Puluhan Tahun Jadi Penghobi Merpati, Ini Tips Dari Rifki Tirtayasa supaya Menang Lomba

"Kalau juara sih sudah tidak terhitung lagi," katanya kepada TribunJakarta.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Ketua Pelaksana Lomba Merpati Kolong Lapak Sejati, Rifki Tirtayasa (55), di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Rifki Tirtayasa (55) sudah puluhan tahun menekuni hobinya bermain burung merpati.

Dari hobinya itu, Rifki mengaku telah mengikuti ribuan perlombaan burung merpati.

Ia mengatakan sudah berulang kali memenagkan lomba.

"Kalau juara sih sudah tidak terhitung lagi," katanya kepada TribunJakarta.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Rifki pun mencoba berbagi tips bagaimana cara untuk menjuarai sebuah perlombaan burung merpati kolong.

Pertama, kata dia, pilihlah burung yang memiliki keturunan atau trah juara.

Jumlah Burung Merpati yang Tinggal di Kawasan Taman Suropati Tersisa 12 Ekor

Namun, ia mengingatkan, burung merpati dengan trah juara biasanya dibanderol dengan harga tinggi.

"Itu bisa Rp 500-600 juta. Anaknya saja bisa Rp 30 juta," jelasnya.

Tips kedua dari Rifki adalah melatih burung merpati sesering mungkin.

Menurutnya, butuh lima sampai enam bulan untuk melatih satu ekor burung.

Merpati Kolong, Hiburan Rakyat yang Masih Digemari Masyarakat

"Untuk awal-awal terbangkan dekat-dekat dulu. Kalau sudah bagus, baru yang agak jauh. Setelah itu baru dilatih masuk kolong, sambil melihat stamina burungnya," ujar Rifki, yang sudah jadi penghobi merpati sejak duduk di bangku SMP.

"Dari situ kita lihat lagi, apakah dia hinggap atau tidak. Kadang dia nemplok di pohon."

Di samping itu, sambungnya, pemilihan pakan burung juga sangat penting.

Biasanya, ia memilih jagung dan beras merah sebagai makanan burung merpatinya.

"Polanya, pagi porsinya sedikit satu sendok makan, sorenya tiga sendok makan," kata Rifki.

"Jagung itu untuk karbohidrat, jadi energi untuk burung. Kalau beras merah itu kayak serat supaya menjaga bobot burung itu."

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved