Pengakuan Jokowi Tak Bisa Gerak Naik KRL di Jam Sibuk, Ini Jawabannya Soal Masukan Penambahan Kereta
Presiden Jokowi menceritakan pengalamannya naik KRL atau commuter line pada jam-jam sibuk. "Mau bergerak aja enggak bisa," kata Jokowi.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi menceritakan pengalamannya naik KRL atau commuter line pada jam-jam sibuk.
Seperti diketahui bahwa beberapa waktu lalu, Jokowi kedapatan naik KRL untuk pulang ke Istana Bogor.
Jokowi naik KRL dari Stasiun Tanjung Barat dengan jurusan Stasiun Bogor.
Kala itu, Jokowi tampak ikut berdesakan dengan penumpan KRL lainnya.
Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dengan bawahan celana hitam.
Beberapa foto yang beredar memperlihatkan Jokowi ikut berdesakanb di dalam kereta commuter line.
Jokowi tampak berdiri di dalam rangkaian kereta.
Beberapa penumpang commuter line pun nampak mengeluarkan ponselnya.
Para penumpang commuter line itu pun mengabadikan momen tersebut.
• Promo McDonalds, Sarapan Gratis Tanggal 11 Maret 2019 Mulai Pukul 06.30, Serbu Gerai Terdekat!
• Angela Lee Dapat Mobil Seharga Rp 5 Miliar dari Pacar
Keberadaan Jokowi itu nampak menjadi perhatian penumpang commuter line.
Begitu juga ketika Jokowi tiba di Stasiun Bogor.
Seorang pengguna Twitter menjelaskan bahwa Jokowi naik commuter line tanpa pengawalan ketat.
Pengguna Twitter itu pun merasa tidak percaya bertemu Jokowi di dalam rangkaian commuter line.
"Hari ini gw lagi ada perlu ke Bogor dan karena gw males kena macet, gw milih naik kereta ke Bogor.
• Todd Ferre Alami Cedera Saat Internal Game Timnas U-23
• Zul Zivilia Terjerat Kasus Narkoba, Diduga Terlibat Jaringan Internasional & Terancam Hukuman Mati
Pas di Stasiun Tanjung Barat, ada sosok yang kayak gw kenal.
Eh, gw lihat-lihat, ternyata Pak Jokowi, Presiden kita. Gokil!," tulis pemilik akun MurtadhaOne, Selasa (6/3/2019).
"Tanpa pengawalan ketat, gw rasa gak ada pengawalnya malahan. Gw ketemu jam 17.45 WIB.
Doi duduk di pojokan gerbong 8 Penumpang lain juga kayak bingung gitu, antara percaya dan tidak percaya.
Di perjalanan Pak Jokowi enggak duduk, malah banyak banget yang selfie," tambahnya.

• Bos Rumah Makan Tewas Dibunuh Mantan Karyawan: Dibunuh Karena Pergoki Pelaku Ambil Dompet
• Bertemu di Bandara, Ashanty Abadikan Momen Saat Luna Maya Peluk Erat Sosok Ini: Alaaaaaah
Sebelum menjajal naik kereta di jam sibuk, Jokowi mengaku lebih dulu mendapat banyak keluhan dari penumpang KRL.
Oleh sebab itu, sore itu Jokowi mencoba menaiki KRL untuk pulang ke Istana Bogor sepulang menyelesaikan agenda kepresidenannya.
"Ada yang menyampaikan pada saya, Pak, kalau mau coba KRL itu naik jam 6 sampai jam 8 kalau pagi, kalau sore jam 4 sampai jam 6. Itu dadakan saja," ujar Jokowi dalam siaran pers yang diterima TribunJakarta.com.

Jokowi tak menampik bahwa suasana KRL pada jam sibuk sangat padat.
Menurutnya, bergerak saja hampir tidak bisa ketika berada di dalam rangkaian kerata.
"Tujuannya ya untuk melihat kondisi yang sebenarnya dan kita betul-betul merasakan kondisi sebenarnya. Mau bergerak aja enggak bisa. Terutama yang dari Jakarta ke Depok, itu mau bergerak aja enggak bisa," jelasnya.
• Persija Jakarta Imbang Lawan Madura United, Ferry Paulus: Tidak Masalah, Ini Seperti Rencana Awal
• Wawancara Eksklusif dengan Sujadi: Penolong Keluarga Koban Banjir di Jalan Tol yang Videonya Viral
• Bertemu di Bandara, Ashanty Abadikan Momen Saat Luna Maya Peluk Erat Sosok Ini: Alaaaaaah
• Prabowo Buka Baju Lalu Lempar ke Kerumunan Warga, Akun Resmi @Prabowo: Refleks, Wajar Lah
• Angela Lee Dapat Mobil Seharga Rp 5 Miliar dari Pacar
Selama berada di dalam rangkain kereta, Jokowi pun mendapat masukkan dari penumpang KRL.
Jokowi mendapat masukan soal penambahan kereta maupun gerbong kereta untuk memfasilitasi banyaknya penumpang yang membludak.
"Problem-nya kalau tambah kereta berarti bakal banyak persimpangan (jalan) yang tutup terus," jelas Jokowi.

Jokowi pun beranggapan bahwa solusinya adalah dengan membangun jalur kereta elevated atau jalur kereta layang di Ibu Kota yang menghubungkan wilayah sekitarnya.
"Pekerjaan besar di Jakarta menurut saya adalah kereta api yang elevated Itu saja. Memang biaya besar, tapi enggak ada jalan lain selain itu. Sehingga headway (selisih waktu antarkendaraan) bisa diatur. Transportasi massal memang harus kita siapkan," terang Jokowi.
"Pas jam-jam seperti itu mau goyang 1 cm aja enggak bisa. Kita bisa agak longgar itupun masih berdiri itu setelah dari Depok menuju Bogor. Karena yang turun sudah agak banyak," tambahnya.