4 Fakta Bocah SMP Pembobol Situs NASA: Sebut Situs KPU Level Menengah dan Pemerintah Rentan
"Justru web instansi pemerintah itu memang bugnya itu gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalau aku report bug,"
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG- Putra Aji Adhari, masih duduk di bangku SMP. Usianya masih 15 tahun.
Namun, usia hanyalah sekadar angka bagi dia. Di usia yang masih belia tersebut, namanya meroket karena berhasil membobol situs National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Kepada TribunJakarta, Putra Aji Adhari mengaku sebenarnya dirinya bukan lah peretas (hacking). Dia hanya melakukan tes masuk (penetration testing).
Nah, sistem keamanan NASA yang sangat ketat, ternyata masih bisa dimasuki oleh Putra. Simak rangkuman TribunJakarta:
1. Kecanduan gim
Siapa sangka, karena kegemarannya bermain gim online membuat dirinya dapat menguasai IT hingga bisa membobol situs NASA.
"Awalnya karena main gim sih sudah dari kecil, minecraft, Point Blank, banyak. Kan kalau masuk ke situs NASA harus ada izinnya, nah ini aku bisa masuk bebas," beber anak terakhir dari empat bersaudara itu.
Lalu, ia mengembangkan bakat terpendamnya itu secara otodidak dari internet juga komunitas IT se-Indonesia.
Mulai dari membaca artikel di google, hingga menonton saluran streaming di youtube.
"Belajarnya awalnya lewat google, tapi misalnya kalau aku ada masalah di FB itu kan ada komunitas IT gitu, aku tanya di situ," tutur Putra.

2. Bobol situs NASA
Bocah asal Tangerang itu mencap dirinya sebagai white hat hacker.
White hat hacker sendiri lebih dikenal sebagai bug hunter atau para ahli IT yang bisa menyusup ke situs apa pun tanpa izin.
Bahasa awamnya adalah hacker namun, white hat hacker merupakan hacker yang hanya melakukan penetrarion testing pada sebuah situs.
Sebab, bocah SMP yang masih berumur 15 tahun tersebut suatu hari berhasil masuk ke ke situs National Aeronautics and Space Administration (NASA) melalui bakatnya di sebagai white hat hacker.