Persija Jakarta
Mimpi Persija Punya Stadion Sendiri yang Dibangun dengan Anggaran Rp 5 Triliun Selangkah Lagi
Selain tenda-tenda, ada juga sebuah instalasi unik di lokasi acara. Panitia menyiapkan sebuah instalasi stadion sepak bola mini di dalam lokasi acara.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan akan segera melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Stadion Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW) yang terletak di kawasan Sunter, Jakarta Utara, hari ini Kamis (14/3/2019).
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Daryanto.
Menurut Dwi, pihaknya akan menggunakan istilah kickoff untuk seremonial peletakan batu pertama proyek pembangunan stadion yang bakal dijadikan sebagai markas tim sepak bola Persija itu.
"Bukan groundbreaking. Karena hubungan dengan sepakbola, maka kita pakai istilah kick off," kata Direktur Utama Jakpro Dwi Daryanto saat di konfirmasi Rabu (13/3/2019).
Dwi menjelaskan, bahwa pembangunan stadion ini akan memakan waktu sekitar dua sampai tiga tahun. Dimana, pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2021 mendatang.
"Anggaran Rp 5 triliun. Targetnya akan rampung di tahun 2021," ungkapnya.
Jelang grounbreaking
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan groundbreaking pembangunan Jakarta International Stadium atau Stadion BMW, Kamis (14/3/2019) sore ini.
Groundbreaking akan dilaksanakan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya.
Rencananya, manajemen Persija Jakarta beserta suporternya Jakmania juga diundang dalam acara groundbreaking nanti.

Panitia acara sudah mulai mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan acara groundbreaking nanti.
Ada beberapa tenda yang dibangun untuk acara groundbreaking sore ini, yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 16.00 WIB.
Selain tenda-tenda, ada juga sebuah instalasi unik di lokasi acara. Panitia menyiapkan sebuah instalasi stadion sepak bola mini di dalam lokasi acara.
Stadion mini itu terdiri dari sebuah lapangan hijau dengan garis menyerupai lapangan sepak bola asli, sepasang gawang di masing-masing sisi, dan juga bangku penonton yang dibungkus karpet merah mengelilinginya.
Selain persiapan lokasi acara, nampak pula alat berat masih beroperasi di lahan Stadion BMW. Ada juga sejumlah petugas Satpol PP berjaga di lokasi acara.
Harapan The Jakmania
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan akan melaksanakan peletakan batu pertama atau Mengetahui hal tersebut, Ketua Umum The Jakmania Ferry Indra Sjarief berharap agar pemerintah kali ini lebih serius dalam pembangunan stadion yang nantinya dijadikan sebagai markas bagi Persija Jakarta itu.
"Dulu Ayah Riko juga pernah diundang sama gubernur saat itu dan cuma peletakan batu pertama doang. Jadi saya berharap yang kali ini lebih serius," kata Ferry pada wartawan, Kamis (14/3/2019).
Ferry, berharap agar progres pembangunan stadion BMW bisa terlihat setiap bulannya atau per enam bulan sekali secara fisik ketika pemerintah sudah melaksanakan peletakan batu pertama proyek pembangunan tersebut.
Pasalnya, menurut Ferry peletakan batu pertama proyek stadion ini bukanlah yang pertama kalinya melainkan sudah dilakukan oleh Gubernur terdahulu.
Namun sayang, hanya peletakan batu pertama saja dan tidak ada pembangunan.
"Terima kasih kalau The Jak diundang. Tapi kita berharap, ada progres kemajuan yang terus bertahap setiap bulan atau setiap enam bulan, jadi ada kemajuan bertahap yang kita bisa lihat secara fisik," kata Ferry.

Ferry, ingin agar Jakarta International Soccer Stadium yang akan dibangun di Taman BMW itu, nantinya bisa sepenuhnya diperuntukan bagi Persija Jakarta.
Dia pun meminta beberapa fasilitas untuk suporter dan pemain yang berstandar internasional.
Mulai dari tempat berkumpul bagi fans Persija, sekertariat Jakmania, kantor persija, distro pernak-pernik Persija, hingga tempat mandi dan tempat sauna bagi para pemain.
"Jadi kan begitu selesai pertandingan juga bisa langsung kaya di GBK. Saya pernah baca kaya di Milan tuh, di stadion nya tuh ada sauna tempat mandi air panas. Trus ada tempat mandi yang dingin itu kan bagus buat rehat pemain," tuturnya.
Keiistimewaan Stadion BMW
Jika nantinya terealisasi sesuai rencana, stadion tersebut akan menjadi stadion modern.
Ada tiga hal yang membuat stadion tersebut akan berbeda dari stadion-stadion di Indonesia pada umumnya.
Pertama, akses transportasi massal Sudah bukan rahasia lagi, kebanyakan stadion di Indonesia tidak dilengkapi akses transportasi massal yang memadai.
Namun, tidak demikian dengan stadion di eks taman BMW. Stadion tersebut direncanakan terhubung dengan rute moda raya terpadu (MRT) yang menghubungkan Bundaran HI-Kota/Kampung Bandan.
Fase dua pembangunan MRT yang seluruhnya jalur bawah tanah itu akan segera dimulai. Adapun MRT fase pertama yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan sudah beroperasi penuh pada Maret 2019.
"Bila transportasi umum massal kita bisa menjangkau ke sana, insentif untuk naik kendaraan umum ada karena menjangkau semua titik. Kalau enggak, nanti pada naik mobil semua. Bisa dibayangi kemacetannya," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada sekitar Desember 2018.

Kedua, fasilitas komersial Hingga kini, masih sangat jarang menemukan adanya fasilitas komersial modern pada area stadion-stadion di Indonesia.
Fasilitas itulah yang nantinya dijanjikan ada di stadion di eks taman BMW.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menyatakan, kawasan eks taman BMW tidak hanya menjadi lokasi stadion.
Namun, kawasan yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti hotel dan apartemen. Fasilitas-fasilitas tersebut akan dikomersialkan untuk menjadi sumber dana perawatan stadion.
"Membangun kawasan itu untuk save financing-nya membangun stadion itu dari mana, masa tergantung APBD terus?" kata Dwi pada Januari 2019.
Jakpro akan bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam membangun kawasan itu.
Sementara pembangunan Stadion BMW dibiayai dana penyertaan modal daerah (PMD) yang sudah disetujui DPRD DKI.
Ketiga, tanpa lintasan atletik Kebanyakan stadion-stadion di Indonesia merupakan stadion konvensional yang dilengkapi lintasan atletik.
Namun, tidak demikian dengan stadion di eks taman BMW. Berkapasitas 80.000 tempat duduk, stadion BMW akan menjadi stadion modern yang membuat jarak tribun dan lapangan lebih dekat, tanpa lintasan atletik tentunya.
Direktur Proyek PT Jakpro Iwan Takwin mengatakan, pembangunan stadion di eks taman BMW melibatkan perancang stadion untuk Piala Dunia 2022 di Qatar dan stadion klub-klub Liga Primer Inggris.
"Tim desain yang kami libatkan bukan hanya lokal, melainkan juga menyediakan persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar dan Liga Primer di UK," kata Iwan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Selain tanpa lintasan atletik, lapangan stadion juga rencananaya bisa digeser.
Tujuannya agar kualitas rumput tidak rusak saat stadion dipakai untuk kegiata di luar sepak bola.
"Kemarin GBK untuk musik atau seni bermasalah dengan rumput. Nah kami antisipasi dengan konsep desainnya ada beberapa altenatif, apakah grass-nya bisa movable. Jadi, bisa dimasukkin basement, atapnya juga movable," kata Iwan.

Akses tiket dan penonton juga akan diatur sedemikian rupa sehingga tak akan ada penumpukan maupun calo.
"Jadi, kami punya aplikasi nantinya sistem analisis di perencanaan kami bisa menganalisis pergerakan suporter sehingga bisa termitigasi, mengantisipasi potensi bentrok saat high match," ujar Iwan.
Stadion di eks taman BMW nantinya akan menjadi kandang tetap dari klub Persija Jakarta.
Belum diketahui pasti nama resmi yang akan disematkan di stadion tersebut. Namun, ada usulan agar stadion nantinya diberi nama MH Thamrin.
Selain dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Jakarta, MH Thamrin juga disebut sebagai orang yang berperan dalam pendirian Persija, yang ketika didirikan tahun 1928 masih bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). (TribunJakarta.com/Kompas.com) (*)