Sempat Jadi Primadona Para Turis, Begini Nasib Jalan Jaksa Sekarang
Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kini tak lagi menjadi pilihan bagi turis mancanegara yang mencari akomodasi dan hiburan murah meriah.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ilusi Insiroh
Plang bertuliskan 'Wisma Delima' pun sekarang sudah tak terpasang. Usang dimakan zaman.
"Dulu ada plangnya, sekarang karena sudah lama ya, rusak seingat saya," ucap Ning.
Kini, ruang depan atau pintu masuk Wisma Delima sudah dijadikan warung kopi.
Hal senasib dialami oleh tempat penginapan legendaris lainnya.
Yakni 'Djody Hostel' yang berdiri sejak tahun 1980-an.
• Viral, Ini Video Gubernur Ganjar Pranowo Seolah Gebrak-gebrak Podium
Awalnya, pamor tempat penginapan ini setara dengan Wisma Delima.
Saling digandrungi oleh bule-bule dari mancanegara.
Sebab, biaya per malamnya hanya berkisar Rp 150 ribu - Rp 200 ribu.
Staf Djody Hostel, Rusdi, mengatakan bahwa dulunya tempat penginapan ini ada dua gedung.
Sayang, satu gedung tersebut sudah dijual lantaran sepi peminat.
"Sekarang sepi banget, paling satu sampai lima kamar diisi. Kalau dulu bisa sampai 50-an kamar, 100 kamar, ada saja," ujar Rusdi kepada TribunJakarta.com.
• Fakta Pelaku Mutilasi Mayat Guru Honorer dalam Koper: 10 Hari Buka Warung & Dikenal Jarang Bergaul
Rusdi sudah bekerja selama sekitar 25 tahun lebih di Djody Hostel sebagai pegawai.
Rusdi mengisahkan, pada tahun 1980 sampai 2000-an, Djody Hostel juga memiliki sekitar 60 karyawan.
Namun, seiring kemajuan zaman, perlahan pundi-pundi pemasukan ekonomi hostel ini berkurang.
Alhasil, satu persatu karyawan Djody Hostel mulai ada yang keluar dan mengundurkan diri.