Debit Air di Ibu Kota Mulai Turun, Plt Kadis SDA Tetap Cek Kesediaan Petugas

Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal mengontrol kesiapan petugas dalam menghadapi tingginya debit air yang masuk ke sungai-sungai Ibu Kota.

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengontrol kesiapan petugas Dinas SDA dalam menghadapi tingginya debit air yang masuk ke sungai-sungai Ibu Kota, Minggu (28/4/2019). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, MANGGARAI - Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengontrol kesiapan petugas dalam menghadapi tingginya debit air yang masuk ke sungai-sungai Ibu Kota.

Meski jumlah debit air di Pintu Air Manggarai terpantau sudah menurun siang ini, Yusmada mengaku tetap mengawasi seluruh instalasi terkait khususnya dalam menghadapi banjir kiriman.

"Saya ngontrol anak-anak (petugas) ini, di situasi seperti ini, semua instalasi-instalasi seperti banjir ini harus standby tiap-tiap jam," kata Yusmada saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Minggu (28/4/2019).

Debit ketinggian air di Pintu Air Manggarai, sudah menurun dari yang sebelumnya sempat mencapai ketinggian 890 centimeter atau siaga dua pada Jumat lalu.

Siang ini, debit ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 710 centimeter atau pada level siaga empat.

"Kalau siaga empat, ya tenang dong, alhamdulillah. Kalau Katulamla siaga 3, siaga 2 itu berarti ada volume air, kalau itu ada, 10 jam dia akan sampai sini," katanya.

Menurut Yusmada, salah satu upaya dalam penanganan banjir kiriman di Ibu Kota saat ini ada pada pembangunan dua bendungan yang tengah dikerjakan oleh Pemerintah Pusat.

Debit Air Turun, Kondisi Pintu Air Manggarai Penuh Sampah, Sofa Hingga Helm Ojek Online Mengambang

Pintu Air Manggarai Siaga Empat, Debit Ketinggian Air di Ibu Kota Menurun

Bendungan tersebut adalah Bendungan, Ciawi dan Sukamahi.

Nantinya dua bendungan berjenis dry dam tersebut akan menampung luapan air dari Bendung Katulampa hingga mengontrol debit air yang mengalir ke sungai di Jakarta.

"Dalam pelaksanaan, itu konsepnya dry dam. Dry dam itu apa? Bendungan, di bawahnya terowong air. Kalau biasa, dia biasa aja salurannya. Kalau ada volume besar dia nampung," papar Yusmada.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved