Kerap Terima Hujatan dan Fitnah, Jokowi: Kekuasaan Tak Boleh Diraih dengan Menghalalkan Segala Cara

Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 17 April mendatang, capres petahana Jokowi curhat soal fitnah dan hoaks yang menimpanya.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Presiden Jokowi dalam acara Deklarasi Pengemudi Truk Sebagai Pelopor Keselamatan, Minggu (17/3/2019). 

Menurutnya, Indonesia tergolong negara yang besar, jangan karena hal kecil masyarakat dipengaruhi oleh isu yang mengarah kepada fitnah.

"Saya saja banyak diisukan, katanya 'Jokowi PKI'," ucap Jokowi dihadapan belasan ribu warga Bogor.

Dikatakannya bahwa sudah puluhan tahun PKI dibubarkan.

Fabiano Berstatus Pemain Lokal di Persib Walau Proses Naturalisasi Belum Rampung, Ini Kata Zaenury

Sandiaga Ingin Tunaikan Janji Jokowi Beli Kembali Indosat, Erick Thohir Bereaksi Anggap Tak Mustahil

"Ya padahal PKI bubar tahun 1965, saya aja lahir 1961, masa ada PKI balita," ucapnya.

Ayah tiga anak itu pun membantah kalau dirinya seorang PKI. Bahkan Jokowi pun mengaku sempat ingin meluapkan kemarahannya atas beredarnya isu tersebut.

"Itu yang fitnah ngaur, kalau difitnah seperti itu kadang saya mau marah, tapi ya gimana serba salah," terangnya.

"Tapi saya mau blak-blakan, kalau tidak diingatkan, orang nanti ada saja yang percaya," tambahnya.

TONTON JUGA:

Di sisi lain, Jokowi pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga persatuan bangsa, jangan sampai terpecah belah.

"Kita bersatu sudah 72 tahun, mari mita jaga ukhwah islam kita jangan sampai kita diadu terutama ketika pesta demokrasi," tandasnya.

Jarak 01 dan 02 Menipis di Survei Kompas, Yunarto Ingatkan 2 Hal, Fahri Hamzah: Permainan Selesai

Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengomentari hasil survei Litbang Kompas soal elektablitas kontestan Pilpres 2019.

Tak hanya itu, Politikus senior, Fahri Hamzah juga turut menanggapi hasil survei Litbang Kompas.

Namanya Diseret Romahurmuziy Soal Kakanwil Jatim, Khofifah: Saya Takut Ada yang Mengatasnamakan

Sebut Biaya Sekolah Mikhayla Capai Rp 500 Juta Setahun, Nia Ramadhani Emosi Tahu Cita-cita Putrinya

Dahnil Anzar Simanjuntak dan Yunarto Wijaya mengomentari hasil survei terbaru Litbang Kompas melalui masing-masing akun Twitter pribadinya.

Yunarto Wijaya ikut berkomentar tentang hasil survei elektabilitas Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno setelah melihat kicauan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved