Edy PLN Menduga Garong Sudah Petakan Rumahnya Sebelum Bawa Kabur Koleksi Burung Rp 1,4 Miliar
Namun saat itu, pencuri gagal mendapatkan hasil curian lantaran aksinya sempat dipergoki karyawan di tempat tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Kasus pencurian burung murai batu hingga menyebabkan kerugian sekitar Rp 1,4 miliar di tempat penangkaran milik seorang kolektor bernama Edy Saputro (56) diduga dilakukan pelaku dengan pemetaan terlebih dahulu.
Edy PLN sapaanya, saat dijumpai di tempat kejadian perkara di Jalan Lapangan, Kampung Babakan, RT01/03, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (30/4/2019) mengatakan, pelaku yang diperkiran lebih dari satu orang ini mengetahui kondisi tempat penangkaran.
Kecurigaanya menguat lantaran sekitar tiga minggu yang lalu, aksi pencurian juga sempat terjadi di tempat penangkarannya.
Namun saat itu, pencuri gagal mendapatkan hasil curian lantaran aksinya sempat dipergoki karyawan di tempat tersebut.
"Tiga minggu yang lalu, di bagian belakang sempat udah rusak kawat pagar, cuma waktu itu anak-anak (karyawan) ada yang bangun mau tahajud langsung dikejar dia kabur," kata Edy PLN, Selasa (30/4/2019).
Dia menduga, pada aksi pertama itu, pelaku diperkiran melakukan pemetaan lokasi.
Sebab, selain telah mempersiapkan peralatan yang cukup mumpuni seperti tangga dan tambang, pelaku juga mengetahui letak kandang burung murai koleksinya yang memiliki harga mencapai ratusan juta per pasang.
"Pelakunya itu masuk lewat samping, dia pakai tangga sama pakai tambang, posisi kandang burung ada di lantai atas," kata Edy PLN.
Pria yang sudah menggeluti dunia kolektor burung sejak tahun 1993 ini meyakini pelakunya berjumlah lebih dari satu orang.
Selain itu, pelaku juga disinyalir mengetahui kondisi sekitar tempat penangkarannya seperti akses jalan.

"Pelaku pasti lebih dari satu orang kemungkunan pakai sepeda motor, soalnya kalau malam akses jalan di depan pasti diportal di atas jam 12, kalau motor masih bisa lewat," kata Edy PLN.
Selain itu, Edy menambahkan, sekitar satu bulan yang lalu, dia sempat memperkerjakan seorang karyawan asal Surabaya.
Karyawan itu bekerja sebagai tenaga kebersihan di tempat penangkaran burung miliknya.