Kesaksian Pengusaha Katering Soal OK Oce, Reaksi Pemprov Luruskan Klaim Sandi

Satimah, warga Pulau Pramuka, menyampaikan bantuan modal program OK OCE belum cair kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penulis: Wahyu Aji | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Mohamad Afkar Sarvika/Kompas.com/Alsadad Rudi
Cawapres 02 Sandiaga Uno nobar debat kedua capres di Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (17/2/2019) - Sebuah minimarket OK-OCE Mart yang berlokasi di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Satimah, warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, menyampaikan bantuan modal program OK OCE belum cair kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Keluhan ini disampaikan Satimah saat Anies mengunjungi Kepulauan Seribu, Jumat (22/3/2019).

"Sukses OK OCE, Pak, tetapi (bantuan) belum cair," kata Satimah.

Anies tak menanggapi ucapan Satimah soal OK OCE. Ia malah mengajak Satimah berbincang soal hal lain.

Kepada wartawan, Satimah yang mengenakan kaos Anies-Sandi bercerita sudah berusaha katering sejak 2001.

Ketika ada program OK OCE, ia bergabung untuk bisa mendapat pelatihan dan bantuan permodalan.

Sayangnya, hingga kini ia belum mengikuti pelatihan dan mendapatkan modal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui warga yang berusaha katering di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/3/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui warga yang berusaha katering di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/3/2019). (KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR)

"Berkas-berkasnya doang (sudah diserahkan), tetapi belum cair," ujarnya.

Satimah dijanjikan bantuan modal hingga Rp 10 juta dengan mengikuti program OK OCE.

Ia berharap janji itu ditepati.

"Namanya janji harus tepat janji. Ternyata saya belum dapat," kata Satimah.

Ia masih berwirausaha seperti biasa saat ini dan bertahan menjalankan usahanya.

"Tapi alhamdulillah dari tahun 2001 enggak pakai OK OCE bisa usaha dari jerih payah sendiri," ujarnya.

Sandiaga klaim total investasi OK OCE di Jakarta Rp 359 miliar

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyebut total investasi program Oce Kecamatan, One Center of Entrepreneurship (OK OCE), hingga saat ini sudah mencapai Rp 359 miliar.

Total investasi tersebut, kata Sandiaga, didapatkan dari berbagai sumber, termasuk laporan ekonomi regional Bank Indonesia tahun 2018.

"Tumbuh total investasi dari program OK OCE Rp 359 miliar dan sudah menyumbangkan di DKI Jakarta," ujar Sandiaga saat mengunjungi warga di wilayah Bukit Duri, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2019).

Hal itu diungkapkan Sandiaga menanggapi opini publik yang menilai program OK OCE tidak berjalan dengan baik.

Suasana OK OCE Mart yang tutup di Jalan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa (19/3/2019).
Suasana OK OCE Mart yang tutup di Jalan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa (19/3/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Namun demikian, ia menagaskan pengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DKI Jakarta sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Program OK OCE, lanjutnya, sudah menggaet 90.000 wirausaha di Jakarta.

Ia menargetkan dalam jangka waktu lima tahun sudah bisa menampung 200.000 wirausaha.

"Meskipun dihujat terus, program OK OCE terus berkembang signifikan. 29.356 tenaga kerja dibuka oleh OK OCE, beberapa izin usaha UMKM juga diterbitkan," paparnya.

Keseriusan program OK OCE yang dicanangkan Sandiaga juga diperlihatkan saat dirinya mengunjungi Perkampungan Industri Kecil (PIK), Rabu (20/3/2019).

Ia berjanji program OK OCE mampu memulihkan perekonomian Indonesia.

Diluruskan Pemprov DKI

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta menerbitkan 16.734 izin usaha mikro kecil (IUMK) pada 2018.

Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi DPMPTSP DKI Jakarta Rinaldi mengatakan, nilai investasi dari 16.734 IUMK yang diterbitkan yakni Rp 359 miliar.

"(Nilai investasi) Rp 359 miliar itu kan data dari IUMK," ujar Rinaldi saat dihubungi wartawan, Kamis (21/3/2019).

Sebuah minimarket OK-OCE Mart yang berlokasi di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Minimarket ini baru saja diresmikan oleh calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiga Uno pada Sabtu (1/4/2017). Sandi menyebut OK-OCE Mart yang diresmikannya ini akan menjadi yang pertama di Jakarta. Rencananya, ke depannya minimal akan ada satu OK-OCE Mart di tiap kecamatan.
Sebuah minimarket OK-OCE Mart yang berlokasi di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Minimarket ini baru saja diresmikan oleh calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiga Uno pada Sabtu (1/4/2017). Sandi menyebut OK-OCE Mart yang diresmikannya ini akan menjadi yang pertama di Jakarta. Rencananya, ke depannya minimal akan ada satu OK-OCE Mart di tiap kecamatan. (Kompas.com/Alsadad Rudi)

Berdasarkan data DPMPTSP DKI Jakarta, dari 16.734 pelaku usaha yang mengantongi IUMK, ada 7.295 orang yang terdaftar sebagai peserta OK OCE.

Dengan demikian, nilai investasi Rp 359 miliar itu tidak hanya berasal dari peserta OK OCE.

"Kalau misalnya klaim Rp 359 miliar itu OK OCE semua, berarti mengklaim seluruh IUMK yang ada di Jakarta ini masuk ke OK OCE. Itu yang harus dipertanyakan," kata Rinaldi.

Tanggapan Sandiaga Uno

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menanggapi bantahan pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta terkait jumlah investasi program OK OCE.

Sebelumnya Sandiaga mengklaim total investasi program OK OCE di Jakarta mencapai Rp 359 miliar.

Namun, DPMPTSP DKI Jakarta mengatakan bahwa jumlah investasi tersebut tak semuanya berasal dari OK OCE.

Sandiaga mengatakan bahwa data tersebut ia dapatkan dari Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE.

"Silakan dicek saja datanya. Kita dapat datanya dari Pak Iim Rusyamsi, Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE, jadi berapa jumlahnya tinggal diverifikasi," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019). 

Ia mengatakan bahwa terdapat sekitar 7.000 izin usaha mikro kecil (IUMK) yang diterbitkan dari OK OCE.

Namun, ada pula yang sudah memiliki izin sebelumnya dan mengikuti pelatihan dan pendampingan dari program tersebut.

"Jadi menurut saya kan enggak semuanya hasil dari investasinya, enggak semuanya dari yang baru terbit, tapi kan ada juga yang mengikuti pelatihan dan sudah punya izin sebelumnya," kata Sandiaga.

Menurut dia, angka tersebut membuat OK OCE sudah layak untuk dijadikan program berskala nasional. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved