Simak 5 Transaksi Membahayakan yang Harus Dihindari Pemilik Kartu Kredit

Kartu kredit menjadi alat pembayaran yang banyak digunakan masyarakat perkotaan terutama kalangan menengah atas.

Editor: Kurniawati Hasjanah
ISTIMEWA
Ilustrasi penggunaan kartu kredit 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kartu kredit menjadi alat pembayaran yang banyak digunakan masyarakat perkotaan terutama kalangan menengah atas.

Jika bisa menggunakannya dengan bijak, penggunaan kartu kredit menguntungkan penggunanya. Sebab, tiap-tiap bank yang mengeluarkan kartu kredit sering memberikan promo baik untuk transaksi pembayaran makanan minuman, elektronik, belanja di supermarket dan lain sebagainya.

Namun, kartu kredit juga bisa bikin pemiliknya buntung jika tidak dapat menggunakan dan mengelola penggunaan transaksinya dengan baik.

Nah ada beberapa hal yang harus dihindari bagi pemilik kartu kredit saat menggunakannya karena membahayakan. 

Dilansir dari Kompas.com inilah lima transaksi yang tidak boleh dilakukan menggunakan kartu kredit.

1. Laman tidak diawali dengan "https"

Jika Anda tak melihat laman transaksi diawali dengan "https," maka artinya laman tersebut tidak aman.

"HTTPS adalah protokol untuk komunikasi aman pada jaringan komputer yang secara luas digunakan di internet. Motivasi utamanya adalah otentifikasi laman yang dikunjungi dan perlindungan privasi serta integritas pertukaran data," kata Robert McKee, pengacara dan pakar privasi internasional bersertifikat.

Ketika laman diawali dengan HTTPS, maka laman tersebut aman dan Anda pun bisa menggunakan kartu kredit dengan aman. Namun, bila laman diawali dengan HTTP, maka Anda bisa mengunakan sistem pembayaran pihak ketiga seperti PayPal.

 2. Anda menjawab dengan e-mail

Menurut Stephen Lesavich, pengacara dan pakar kartu kredit, lebh baik menyertakan informasi kartu kredit melalui telepon sebelum melakukan pembayaran atau pesan singkat ketimbang melalui e-mail dengan menuliskan nomor kartu kredit Anda. Sebab, teknik phising menghantui Anda.

"Ada teknik yang dinamakan phising atau spear phising, yang melibatkan e-mail yang dirancang untuk mengekstraksi nomor kartu kredit Anda untuk pembelian yang tidak disetujui," jelas Lesavich.

Oleh karena itu, Lesavich menyarankan sebelum mengklik tautan, perhatikan apakah ada tanda-tanda phising, seperti kesalahan penulisan, penggunaan bahasa Inggris yang aneh, atau logo yang mencurigakan.

Jika Anda merasa ragu atau menemukan hal mencurigakan, jangan lakukan transaksi.

3. Anda dihampiri petugas penggalangan dana

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved