Bos Rumah Makan Tewas Dibunuh Mantan Karyawan: Dibunuh Karena Pergoki Pelaku Ambil Dompet

"Tapi pas saya tarik dompet yang ada di kantongnya, bapak itu terbangun karena suara berisik plastik yang dipakai bapak itu untuk nutup celana,"

Editor: Erik Sinaga
TRIBUN MEDAN/M NASRUL
Pelaku pembunuhan pemilik RM BPK Vichada Andika Pranata Ginting, saat diintrogasi, di Ruang Satreskrim Polres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, Jumat (8/3/2019) 

TRIBUNJAKARTA.COM, KABANJAHE- Seorang pengusaha Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) Vichada Muliati Sinuhaji, ditemukan tergelerak tak berdaya di warung miliknya, Desa Raya, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Kamis (7/3/2019) kemarin. 

Menurut beberapa saksi, saat ditemukan kondisi kepala bagian samping Muliati terlihat seperti terkena tusukan.

Saat dilarikan ke Rumah Sakit Efarina Etaham, ternyata nyawa korban sudah tidak tertolong.

Setelah dilakukan penyelidikan, Satreskrim Polres Tanah Karo berhasil mengungkap siapa dalang di balik peristiwa mengenaskan tersebut. 

Ternyata, terduga pelaku pembunuhan Muliati adalah mantan pekerjanya sendiri yaitu Andika Pranata Ginting yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 06.30 WIB. 

Ras Maju menyebutkan, setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan, diketahui keberadaan tersangka sudah di luar Kabupaten Karo.

"Setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata tersangka sudah melarikan diri ke luar kota.

Tersangka berhasil kita amankan di Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (7/3/2019) malam, sekira pukul 23.30 WIB," ujar Ras Maju, Jumat (8/3/2019).

Dirinya mengungkapkan, saat dilakukan penangkapan pelaku sempat melawan, sehingga personel langsung melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki tersangka. 

Saat dibopong personel menuju ruang Kasat Reskrim, Andika terlihat meringis menahan sakit akibat kedua kakinya tertembus rumah panas.

“Penangkapan kita lakukan bersama personel dari Sub Dit Krimum Polda Sumut, tapi saat dilakukan penangkapan pelaku mau melarikan diri. Sehingga kita terpaksa melakukan tindakan terukur," ungkapnya. 

Saat ditanyai kronologis aksi nekatnya, Andika mengaku dirinya melakukan tindakan tersebut saat korban tertidur lelap. 

Dirinya mengaku, nekat melakukan perbuatan itu karena tidak memiliki uang untuk pulang ke rumahnya di kawasan Sei Mencirim, Deliserdang.

"Karena enggak punya duit mau pulang ke Mencirim, makanya ada niat ngambil di situ," ungkapnya. 

Dirinya mengaku, telah bekerja di rumah makan tersebut sekitar tiga bulan.

Namun, dua minggu terakhir dirinya telah berhenti bekerja di tempat itu. 

Dirinya mengungkapkan, dirinya mulai melakukan aksinya sekira pukul 03.00 WIB dengan cara masuk melalui jaring jendela yang sebelumnya telah dirusaknya.

Dirinyapun lantas melihat mantan bosnya sedang tertidur lelap di kamarnya.

Saat itulah dirinya mulai melancarkan aksinya mengambil dompet milik korban.

"Tapi pas saya tarik dompet yang ada di kantongnya, bapak itu terbangun karena suara berisik plastik yang dipakai bapak itu untuk nutup celana. Pas bangun, bapak itu langsung teriak dan manggil nama saya," ucapnya.

Wawancara Eksklusif dengan Sujadi: Penolong Keluarga Koban Banjir di Jalan Tol yang Videonya Viral

2 WNA dari Persemakmuran Inggris dan Liberia Masuk Jadi DPT di Tulungagung

Semifinal All England 2019: 3 Wakil Indonesia Ditunggu Lawan Berat, Peluang dan Live Streaming

Karena aksinya telah diketahui oleh korban, dirinya langsung gelap mata dengan mengambil pisau yang biasa dipakai untuk memotong daging babi. 

Berharap aksinya tidak diketahui oleh orang lain dan korban tidak melaporkan aksinya itu, dirinya langsung menancapkan pisau tersebut ke arah kepala korban.

Selain mengakui aksi bejatnya itu, Andika juga mengaku dirinya sempat mengambil barang-barang berharga milik korban. 

Adapun barang yang diambil, yaitu dua cincin emas dan satu cincin berlian yang saat itu dikenakan oleh korban. 

"Baru cincin berliannya yang saya jual ke toko emas di Kabanjahe, harganya satu juta.

Uangnya saya belikan HP seharga 150 ribu, terus habis itu saya lari ke Pancur Batu," katanya.

Ras Maju kembali mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan.  (cr4/tribun-medan.com) 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Juragan Rumah Makan Babi Panggang Karo Tewas Dibantai Anak Buahnya Sendiri

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved