Pulau Bidadari Hadirkan Konsep Baru Bernuansa 'Digital Island'
Terletak dekat dengan Teluk Jakarta menjadikan Pulau Bidadari sebagai salah satu pulau yang cukup diminati oleh wisatawan.
Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Muhammad Zulfikar
Peninggalan sisa -sisa peperangan tersebut adalah Benteng Martello.
Benteng dengan tiga lapis dinding pertahanan ini selesai dibangun pada tahun 1805.
Benteng Martello, awalnya adalah bangunan pertahanan yang dibangun oleh Inggris di berbagai daerah jajahannya di seluruh dunia yang terinspirasi dari benteng Mortella di Corsica, Laut Tengah yang dirancang oleh Giovan Giacomo Paleari Fratino.
Nama aslinya adalah Mortella seringkali salah diucapkan menjadi Martello (yang berarti “Palu” dalam bahasa Italia).
Benteng yang saat ini masih berdiri merupakan sisa dari benteng aslinya yang lebih luas.
• Cari Hotel untuk Allea Saat Berlibur di Jepang, Ariel Noah Jalan Ribuan Meter di Tengah Hujan Salju
• Anies Baswedan Sampaikan Rasa Terima Kasih kepada Para Pekerja Pembangunan MRT Jakarta
• Cicipi Kenikmatan Dessert Pisang Bakar Green Tea Ala Upnormal, Lelehan Susunya Bikin Ngiler
Sebagian besar benteng runtuh dan rusak karena gempa Jakarta pada tahun 1966 dan akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, dimana letusan ini adalah salah satu letusan gunung api paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, bahkan suara letusannya terdengar hingga pulau Bidadari dan juga Batavia.
Akibat berbagai kerusakan tersebut, pemerintah Hindia-Belanda telah membangun kembali pulau tersebut, termasuk membangun sarana dan prasarana asrama haji bagi masyarakat yang ingin pergi ke Mekah menggunakan kapal laut.
Asrama haji yang dibangun pemerintah Hindia-Belanda berfungsi sampai dengan tahun 1933 sampai akhirnya kembali direbut oleh pemerintah Indonesia dan sejak saat itu sampai tahun 1970 pulau ini tidak berpenghuni.
PT Pembangunan Jaya Ancol kemudian mengganti nama pulau tersebut menjadi Pulau Bidadari dan mengelolanya sebagai sebuah kawasan wisata bahari dan resort sejak tahun 1972.
Sejak saat itu pulau seluas enam hektar tersebut menjadi obyek wisata dengan berbagai fasilitas serta sarana dan prasarana penunjang bagi masyarakat yang ingin berlibur dan menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan.