Chicha Koeswoyo Prihatin Kasus Ibu Bunuh Anak di Cakung
Caleg DPR RI Dapil DKI 1 Jakarta Timur dari PDIP Chicha Koeswoyo angkat bicara terkait kasus pembunuhan keji di Cakung.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Caleg DPR RI Dapil DKI 1 Jakarta Timur dari PDIP Chicha Koeswoyo angkat bicara terkait kasus pembunuhan keji di Cakung.
Lisa (23) diduga membunuh anaknya yang masih balita, SH (3).
SH tewas dengan lima luka tusuk.
Selain karena terduga pelaku ibu SH sendiri, dia prihatin karena kasus yang terjadi pada Kamis (28/2/2019) menambah deretan kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekat.
Chicha yang fokus terhadap isu perempuan dan anak menyebut beban seorang ibu sangat berat karena harus mampu mengurus banyak hal, terlebih di lingkungan yang patriarki.
"Saya kaget banget ada seorang ibu membunuh anaknya sendiri itu berarti stresnya sudah tinggi. Makannya saya memikirkan bagaimana 5 tahun ke depan cara membuat Jakarta Timur ini lebih teredukasi, lebih benar pola pikirnya," kata Chicha di Makasar, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2019).
Usia muda Lisa yang harus mengurus anak dinilai Chica membebani sehingga dia tega menusuk darah dagingnya sendiri dengan empat tusukan di dahi dan satu di dada.
Menurutnya jadi orangtua tak sekedar urusan menafkahi anak, tapi harus bertanggung karena seorang anak yang tak memiliki dosa layaknya kanvas yang goresan kuasnya ditentukan orangtua.
"Ada pelatihan parenting, dalam artian bagaimana si ibu itu. Karena ketika ibu itu memberikan energi ke anak, si ibu itu sendiri kan harus bisa membuat energi itu seimbang, baru bisa," ujarnya.
• VIDEO Rekonstruksi Pembunuhan Bayi di Pondok Aren
• Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Bayi di Pondok Aren, Polisi Ungkap Tiga Fakta Baru
Perihal usia Lisa yang masih muda namun sudah bercerai dengan suaminya, Chicha mengatakan perlu keyakinan dan kesiapan mental sebelum menikah.
Mantan artis cilik era 70 an ini menegaskan sebelum memiliki anak kedua orangtua harus dapat bertanggung jawab atas diri sendiri karena berkeluarga bukan hanya perkara materi.
"Harus ada kesiapan diri, mental. Kalau materi kan tergantung kita me-manage diri, bukan harus kaya dulu baru nikah. Harus punya tanggung jawab terhadap diri sendiri," tuturnya.