Menelusuri Asal Usul Semanan, Ulama yang Jadi Nama Kelurahan di Jakarta Barat

Bagi warga Jakarta Barat, khususnya di Kecamatan Kalideres tentu tak asing mendengar nama Semanan.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Masjid Al Ikhwan, di Jalan ‎Semanan Pintu Air‎ RT 12/10, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang diduga jadi lokasi makam Syekh Abdul Manan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Bagi warga Jakarta Barat, khususnya di Kecamatan Kalideres tentu tak asing mendengar nama Semanan.

Ya, Semanan merupakan salah satu ‎kelurahan yang ada di Kecamatan Kalideres.

Kelurahan Semanan ini berbatasan dengan wilayah Tangerang dan Cengkareng.

Berbeda dengan wilayah Jakarta Barat pada umumnya, wilayah Semanan masih banyak ditemui lahan kosong dan pepohonan.

Permukiman yang ada di tempat ini juga tidak terlalu padat dan kumuh.

Di tempat ini, kawasan persawahan juga masih bisa ditemui.‎

Masjid Al Ikhwan, di Jalan ?Semanan Pintu Air? RT 12/10, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang diduga jadi lokasi makam Syekh Abdul Manan.

?
Masjid Al Ikhwan, di Jalan ?Semanan Pintu Air? RT 12/10, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang diduga jadi lokasi makam Syekh Abdul Manan. ? (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Lalu, apakah Anda tahu tentang asal usul nama Semanan yang kini menjadi nama kelurahan di wilayah Kalideres?‎

Berdasarkan cerita warga setempat, dikatakan bahwa ‎nama Semanan diambil dari nama ulama pada masa lampau.

TribunJakarta.com yang menelusuri wilayah Semanan ini berusaha menanyakan kebenaran cerita tersebut kepada para sesepuh kampung.

Setelah sempat beberapa kali menanyakan sejarah nama Semanan, TribunJakarta.com, akhirnya diarahkan untuk menemui bapak Soleh, Tokoh masyarakat asli Semanan yang bisa menceritakan sejarah kawasan ini.

Ditemui di rumahnya di kawasan Kampung Semanan, Soleh (47) membenarkan ‎bahwa nama Semanan diambil dari nama ulama asal Kerajaan Banten.

Nama ulama tersebut yakni Syekh Abdul Manan yang oleh warga hingga saat ini disebut dengan nama Semanan.

"Memang menurut cerita orang tua disini, nama Semanan ini berasal dari nama ulama bernama Syekh Abdul Manan. Beliau adalah keturunan Maulana Hasanuddin dari Masjid Agung Banten," kata Soleh saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Senin (1/4/2019).

Sholeh bercerita, meski ia tak tahu tahun berapa tepatnya, sebagaimana ulama pada masanya, ‎Syekh Abdul Manan menyebarkan agama Islam sambil melanjutkan perjuangan Maulana Hasanuddin di kawasan tersebut.

Dikatakannya, daerah kekuasaan Syekh Abdul Manan mulai dari kawasan Banten hingga kawasan Pesing, Jakarta Barat.

Sebab, mulai dari wilayah Pesing hingga Kota Tua kala itu dipimpin oleh Pangeran Wijaya Kusuma yang juga dari Kerajaan Banten.

"Seperti ulama pada umumnya di masa itu ya, beliau (Syekh Abdul Manan) melanjutkan perjuangan leluhurnya dari Kerajaan Banten Girang," kata Soleh.

Teka-Teki Makam Syekh Abdul Manan‎

Soleh mengatakan hingga saat ini tak ada satupun yang tahu dimana letak makam S‎yekh Abdul Manan.

Namun, berdasarkan cerita orang tuanya, yang konon didatangi Syekh Abdul Manan melalui mimpi, secara ghaib makam Syekh Abdul Manan berada di area Masjid Al Ikhwan yang ada di Jalan Semanan Pintu Air‎ RT 12/10, Duri Kosambi, Cengkareng.

"‎Untuk makam fisiknya enggak ada yang tahu, namun orang tua maupun saya pernah didatangi lewat mimpi katanya kalau ada yang nanya makam beliau itu letaknya ada di dalam Masjid Al Ikhwan," kata Soleh.

Menurut Soleh, alasan tersebut diberikan bertujuan agar tidak ada masyarakat yang mencari makamnya untuk meminta sesuatu.

"Makanya ditunjukan ke masjid saja biar masyarakat yang mungkin mau ziarah bisa Salat dan ibadah disana. Karena masjid itu kan terbuka untuk siapapun," kata Soleh.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, Masjid A‎l Ikhwan yang letaknya berada di seberang gang rumah Soleh sepintas sama dengan masjid pada umumnya.

Bangunan masjid belantai dua itu terlihat merupakan bangunan baru. Terdapat empat pilar besar yang ada di bagian depannya.

"Di masjid itu memang ada makam keluarga dari yang wakafin masjidnya. Namun secara fisik, enggak ada makam Syekh Abdul Manan disana," kata Soleh.

Asal Usul Menjadi Nama Kelurahan

Soleh menuturkan, nama Semanan menjadi sebuah kelurahan terjadi pada tahun 1970-an, kala kawasan itu yang tadinya secara administratif masuk wilayah Tangerang menjadi masuk wilayah DKI Jakarta.

"‎Tahun 1970-an kawasan ini masuk DKI. Sebelumnya, wilayah ini masuk Kelurahan Batu Ceper, Kecamatan Cipondoh Tangerang," kata Soleh.

Sebelum Semanan diresmikan menjadi nama kelurahan‎, sempat diusulkan bahwa nama kelurahan adalah Tanah Tinggi.

Namun, hal tersebut urung terlaksana karena dengan alasan sudah ada nama serupa di wilayah lain.

Kemudian, juga sempat diusulkan Kelurahan Pangkalan mengingat wilayah yang menjadi lokasi kelurahan ada di kawasan Pangkalan.

"‎Namun enggak tahu kenapa akhirnya yang dipilih nama Semanan mungkin karena mau menghormati nama ulama," kata Soleh.

Sejak saat itulah, Semanan lebih dikenal warga sebagai nama kelurahan di Kecamatan Kalideres.

Kendati begitu, Soleh menyebut tidak semua wilayah di Kelurahan Semanan merupakan Kampung Semanan yang sebenarnya.

Bahkan, ia menyebut Kampung Semanan yang asli saat ini ‎terbagi ke tiga wilayah.

PPS Semanan: Persiapan Pemilu 2019 Capai 90 Persen

PPS Kelurahan Semanan Adakan Roadshow untuk Sosialisasi KPPS

Yakni di Kelurahan Semanan, Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng dan Kelurahan Ketapang‎ Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Secara administratif, lokasi Masjid‎ Al Ikhwan yang konon menjadi makam Syekh Abdul Manan berada di Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng.

"Jadi kalau yang Kampung Semanan ‎aslinya itu memang kebagi ke tiga kecamatan itu. Bukan karena lokasinya yang luas tapi karena memang letaknya aja yang di perbatasan. Batasnya itu dari dekat Kopti sampai ke perbatasan mau ke Tangerang di Kelurahan Ketapang," kata Soleh.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved