Jokowi Berani Kunjungi Lokasi Ledakan Bom Sibolga, Iwan Fals Singgung Soal Masuk Got
Jokowi mengunjungi lokasi penyergapan teroris yang diakhiri aksi bom bunuh diri itu, hanya lima hari setelah kejadian.
TRIBUNJAKARTA.COM- Aksi nekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi ledakan bom bunuh diri di Sibolga, Sumatera Utara, memancing komentar musikus senior Iwan Fals.
Jokowi mengunjungi lokasi penyergapan teroris yang diakhiri aksi bom bunuh diri itu, hanya lima hari setelah kejadian.
"Duuhh paak, ini bukan soal berani, ini soal keselamatan, coba klo ada apa2 sama bapak gimana, ya memang sih jodoh, mati & rejeki itu takdir, tapi kan...hm klo soal berani ai percaya dah, wong situ masuk got aja berani kok( mungkin begitu dlm hatinya Pak Tito )...," tulis Iwan Fals di akun Twitter @iwanfals, Selasa (19/3/2019).
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, saat pertemuan khusus dengan tokoh agama dan masyarakat di Hotel WI Sibolga, Minggu (17/3/2019), Jokowi mengungkapkan bahwa Kapolri sempat melarangnya datang ke Sibolga, karena baru terjadi ledakan bom bunuh diri yang cukup besar.
Namun, Presiden tetap yakin pada prinsipnya harus berangkat ke Sibolga, untuk menepati janjinya meresmikan Pelabuhan Sibolga dan bertemu masyarakat.
Hidup dan mati manusia, katanya, ada di tangan Allah SWT.
“Jangankan ke Sibolga, ke Afghanistan saja saya berangkat, walaupun dua jam sebelum pesawat mendarat terjadi ledakan bom yang menewaskan beberapa orang. Bagi saya pekerjaan harus dilaksanakan, masalah keamanan itu adalah urusan TNI dan Polisi,” tegas Jokowi dalam pertemuan itu, yang spontan disambut dengan tepuk tangan dan teriakan 'hidup pemimpin pemberani Pak Jokowi.'
Keberanian Presiden Joko Widodo yang datang ke lokasi bom bunuh diri di Jalan Cendrawasih Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, mendapat pujian dan acungan jempol dari masyarakat Sibolga-Tapanuli Tengah.
Bukan itu saja, warga juga mengaku bangga dan salut atas keberanian Jokowi.
“Luar biasa Pak Presiden kita ini. Dia benar-benar datang dan berani terjun langsung ke lokasi bom. Padahal, kita tidak tahu apakah lokasi itu sudah benar-benar bersih dari bom atau belum," kata Mahmud Hasibuan (37), sewaktu bincang-bincang dengan ANTARA di Pandan, Senin (18/3/2019).
Bukan itu saja, lanjut Hasibuan, masyarakat juga tidak tahu bagaimana reaksi kelompok terduga teroris terkait ditangkapnya kelompok mereka.
Artinya, setiap saat bisa terjadi sesuatu. Namun, paparnya, Jokowi tidak ada gentarnya dan tetap mendatangi lokasi kejadian.
"Salut dan luar biasa atas keberanian Pak Presiden,” ucap Hasibuan (37).
Hal senada juga diungkapkan oleh Marlina Sinambela, (31). Menurutnya, keberanian serupa juga ditunjukkan oleh Ibu Negara, Iriana Jokowi, yang setia ikut mendampingi Presiden.
“Tidak terbayangkan jika terjadi sesuatu, namun semuanya berjalan dengan baik. Memang kalau sesuatu yang dikerjakan dengan tulus pasti dilindungi Tuhan," tuturnya.
"Rasa bangga dan salut kami kepada Bapak Presiden Jokowi beserta dengan Ibu, yang telah memberikan contoh dan siap di depan untuk melindungi warganya yang sedang menghadapi masalah. Doa kami Bapak Jokowi dan Ibu selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, beserta dengan keluarga,” sambungnya, dengan wajah gembira.
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Sibolga besera dengan Ibu Negara berlangsung aman dan kondusif.
Antusiasme masyarakat untuk bertemu dan bersalaman dengan Presiden tidak terbendung.
Masih Dirawat Intensif
Sementara, seorang korban dampak aksi bunuh diri yang dilakukan terduga teroris pada Rabu (13/3/2019) diri hari di Jalan Cendrawasih Gang Serumpun, Kota Sibolga, Sumatera Utara, kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Korban bernama Radiah Tamba (45), warga Jalan Gambolo, Kelurahan Pancuran Pinang, Kota Sibolga.
"Saat ini masih dirawat di RS Metta Medika Sibolga, tepatnya di lantai IV dengan kondisi wajah dan mata masih lebam serta telinga masih sering mengeluarkan darah," kata adik korban, Rukiah Tamba (43), di Sibolga, Senin (18/3/2019).
• Dapat Keringanan dari PSSI, PSMS Medan Dapat Potongan Denda 50 Persen
• Sekda Kota Tangerang Soroti Bangunan Fisik Posyandu, Kader Diminta Lebih Menjaga Kebersihan
• Tambah Kekuatan di Lini Depan, Persija Jakarta Resmi Datangkan Yogi Rahadian
Ia mengatakan, pada Rabu dini hari itu, kakaknya diminta adiknya yang lain, Sakdiah Tamba, menemaninya untuk mengambil jaket ke Gang Sedaun, yang lokasinya bersebelahan dengan Gang Serumpun, lokasi terjadinya ledakan bom.
Saat mereka sampai di lokasi, terjadilah ledakan bom yang dahsyat tersebut, dan Radiah Tamba terpental dan tergeletak di gang itu dengan kondisi berlumuran darah pada wajahnya, sedangkan Sakdiah Tamba berhasil selamat.
"Tinggallah kakak kami ini di lokasi dengan kondisi tidak sadarkan diri. Warga pun langsung mengangkatnya ke becak dan dilarikan ke RSU Metta Medika dini hari itu juga," jelasnya.
Sejak kejadian itu, menurut Rukiah, kakaknya belum pernah dikunjungi atau dilihat pihak pemerintah, padahal kakaknya telah menjadi korban.
Atas dasar itu pihak keluarga menghubungi Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory, untuk memberitahukan bahwa ada korban bom Sibolga yang terlupakan.
"Kasihan juga melihat kakak saya ini, sepertinya terlupakan. Kami tidak tahu bagaimana tindak lanjut pengobatannya," cetusnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory yang menerima informasi dari pihak keluarga, langsung menemui korban.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran saya bersama tim ke rumah sakit ini, ada perhatian dari pemerintah untuk mendata korban guna mendapatkan perhatian dan bantuan," harapnya.
Sementara, menurut pengakuan dari pihak Rumah Sakit Metta Medika, awalnya korban dirawat di ICU dan sekarang sudah di ruangan rawat inap.
Sedangkan terkait proses pengobatannya, ditanggung oleh lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK).
"Kemarin sudah datang berkunjung dari LPSK, dan biaya pengobatannya ditanggung oleh LPSK,” terang boru Hutabarat yang mengaku bekerja bagian administasi RS Metta Medika.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jokowi Nekat Kunjungi Lokasi Ledakan Bom Sibolga, Iwan Fals: Duh Pak, Ini Bukan Soal Berani