Tak Ada Fasilitas Penyebrangan, Warga Nekat Seberangi Rel di Jatinegara
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak sekolah juga nampak menyeberang di perlintasan kereta api tersebut.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Setiap harinya, ratusan orang terpaksa menantang maut saat menyeberangi rel kereta api di dekat Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Mereka nekat menyeberangi rel lantaran tidak adanya akses menyeberang yang layak dari Jalan Bekasi Barat menuju Jalan Pisangan Baru Selatan atau sebaliknya.
Beberapa orang nampak was-was saat akan menyeberangi rel tersebut. Sebelum menyeberang, mereka terlebih dahulu menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada kereta api yang melintas.
Saat ada kereta yang hendak melintas pun mereka harus mengalah dan membiarkannya lewat terlebih dahulu.
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak sekolah juga nampak menyeberang di perlintasan kereta api tersebut.
Beberapa orang anak kecil pun nampak riang gembira bermain di sekitar rel yang berada tak jauh dari simpang eks Kodim Lama atau yang sekarang disebut sebagai Taman Benyamin Sueb.
Anak-anak tersebut dapat dengan mudahnya bermain di sekitar rel kereta api lantaran terbuka lebaranya akses masuk manuju kawasan yang seharusnya steril itu.
Fanny (18), warga sekitar menuturkan, setiap hari selalu menyeberang di perlintasan kereta api tersebut.
"Setiap hari selalu lewat sini, lebih singkat dan cepat kalau mau ke sekolah atau pulang ke rumah," ucapnya saat ditemui wartawan, Selasa (19/2/2019).
Meski ada perasaan was-was saat melintas, tapi itu ia lakukan lantaran tidak adanya akses lain yang lebih singkat dan aman dari rumahnya yang terletak di Kelurahan Pisangan Baru menuju sekolahnya di SMA 54, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
• Dina Panik Lihat Ular Sanca 5 Meter di Kali Mookervart
"Takut ketabrak sih tapi ya mau gimana lagi, kalau muter juga jauh banget. Jadi dari pada telat masuk sekolah," ujarnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Jamaludin (33), warga Rawabunga yang setiap harinya berjualan di Pasar Enjo.
"Beberapa kali saja sih lewat sini. Enggak begitu sering, cuma kalau lagi enggak bawa kendaraan aja," kata Jamaludin.
Ia pun berharap, ada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah tersebut yang memudahkan masyarakat untuk menyeberangi rel itu.
"Yaa maunya sih jangan ditutup jalan ini karena kalau di tutup muternya jauh. Tapi saya lebih berharap semogga ada jembatan penyeberangan agar masyarakat yang mau menyeberang bisa merasa lebih aman," ucapnya.
