Kesaksian Warga Dengar Suara Gemuruh Sebelum Longsor di Cimahi, Wirang Birawa Ungkap Firasatnya

Kesaksian warga dengar suara gemuruh sebelum longsor di Cimahi, Wirang Birawa ungkapkan firasatnya

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
syarif pulloh anwari/tribun jabar
Kondisi rumah yang diterjang longsor di Kampung Ciawitali Selatan, RT4/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara yang terjadi Jumat (26/4/2019) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Paranormal selebritis Wirang Birawa mengungkapkan firasatnya terkait longsor Cimahi yang menewaskan dua orang.

Firasat itu disampaikan Wirang Birawa seiring dengan kabar bencana tersebut.

Diketahui, sebuah tebing longsor dan menimpa rumah milik Yono (55) di Gang Lamping Indah, RT 04/15, Kelurahan Citereup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Jumat malam (26/4).

Sekretaris BPBD Kota Cimahi, Ajat Sudrajat, mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

Pemicunya hujan deras yang menyebabkan tebing yang berada di belakang rumah korban longsor.

"Akibat kejadian itu dua orang meninggal dunia akibat tertimpa puing-puing bangunan," ungkapnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Dua orang yang meninggal dunia adalah seorang balita berusia dua tahun bernama Kekey dan Irna (14), anak dari pasangan Andri dan Wijayanti.

Bahas Pembentukan Tim Pencari Fakta Kecurangan Pilpres 2019, KPU: Apa yang Mau Dicari?

Intip Beda Suasana Pernikahan Muzdalifah dengan Fadel Islami dan Pedangdut Nassar

Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Simak Mekanisme dan Persyaratannya, Jangan Sampai Ketinggalan!

PT Wika Realty Buka Lowongan Kerja 5 Posisi Jabatan untuk Lulusan S1, Intip Syarat & Cara Daftarnya!

"Setelah kejadian mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Dustira dan meninggalnya juga di rumah sakit," katanya.

Kejadian longsor di Cimahi itu lantas mendapatkan perhatian Wirang Birawa.

Pantauan TribunJakarta.com, Wirang Birawa mengunggah sebuah artikel media online terkait longsor di Cimahi tersebut.

Rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, ambruk total akibat diterjang longsor, Jumat (26/4/2019) malam.
Rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, ambruk total akibat diterjang longsor, Jumat (26/4/2019) malam. (TribunJabar/Hilman Kamaludin)

Artikel itu berjudul 'Warga Dengar Suara Gemuruh Sebelum Longsor di Cimahi Tewaskan 2 Anak'.

Dalam artikel itu, warga mendengar suara gemuruh saat hujan deras terjadi sebelum terjadinya longsor

Wirang pun mengungkapkan firasatnya atas bencana longsor di Cimahi.

Fadel Islami Rangkul Mesra Muzdalifah di Malam Pertama, Terungkap Suasana Kamar Tidurnya

Digaji Rp8 Juta Per Bulan Jadi Sopir Pribadi, Sunarto Ungkap Perlakuan Hotman Paris Kepadanya

TERPOPULER: Haikal Hassan Minta Maaf Pakai Data Hoax 13 Juta Orang Gila Nyoblos, Ini Kata KPU

Ayu Ting Ting Sabet Piala Pedangdut Paling Ngetop, Ini Daftar Pemenang SCTV Music Awards 2019

Menurut Wirang Birawa, bencana longsor akan terjadi lagi dan masih akan ada yang lebih besar.

"Runtuhnya tanah tinggi...masih akan ada lagi yang lebih besar," tulis @wirangbirawa.

Firasat Wirang Birawa
Firasat Wirang Birawa (Instagram @wirangbirawa)

Wali Kota Cimahi Akan Relokasi Dua Rumah Warga

Camat Cimahi Utara, Dani Bastiani menyebut lokasi longsor yang menerjang rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi memang wilayah yang rawan longsor.

Hal tersebut, kata dia, karena di wilayah itu terdapat tebing yang memiliki ketinggian 30 meter dan di atasnya merupakan perkebunan, sehingga kontur tanahnya labil saat turun hujan deras.

"Betul kalau melihat kondisi tebing dan kontur tanahnya memang rawan longsor, kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban, termasuk memikirkan untuk membantu membangun rumah lagi," ujarnya di lokasi kejadian, Jumat (26/4/2019) malam.

Ia mengatakan, terkait santuan tersebut sudah disetujui oleh pihak pemerintah, termasuk Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna yang saat itu langsung meninjau ke lokasi longsor tersebut.

Rossa Sabet Piala Penyanyi Solo di SCTV Music Awards 2019, Prilly Latuconsina Sampai Teriak-teriak

Nonton Film Avengers: Endgame, Gadis 21 Tahun Masuk Rumah Sakit karena Menangis Terlalu Lama

Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 1440 H yang Cocok Dibagikan di Media Sosial, Yuk Dicatat!

Intip Niat Puasa Ramadhan dan 3 Amalan yang Dianjurkan

"Sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Kota Cimahi, kami juga berencana akan melakukan relokasi rumah lain yang dekat dengan rumah yang ambruk diterjang longsor agar tidak terjadi hal serupa," kata Dani.

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna turut berduka cita atas kejadian yang menimpa keluarga besar Yono tersebut, karena akibat kejadian itu enam orang mengalami luka ringan dan dua orang meninggal dunia.

"Untuk sementara mereka dievakuasi dulu ke rumah kerabatnya. Saya sudah menginstruksikan camat dan lurah untuk memetakan wilayah rawan bencana," katanya di lokasi kejadian.

Ajay juga berencana akan merelokasi dua rumah yang berdampingan dengan lokasi longsor agar tidak terjadi kejadian yang sama, termasuk pihaknya siap memberikan bantuan atau santunan terhadap keluarga korban.

Tips Hindari Longsor

Tips hindari tanah <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/longsor' title='longsor'>longsor</a> dari BNPB.

Menurut BNPB, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana pergerakan tanah tersebut.

Tips-tips ini bersifat preventif atau mencegah, meliputi perbaikan sistem peringatan dini, meningkatkan persebaran informasi yang bersifat edukatif, hingga beberapa hal bersifat teknis.

Pertama, adanya sistem peringatan dini di wilayah-wilayah yang secara geografis rawan terjadi tanah longsor, misalnya perbukitan, tebing, atau sekitar aliran sungai.

Upaya ini perlu dioptimalkan untuk meminimalisasi jumlah korban, baik jiwa maupun materi.

Selanjutnya, bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bisa membudayakan menanam tanaman pertanian, perkebunan yang sesuai dengan azas pelestarian lingkungan dan kestabilan lereng. Hal ini untuk memperkuat cengkeraman tanah yang ada sehingga risiko longsor lebih kecil.

Di samping itu, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar wilayah rawan tidak mudah terjadi longsor. Misalnya dengan tidak melakukan penggalian, pembukaan lahan persawahan, dan kolam di daerah bawah lereng yang terjal.

Ini penting agar kestabilan lereng tidak terganggu dan tanah tidak mudah bergerak.

Namun, yang paling penting dari semuanya adalah masyarakat yang mendapatkan edukasi tentang bahaya tanah longsor dan upaya-upaya yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan, upaya penyelamatan diri, dan pasca-bencana.

Diharapkan penyebaran informasi tentang bencana, termasuk tanah longsor dapat tersebar luas melalui berbagai jenis saluran, baik formal maupun nonformal.

Terakhir, bentuk pencegahan yang paling baik adalah menghindari mendirikan permukiman di atas lahan yang rawan terjadi longsor.

Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan bagi siapa pun yang akan mendirikan sebuah hunian.

Namun, jika sudah terlanjur, maka masih dapat melakukan upaya-upaya lainnya yang sudah disebutkan, atau jika memungkinkan pindah ke tempat yang lebih aman.

(TribunJakarta/TribunJabar/Kompas)

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved