Persija Jakarta

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Marko Simic, Proses Persidangan hingga Curhatannya

Sejak tersangkut kasus dugaan pelecehan seksual di pesawat, sinar bintang Marko Simic sepertinya redup dan ditinggalkan.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Ilusi Insiroh
FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM
triker Persija Jakarta, Marko Simic, merayakan gol ke gawang Bali United pada laga final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama GBK pada Sabtu (17/2/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sejak tersangkut kasus dugaan pelecehan seksual di pesawat, sinar bintang Marko Simic sepertinya redup.

Belum lama ini ini juru gedor asal Kroasia yang merumput bersama Persija Jakarta itu mengungkapkan dua hal yang menjadi pegangannya.

Ya, ketika orang tak lagi meliriknya, tiga hal ini yang menemani Marko Simic.

Dugaan pelecehan seksual yang dialami Marko Simic terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA0741 yang melayani rute Bali-Sydney.

Saat itu, Marko Simic dan anggota rombongan Persija Jakarta menuju Australia untuk bermain dalam laga kualifikasi Liga Champions Asia 2019.

Persija Jakarta menjalani laga tandang ke markas Newcastle Jets, 12 Februari 2019.

Kabar Terbaru

Chief Executif Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus saat ditemui di Mess Persija, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (14/2/2019).
Chief Executif Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus saat ditemui di Mess Persija, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (14/2/2019). (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)

Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus mengabarkan perkembangan terbaru kasus yang dialami Marko Simic di Australia.

Simic diduga melecehkan secara seksual seorang wanita di dalam pesawat saat perjalanan dari Bali menuju Perth Australia, 10 Februari 2019 lalu.

Kasus tersebut membuat Marko Simic harus menetap di Australia dan tidak bisa kembali ke Indonesia bersama Persija Jakarta.

Simic dijadwalkan harus terlebih dahulu mengikuti persidangan pada tanggal 9 April 2019 mendatang.

Namun kabar terbaru menyebutkan, kasus yang dialami Marko Simic akan segera berakhir dan tidak diperpanjang hingga jalur persidangan.

"Perkembangan kasusnya positif lah ya. Persis positifnya seperti apa memang minggu ini sudah ada keputusan dari sisi SOP (Standar Operasional Prosedur) Garuda Indonesia," kata Ferry Paulus saat ditemui TribunJakarta, Sabtu (9/3/2019).

Menurut Ferry Paulus, kasus yang dialami Marko Simic sudah ada jalur penyelesaian dengan baik antara korban pelapor, sang pemain, dan pihak maskapai.

Ferry berharap dalam waktu dekat Marko Simic bisa kembali bergabung dengan rekan-rekannya di skuat Macan Kemayoran.

"Dari pihak Garuda Indonesia sudah ada kompromi damai dan seharusnya bisa dijadikan alat kembali persiapan untuk damai kembali. Saya pikir harusnya sebelum 9 April 2019 sudah selesai kasusnya," tutur Ferry Paulus.

Akibat kasus tersebut, Marko Simic harus absen memperkuat Persija Jakarta berlaga di ajang bergengsi Piala Indonesia, Piala Presiden 2019 dan Piala AFC 2019.

Proses persidangan

Ketum Tim Pencari Fakta yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa.
Ketum Tim Pencari Fakta yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa. (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Kuasa hukum Marko Simic, Gusti Randa menjelaskan sedikit gambaran terkait proses persidangan yang bakal dijalankan kliennya tersebut.

Beruntungnya, Marko Simic tidak dikurung di tahanan.

Dia hanya berstatus sebagai tahanan luar.

"Dia tidak ditahan, tetapi paspornya yang ditahan. Artinya, dia tahanan luar," kata Gusti Randa, kepada para wartawan, termasuk BolaSport.com.

Dia harus rela tak dapat membela Persija Jakarta, setidaknya, hingga putusan dari persidangan keluar.

Simic akan melakoni sidang lanjutan soal kasusnya pada 9 April 2019.

Banyak kemungkinan yang bakal terjadi di dalam persidangan tersebut.

Pemain asal Kroasia itu bisa kembali bergabung dengan Persija, apabila majelis hakim menyatakan dia tidak bersalah.

Namun begitu pula sebaliknya, bisa saja Simic harus melupakan kariernya bersama Persija, andai persidangan menyatakan dia memang bersalah.

Gusti menyebut telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk membela Simic di meja hijau.

Menurut perkiraan Gusti, sedikit gambaran soal persidangan Simic hanya sebatas tanya jawab soal kasus tersebut, termasuk hal-hal lain di luar itu.

"Nanti pengadilan akan nanya: 'Simic kamu ini orang mana?' 'Kroasia,' harus saya lampirkan paspor," ujar Gusti Randa.

"Lalu tanya lagi: 'Eh Simic, kamu naik Garuda itu punya tiket enggak?' 'Punya, ini tiketnya.' 'Eh Simic, lo di Indonesia itu ngapain?' 'Kerja, ini kontrak kerjanya," katanya menambahkan.

Nantinya, kronologi yang telah didapat Gusti Randa dari Garuda Indonesia, selaku maskapai yang ditumpangi Simic dan korban, juga akan dibawa ke pengadilan.

Catatan kronologi resmi itu akan menjadi salah satu alat bukti dalam kasus Simic.

"Banyak dokumen-dokumen yang kami lampirkan sebagai bukti," tutur Gusti, mengakhiri. 

Curhatan Marko Simic

Melalui Instastory belum lama ini Marko Simic mengaku merindukan keluarganya, termasuk suporter Macan Kemayoran, The Jakmania.

Pengakuan itu disampaikan Marko Simic di tengah dirinya menghadapi kasus dugaan pelecehan seksual.

Kehadiran Marko Simic untuk musim kompetisi 2018 hingga membawa Persija Jakarta juara membuat dirinya jadi idola baru.

Kini sang pemain tengah menghadapi masalah yang cukup serius di Australia terkait dugaan pelecehan terhadap seorang perempuan.

Ungkapan rindu Marko Simic tampak pada tulisan yang diunggah di akun Instagram pribadi.

Ia mengunggah ulang foto kebersamaannya bersama dengan skuat Persija Jakarta yang sebelumnya diunggah oleh penggemarnya.

Curhatan Marko Simic.
Curhatan Marko Simic. (Instagram Marko Simic @instagram.com/markosimic_77)

"Miss my Family," tulis Marko Simic.

Ia mengaku di saat semua orang melupakannya, hanya ada ibunya dan The Jakmania yang hadir memberikan dukungan kepadanya.

Curhatan Marko Simic.
Curhatan Marko Simic. (Instagram Marko Simic @instagram.com/markosimic_77)

"Di saat semua orang melupakanmu, hanya ada ibu, keluarga dan The JAK," tulis Simic.

 Marko Simic juga mengunggah ulang curhatan dirinya yang diterjemahkan oleh seseorang fansnya @daffaalhamdii_.

"Ketika semua orang melupakanmu, hanya ada ibu, keluarga dan Jakmania.

Cepat kembali brother," demikian tulis Instastory tersebut.

Instastory Marko Simic nih
Instastory Marko Simic nih (Instagram Marko Simic @instagram.com/markosimic_77)

Kronologi

Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, berduel di laga kualifikasi kedua Liga Champions Asia kontra Newcastle Jets, Selasa (12/2/2019).
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, berduel di laga kualifikasi kedua Liga Champions Asia kontra Newcastle Jets, Selasa (12/2/2019). (Media Persija)

Dikutip dari Bolasport.com, Gusti Randa selaku kuasa hukum Marko Simic yang ditunjuk Persija Jakarta telah mendalami kasus pelecehan seksual yang dilakukan kliennya itu.

Gusti Randa mengungkap kronologi lengkap kasus yang menjerat Marko Simic kepada publik.

Menurut pria yang juga berstatus sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI ini, kasus yang dijalani Simic ternyata tidak terlalu serius.

Gusti dengan tegas mengatakan, bahwa apa yang diberitakan saat ini lebih besar daripada kenyataannya.

"Sebetulnya enggak sejauh itu, banyak beredar di luar-luar pelecehanya seperti apa (begini dan begitu), tidak," kata Gusti kepada awak media, termasuk BolaSport.com.

Penyerang Persija Jakarta Marko Simic pada sesi official training di Stadion McDonald Jones, Newcastle, Australia, Senin (11/2/2019).
Penyerang Persija Jakarta Marko Simic pada sesi official training di Stadion McDonald Jones, Newcastle, Australia, Senin (11/2/2019). (Media Persija)

Menurut penuturan Gusti, posisi duduk Simic dan korbannya memang berdekatan.

"Simic duduk di kursi 37 perempuan itu ada di 39," katanya.

Namun yang menarik, masih menurut penuturan Gusti, Persija Jakarta telah memesan tiga kursi dalam baris itu, termasuk kursi yang diduduki oleh korban.

Gusti yang baru saja ditetapkan sebagai Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini juga mengatakan dengan jelas dari tiap adegan yang dilakukan Simic.

Kronologi itu termasuk dengan kenyataan bahwa pemain asal Kroasia itu telah mengenal si korban sebelumnya.

"Simic dengan perempuan ini sudah saling kenal. Artinya, kenal di atas pesawat. Bukan ujug-ujug tidak kenal," ujarnya.

Tindak pelecehan yang dilakukan Simic, dikatakan Gusti adalah penggerayangan atau meraba beberapa bagian tubuh korban.

 Persija Jakarta Imbang Lawan Madura United, Ferry Paulus: Tidak Masalah, Ini Seperti Rencana Awal

 VIDEO Wawancara Eksklusif Silvio Escobar, Target Khusus Bersama Persija, Tato Macan dan Jengkol

 Link Live Streaming Badminton All England 2019 di TVRI, Sabtu 9 Maret 2019, Ahsan/Hendra Main

 Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Manchester United di RCTI, Berebut Zona Liga Champions

Korban yang tidak terima dengan perlakuan Simic pun akhirnya melaporkan kejadian itu kepada awak kabin.

"Ada sedikit pegangan tangan, lalu merasa tidak suka. Lalu dipegang lagi pahanya, lalu tak suka. Nah perempuan itu melaporkan kepada pramugara," tutur Gusti.

Setelah kejadian itu, korban kemudian dipindahkan ke kursi lain oleh pramugara.

Tidak berhenti sampai di sana, si korban belum merasa aman dan kembali mengungkapkan ketakutannya kepada pramugara.

Simic kemudian diberi peringatan pertama dari tiga tingkatan peringatan di dalam pesawat.

Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko sempat diminta untuk memberi pengertian kepada Simic.

Sempat terjadi upaya mediasi di dalam pesawat yang dilakukan oleh pramugara untuk membantu kedua belah pihak menyelesaikan kasus tersebut.

"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ucapnya lagi.

Yang masih menjadi pertanyaan di benak Gusti Randa, sebelum pesawat mendarat, secara tiba-tiba Simic mendapat peringatan terakhir.

Sebagai pengacara, Gusti menganggap ada missing link sejak adanya kesepakatan damai di atas pesawat.

"Nah, disini ada miss link yang perlu saya kejar kenapa kok tiba-tiba sebelum landing Simic dibacakan final warning card oleh pramugara," katanya.

Final warning card itu termasuk bagian dari manifest pesawat yang akan diserahkan kepada petugas bandara.

Otomatis, nama Simic sudah terdaftar sebagai "orang bermasalah" di pesawat dan menjadi tanggung jawab dari pihak berwenang.

"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.

Di akhir, Gusti mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Garuda Indonesia.

Nantinya, pada persidangan Simic pada 9 April 2019, dokumen tertulis dari kronologi di atas pesawat itu akan menjadi salah satu alat bukti.

(TribunJakarta.com/Bolasport.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved