Dimanfaatkan Pelaku untuk Mengemis, Ini 5 Fakta Penculikan Balita di Bekasi
Kabid Humad Polda Metro Jaya Kombespol Raden Argo Yuwono mengatakan, pelaku penculikan bernama Anggraini (55).
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Anggota Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penculikan anak bernama Anisa Suci Ardiwibowo (3) yang dibawa kabur pelaku saat bermain di Masjid Al-Amin Bintara Jaya III Bekasi.
Berikut adalah fakta-fakta pengungkapan kasus penculikan tersebut :
1. Pengungkapan berawal dari Facebook
Anisa Suci Ardiwibowo, berhasil ditemukan Minggu (14/4/2019) sore, di Masjid At-taufiq, Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Polisi saat itu langsung mengamankan korban beserta pelaku bernama Anggraini (55).
Adapun infomasi keberadaan Anisa bermula ketika seorang warga menghubungi orang tua koban melalui Facebook.
"Awal dari temen (informasi), langsung saya kasi ke orang Polda, itu jam sekitar sore, enggak lama langsung ditemukan, saya langsung berangkat ke sana (Stasiun Senen)," kata Aprilina.
2. Kondisi korban trauma usai ditemukan
Ibu kandung korban, Aprilina Lestari mengatakan, kondisi putrinya saat ditemukan masih dalam keadaan sehat, namun Anisa masih nampak trauma dengan menunjukkan gelagat ketakutan.
"Alhamdulillah sehat, cuma ya gitu bocahnya masih agak ketakutan gitu," kata Aprilina.
• 4 Hari Putrinya Diculik Hingga Ditemukan di Stasiun Senen Orang Tua: Alhamdulillah Bisa Kumpul Lagi
Dia juga bersyukur anakanya kembali dalam keadaan baik-baik saja, perbedaan hanya terjadi pada rambut Anisa yang rupanya sempat dipotong oleh pelaku menjadi lebih pendek.
"Tadi udah sempet diperiksa (kesehatan) di sana (Mapolda Metro Jaya) Alhamdulillah baik-baik aja, cuma rambutnya aja tadinya ikal sekarang enggak," jelas dia.
3. Pelaku saat bicara melantur
Pelaku yang diketahui seorang wanita paruh baya bernama Anggraini (55) itu masih bicara melantur saat ditanya-tanya usai ditangkap.
"Pikun si enggak, diajak ngomong nyambung cuma dia ngomongnya plintat-plintut," kata Aprilina Lestari ibu kandung korban.
