel di laga kualifikasi kedua Liga Champions Asia kontra Newcastle Jets, Selasa (12/2/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM- Persija Jakarta menyiapkan misi 'penyelamatan' terhadap striker andalannya, Marko Simic.

Marko Simic hingga kini masih berada di Australia karena tersandung dugaan kasus pelecehan seksual kepada seorang wanita di dalam pesawat saat Persija Jakarta menuju Australia, belum lama ini.

Walau Marko Simic telah didampingi seorang pengacara asal Kroasia, Persija Jakarta tetap mengupayakan jalan lain.

Klub berjuluk Macan Kemayoran itu mengutus Gusti Randa mendampingi Marko Simic. Harapannya, kasus Simic tidak diselesaikan di Australia tapi di Indonesia.

Berikut adalah rangkuman TribunJakarta:

1. Misi Gusti Randa

Chief Executif Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus menjelaskan alasan penunjukan Gusti Randa sebagai kuasa hukum dalam menangani kasus Marko Simic.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu dipilih menangani kasus Marko Simic lantaran mempunyai kedekatan dengan Persija Jakarta dan pernah menangani banyak kasus Internasional.

Sebelumnya, Marko Simic dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual pada saat berada di dalam pesawat dari Bali ke Sydney, Australia, Minggu (10/2/2019) lalu.

Akibatnya, paspor Marko Simic ditahan oleh pihak imigrasi Australia dan akan mengikuti persidangan hingga 9 April 2019.

"Ya, pertama itu bentuk perhatian yang sangat serius untuk membantu Simic berkaitan dengan kasus hukum yang sedang dihadapi. Memang secara yuridis, Gusti Randa tidak bisa jauh memasuki ranah hukum di Australia. Pertama dia adalah WNA, oleh karena itu Simic sudah menunjuk sesuai arahan dan yuridiksi di sana dia dibela pengacara dari Kroasia," kata Ferry Paulus saat ditemui di Mess Persija, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (14/2/2019).

Gusti Randa ditugaskan melakukan pendampingan untuk bisa membantu menyelesaikan kasus yang dialami penyerang berkebangsaan Kroasia tersebut.

"Gusti Randa itu hanya sebagai pendampingan, jadi apa-apa yang menjadi kebutuhan Simic, itu yang bisa mediasi dia. Dalam waktu dekat dia akan ke sana," ujar Ferry Paulus.

Ferry Paulus berharap dengan diutusnya Gusti Randa menjadi penghubung dan juga perwakilan dari Persija Jakarta bisa menyelesaikan dan membawa kasus ini selesai dengan baik.

"Gusti Randa posisinya sangat strategis di lawyer ini, dia juga orang PSSI dan juga kuasa hukum Persija. Hal lain lagi, karena itu kejadiannya di pesawat Garuda dia akan coba mediasi untuk menarik kasusnya ini ke Indonesia. Itu upaya yang menurut dia yang menjadi targetnya," terang Ferry.

Terlebih, korban yang diduga dilecehkan oleh Marko Simic merupakan orang Indonesia dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Disamping itu dia juga akan coba mediasi dengan korban dan kebetulan orang Indonesia. Sampai detik ini kami tidak tahu siapa korban namanya siapa. Hanya dari profil dan obrolannya dia orang Indonesia," tegas Ferry.

2. TKP berada di Maskapai Indonenesia

Gusti Randa sendiri sedang memperjuangkan agar kasus Marko Simic bisa dibahas oleh hukum di Indonesia.

Sebab, dugaan pelecehan seksual Marko Simic terjadi di wilayah Indonesia dan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

"Pertama kami harus meletakkan persoalan di atas praduga tak bersalah. Kedua, kami harus masuk dalam koridor tata hukum internasional," kata Gusti Randa saat dihubungi wartawan, Kamis (14/2/2019).

"Melihat dari locus delictinya, locus deliktinya Marko Simic ini meskipun bukan WNI, tetapi TKP-nya adalah di penerbangan Garuda Indonesia.

"Secara hukum Indonesia, maka di atas penerbangan Garuda Indonesia, di atas pelayaran yang berbendera Indonesia maka berlaku hukum atau yurisdiksi Indonesia," ujarnya menambahkan.

Gusti Randa melanjutkan bahwa dia belum mengetahui sejauh mana penanganan kasus Marko Simic di Australia.

Pria yang juga menjabat sebagai Anggota Komite Eksekutif PSSI itu hanya mengatakan bahwa Marko Simic sudah menghadiri persidangan pertama pada 12 Februari 2019 dan akan melakukan sidang kembali pada 9 April 2019.

Paspor Marko Simic pun ditahan oleh Imigrasi Australia.

Mantan pemain Melaka United itu tidak boleh meninggalkan Australia sampai persidangan kedua selesai digelar.

"Oleh karena itu, berikan ruang pada kami selaku kuasa hukum dari Persija Jakarta untuk mengumpulkan beberapa bukti. Misalnya Marko Simic ini dari paspor, KITAS dan lain-lain," kata Gusti Randa.

"Lalu kami mencoba menghubungi Konsulat Jenderal Indonesia dan Garuda Indonesia juga. Sehingga terang dulu perkaranya.

"Kalaupun ada persidangan, saya tau persis bahwa pengacara Indonesia tidak bisa bersidang di sana. Makanya kami hanya pendamping di sana," kata Gusti Randa menambahkan.

Gusti Randa mengaku belum mengetahui hukuman apa yang akan didapatkan Marko Simic.

Ia hanya berusaha yang terbaik untuk membantu Persija Jakarta dan Marko Simic.

"Saya akan ketemu dulu dengan beberapa institusi di Indonesia setelah itu mungkin kami kontak embassy [kedutaan] di sana, di Sydney, dan baru kami rancang untuk keberangkatan," kata Gusti Randa.

Ketum Tim Pencari Fakta yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa.
Ketum Tim Pencari Fakta yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa. (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

3. Marko Simic Tidak Ditahan

Gusti Randa juga menegaskan bahwa Marko Simic tidak ditahan oleh pihak Kepolisian Australia.

Hanya paspornya saja yang ditahan dan Simic dibebaskan untuk pergi kemana saja selama di Australia.

"Sejauh ini saya baru berkomunikasi dengan Marko Simic, belum dengan pengacaranya asal Kroasia," kata Gusti Randa.

4. Persija siapkan sanksi berat

Manajemen tim Persija Jakarta sudah menyiapkan langkah terkait adanya kasus yang menjerat penyerang asing, Marko Simic.

Chief Executif Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus mengataka, jika terbukti tidak bersalah, Ferry bersama manajemen tim Persija Jakarta akan mengambil sikap tegas guna memberikan efek jera kepada Marko Simic.

"Kalau memang dia divonis tidak bersalah, kami akan sampaikan teguran atau sanksi. Namun kalau ternyata ini menjadi masalah yang panjang dan ada hukuman dalam rentang waktu tertentu," papar Ferry.

Persija Jakarta Tunjuk Gusti Randa Dampingi Marko Simic di Australia

Penjaga Gawang Persija Jakarta Ungkap Rahasia Perbedaan Gaya Kepemimpinan Ivan Kolev dan Teco

Tersingkir dari Liga Champions Asia, Persija Jakarta Alihkan Fokus ke Piala Indonesia

Lain halnya jika terbukti bersalah, manajemen Persija sudah menyiapkan hukuman berat kepada pemain berusia 31 tahun tersebut.

"Kalau itu betul-betul artinya ada kesalahan yang dibuat dan mencoreng nama baik Persija. Tentunya kami di internal dan manajemen, katakanlah, akan melakukan pertemuan khusus ini untuk melihat upaya apa yang akan kami lakukan kaitannya, dengan sanksi tersebut," tutur Ferry Paulus.

Jika Marko Simic harus tertahan di Australia hingga 9 April 2019, kemungkinan besar sang pemain akan absen memperkuat Persija di laga awal Piala AFC 2019, Piala Indonesia dan Piala Presiden 2019. (TribunJakarta/Bolasport)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved