Sutopo Singgung Anak Kampung Wajah Boyolali, Najwa Shihab: Terima Kasih Sudah Berbagi Inspirasi
Najwa Shihab mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Sutopo Purwo Nugroho lantaran telang menginspirasi
Penulis: Ilusi | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Pembawa acara Najwa Shihab tampak mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Najwa Shihab, Sutopo Purwo Nugroho telam berbagi inpirasi untuk banyak orang.
Hal tersebut dikatakan Najwa Shihab dalam kolom komentar di Instagram Story Sutopo Purwo Nugroho.

Bermula setelah Pak Topo sapaan akrab Sutopo Purwo Nugroho mengunggah momen kebersamaannya dengan Najwa Shihab seusai jadi bintang tamu di program acara Mata Najwa.
"Luar biasa! 7.000 lebih warga Boyolali hadir di Mata Najwa on Stage Boyolali "Cerita Anak Kampung".
Sebagian besar penonton adalah anak-anak milenial yang butuh dorongan motivasi, teladan, spirit dan sentuhan hati sebagai pemantik semangat untuk mengisi ruang dan waktu dalam hidupnya," tulis Sutopo Purwo Nugroho dikutip TribunJakarta.com dari keterangan foto di media sosial Instagram, Minggu (22/2/2019).
Sutopo Purwo Nugroho lebih lanjut menceritakan bahwa anak-anak kampung sukses mengisi kehidupannya.
"Mereka butuh kisah inspiratif anak-anak dari kampung yang sukses mengisi hidupnya.
Anak kampung yang wajahnya ala Boyolali yang penuh keIndonesiaan," kata Sutopo Purwo Nugroho.

Ia juga menegaskan bhawa sukses tidak harus dari sebuah kota, tempat mewah.
Tetapi kesuksesan juga bisa dirah dengan keterbatasan.
"Sukses tidak harus dari kota.
Dari tempat yang berlimpah fasilitas, mewah, dan serba mudah.
Tapi ternyata kesuksesan bisa juga diraih ditengah keterbatasan," papar Pria kelahiran Boyolali itu.
"Daya juang dan semangat menempa hidupnya untuk meraih kesuksesan.
Sukses harus dibangun kerja keras, belajar, doa, restu orangtua dll," sambung dia.
"Luar biasa Mata Najwa on Stage! Selalu hadir menginspirasi Indonesia," tambah Sutopo Purwo Nugroho.
Pantauan TribunJakarta.com, unggahan Sutopo Purwo Nugroho itu mendapatkan tanggapan dari Najwa Shihab.
Najwa Shihab mengucapkan terima kasihnya ke Sutopo Purwo Nugroho.
"Terima kasih banyak Pak Topo sudah berbagi inspirasi untuk kami (emoji hati)," kata Najwa Shihab.
Viral Video Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali, Sutopo Unggah Foto Bareng KSAD Jenderal Mulyono
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan kebanggan terhadap kota kelahirannya Boyolali, Jawa Tengah.
Ungkapan itu menyusul viralnya video pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyoal 'Tampang Boyolali'.
Kebanggan yang diungkapkan Sutopo Purwo Nugroho disampaikan melalui akun Twitter miliknya, @sutopo_PN.
Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan kebanggan terhadap Boyolali dibarengi dengan foto dirinya bersama seorang jenderal.
Jenderal tersebut adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Mulyono, yang juga lahir di Boyolali.
Dalam cuitannya, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dirinya dengan Jenderal Mulyono merupakan alumni dari SMA 1 Boyolali, Jawa Tengah.
"Bangganya bisa berfoto bareng sama Pak Jenderal Mulyono (KSAD)," kata Sutopo Purwo Nugroho.
"Sama-sama alumni SMA 1 Boyolali. Sama-sama pernah mengalami prihatin saat sekolah," lanjut dia.
Kini, Sutopo Purwo Nugroho dengan Jenderal Mulyono bergabung dalam Forum Boyolali Indonesia (FBI) yang diciptakan dari Boyolali untuk Indonesia dan Dunia.
"Sekarang kita tergabung dalam FBI = Forum Boyolali Indonesia. Dari Boyolali untuk Indonesia dan dunia. Mohon tidak diplintir," papar Sutopo Purwo Nugroho.
Melansir dari Tribunnews.com, unggahan kebanggan dirinya terhadap Boyolali merupakan tanggapan terkait pidato yang diungkapkan Prabowo Subianto soal 'Tampang Boyolali'.
Hal tersebut bermula saat seorang pengguna Twitter mencatut nama Sutopo Purwo Nugroho yang mengetahui bahwa Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu merupakan asli Boyolali.
Melansir dari Kompas.com, Pidato Prabowo yang viral lantaran pernyataannya soal 'Tampang Boyolali'.
Pidato tersebut disampaikan Prabowo Subianto dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) kemarin.
Pidato Prabowo itu viral setelah diunggah pertama kali oleh pemilik akun Youtube Taufik Irvani pada 1 November 2018.
• Laura Lazarus Mantan Pramugari Gemetar Dengar Musibah Lion Air PK-LQP: 14 Tahun Saya Masih Trauma
• Penyelam Lion Air Meninggal, Baru 3 Hari di Darat hingga Pesan Terakhir Syachrul Anto
Potongan video itu pun dipermasalahkan oleh Dakun, pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta sejak 1992, Jumat (2/11/2018).
Potongan kalimat dalam pidato Prabowo yang dipermasalahkan Dakun, yaitu "..dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."
Menurut Muannas, Kuasa Hukum Dakun, hal tersebut tidak pantas diucapkan meskipun kalimat itu dilontarkan di depan para pendukung Prabowo Subianto .
"Mungkin ada yang menerima tapi jangan membatasi juga kemudian ada yang tersinggung, mungkin yang hadir di situ ada pendukungnya Pak Prabowo, tapi ada juga pendukungnya Pak Jokowi, mungkin merasa tersinggung," ujar Muannas.
Ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (3/11/2018) terkait video itu, Sekretaris DPC Gerindra Boyolali, Rohmat mengatakan, video itu telah dipotong dari aslinya.
Namun dia membenarkan ada perkataan Prabowo Subianto soal 'Tampang Boyolali' dan konteks pernyataannya.
Rohmat lalu memberikan informasi video lengkap pidato Prabowo yang ditayangkan secara langsung melalui akun Facebook Relawan Milenial Prabowo Sandi pada hari itu juga, dengan durasi sekitar 1 jam 20 menit 45 detik.
• Klaim Sudah Kenal Lama dengan Suami Maia Estianty, Rossa Bongkar Sosok Irwan Mussry Sesungguhnya
• Putus dengan Reino Barack, Luna Maya Beberkan Fakta Sebenarnya Ini Tak Akan Berjalan Mudah
Prabowo Subianto pun dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seorang pria bernama Dakun yang mengaku berasal dari Boyolali pada Jumat (2/11/2018) malam.
Begini sekelumit pidato Prabowo Subianto saat kampanye di Boyolali:
"Seorang presiden RI, sayap-sayap, sebagai contoh para purniawan perjuang Indonesia Raya,
Singa-singa tua yang turun dari gunung untuk membela negara dan bangsa kita walaupun mereka giginya sudah ompong.
Giginya ompong semangatnya masih menyala-nyala.
Tapi terutama yang saya rasakan dukungan dari emak-emak yang miltan
Saudara-saudara ini yang merasakan, karena keadilan dan kemakmuran adalah tuijuan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran tujuan mendirikan banga Indonesia.
Keadilan dan kemakmuran adalah tujan kita merdeka
Keadilan dan kemakmuran adalah mendirikan bangsa Indonesia.
aya tanya ke saudara-saudara, apakah saudara-saudara sudah merasakan keadilan dan kemakmuran atau belum?
Saudara-saudara saya hari ini didampingi oleh ketua umum partai Amanat Nasional, Pak Zulkifli Hasan tapi kebetulan beliau juga sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan RI (MPR RI) pemegang perwakilan perwakilan rakyat yang tertinggi di Republik Indonesia.
Saya kenal Pak Bibit Waluyo sudah lama, sebenarnya beliau adalah senior saya, Beliau yang dulu mlonco saya yang mengembleng saya, karena dulu saya taruna yang nakal, kalau nggak nakal, saya nggak jadi jenderal.
Dulu kita tentara bukan di belakang meja, bukan tentara di kota, kita tentara di lapangan.
Seharusnya kami pensiun, seharusnya kita istirahat tapi kami melihat bahwa negara dan bangsa masih dalam keadaan tidak baik, saya memberi usia saya untuk bangsa ini, saya memberi jiwa dan raga saya untuk bangsa ini.
Tapi begitu saya lihat Jakarta, saya melihat hotel-hotel mewah.
Gedung-gedung menjulang tinggi.
Sebut aja hotel paling mahal di dunia, ada di Jakarta.
Ada Rich Carlton, ada Waldorf Astoria, ngomong aja kalian nggak bisa sebut dan macem-macem itu semua.
dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul?
(betul, sahut hadirin yang ada di acara itu).
Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang boyolali ini.
Saya sebagai prajurit, kok negara saya bukan untuk rakyat saya, untuk apa saya berjuang, apakah saya berjuang agar negara saya milik orang asing, saya tidak rela, saya tidak rela,
Karena itu saya melihat rakyat saya masih banyak yang tidak mendapat keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan, buka itu cita-cita Bung Karno.," ujar Prabowo Subianto.
• Happy Salma Bongkar Fakta Soal Mahkota yang Digunakan Maia Estianty saat Akad Nikahnya
• Sandiaga Uno Disamakan dengan Bung Hatta, Sang Cucu: Tak Elok Pakai Namanya Demi Kepentingan Politik