Tak Banyak Orang yang Tahu, Hutan Kota Ujung Menteng Minim Pengunjung
Tak banyak orang yang tahu jika di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur terdapat Hutan Kota.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Tak banyak orang yang tahu jika di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur terdapat Hutan Kota.
Hutan Kota Ujung Menteng terletak di Jalan Akasia, Cakung, Jakarta Timur.
"Memang belum banyak orang yang tahu kalau di sini ada hutan kota. Sebenarnya sudah dibangun sejak 2009. Lalu belum lama kita buat akses jalan sama pasang spanduk biar orang tahu kalau di dalam sini ada hutan kota," jelas Sukardi, Kasatpel Kehutanan dan Pertanian, Sabtu (5/4/2019).

Pria yang akrab disapa Kardi ini menjelaskan pengunjung yang datang barulah orang sekitaran Cakung.
Meskipun ada beberapa TK (Taman Kanak-Kanak) yang datang ke tempat ini.
"Minim pengunjung. Sepi saja, yang datang juga cuma warga sekitar Cakung. Padahal di sini terdapat 50 jenis pohon dan ada beberapa pohon langka. Namun memang belum banyak yang tahu makanya masih minim pengunjung," sambungnya.
Pohon langka di hutan kota ini antara lain pohon jamblang, pohon jambu mede, pohon buni dan sebagainya.
Selain itu, Hutan Kota Ujung Menteng merupakan tempat pemelihan pohon bukan tempat pembibitan.

Pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 17.00 WIB lokasi ini masih sepi pengunjung.
Hanya beberapa anak-anak sekitaran lokasi yang menjadikan tempat ini sebagai sarana bermain sepeda.
• VIDEO Menara Pengawas di Taman Hutan Kota Penjaringan Jadi Tempat Aksi Vandalisme
• VIDEO Taman Hutan Kota Penjaringan, Kawasan Asri di Tengah Perkotaan
Ada juga beberapa anak yang memanjat pohon yang pendek.
Raihan dan Suci, warga Harapan Indah Bekasi yang mengaku baru tahu terdapat hutan kota di Ujung Menteng.
"Tadi lagi bosen di rumah. Terus jalan-jalan aja. Tidak sengaja lihat spanduk, lalu coba masuk aja. Kita berdua malah baru tahu di sini ada hutan kota. Bagus sih sebenarnya, tapi sayang masih sepi. Belum banyak yang tahu," sahut mereka bergantian.