Korban Kebakaran Kolong Tol Pluit Rela Becek-becekan Demi Dapat Bantuan
Ratusan warga korban kebakaran kolong Tol Pluit antre di depan tenda posko kemanusiaan untuk menerima bantuan.
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Ratusan warga korban kebakaran kolong Tol Pluit di Jalan Pluit Karang Karya 1 RT 06-07/RW 16, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara antre di depan tenda posko kemanusiaan.
Diketahui, kebakaran terjadi di kolong Ruas Tol Dalam Kota sekitar Jembatan Tiga-Pluit pada Sabtu (30/3/2019) pagi.
Akibatnya, ratusan rumah semi permanen yang terdapat di kolong tersebut porak poranda dilalap si jago merah.
Pascakebakaran terjadi, banyak bantuan datang dari berbagai organisasi, komunitas dan perorangan.

Siang ini, tampak warga sedang antre untuk mendapatkan makanan, sejumlah pakaian dalam dan alat tulis untuk anak sekolah.
Kondisi di sekitar tenda yang tampak berlumpur dan becek tak dipedulikan warga.
"Enggak apa-apa becek-becek yang penting dapat," kata seorang warga sambil berlalu.
Pantauan TribunJakarta.com, mereka mulai mengantre mulai dari mengambil jatah makan, kemudian pakaian dan alat tulis.
Sebagian dari mereka tampak tak menggunakan alas kaki, bahkan sengaja tak memakainya.
"Iya ini sengajaa ngak pakai sendal, soalnya licin," kata seorang lainnya.
Sejumlah relawan pun tampak sibuk melayani permintaan warga.
Usai mengambil nasi, mereka kembali antre untuk mendapatkan pakaian dalam dan alat tulis.
Anak-anak pun terlihat sangat senang ketika mendapat alat tulis baru.
"Hey anak-anak kesini, ada alat tulis untuk kalian," kata seorang relawan.
• Sempat Ditutup, Gerbang Stasiun MRT Bundaran HI Akhirnya Kembali Dibuka
• VIDEO Aksi Petugas Pemadam Kebakaran Padamkan Api di Toko Material Jalan Ampera
Seketika, anak-anak yang berpencar kemudian berkumpul untuk mengambilnya.
Belakangan diketahui, air tergenang dan memyebabkan jalanan becek dan berlumpur karena area bawah kolong tol tersebut sedang ditinggikan pascakebakaran.
Hal ini diungkapkan Ketua RT 06 RW 07 Mamin, yang sedang memantau jalannya pembagian bantuan.
" Oh ini becek karena tanahnya diuruk, makanya airnya ngak ngalir," kata dia.