Palangkaraya Digadang Gantikan Jakarta, Andrinof: Jika Bung Karno Hidup Lagi Mungkin Berubah Pikiran

Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah digadang-gadang mengantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Andrinof Chaniago menjawab rumor tersebut.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kompas.com
Andrinof Chaniago 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji wilayah yang layak untuk menjadi ibu kota baru.

Yang pasti, dalam rapat kabinet kemarin Jokowi sudah memutuskan bahwa Ibu Kota baru akan berlokasi di luar Pulau Jawa.

Sebab, Jokowi menilai pulau Jawa sudah terlalu padat penduduk.

"Kita ini memiliki 17.000 pulau tapi di Jawa sendiri penduduknya 57 persen dari total penduduk di Indonesia. Kurang lebih 149 juta. Sehingga daya dukung baik terhadap air, baik terhadap lingkungan, baik lalu lintas, semuanya memang ke depan sudah tidak memungkinkan lagi," kata dia dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Rabu (1/5/2019).

Penelusuran TribunJakarta.com Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah digadang-gadang mengantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.

Hal tersebut bahkan sudah terjadi sejak era kepemerintahan Soekarno.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2015, Andrinof Chaniago menjawab rumor tersebut.

Hal itu disampaikan Andrinof Chaniago saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam, Kompas TV pada Selasa (30/4/2019).

Feni Rose Disemprot Muzdalifah Saat Singgung Pekerjaan Fadel Islami

Pembawa Acara Tanyakan Ini, Mahfud MD & Rizal Ramli Merasa Diadu Domba: Ini Teman Kita Loh

TONTON JUGA

Awalnya pembawa acara tersebut bertanya soal kemungkinan Palangkaraya mengantikan Jakarta.

"Apakah Palangkarya jadi opsi yang cukup potensial untuk jadi ibu kota selanjutnya?" tanya penbawa acara itu dikutip TribunJakarta.com, pada Rabu (1/5/2019).

Andrinof Chaniago mengatakan Palangkaraya mungkin tepat mengantikan Jakarta di tahun 1957.

"Mungkin kalau itu direncanakan atau dilihat tahun 1957 mungkin daerah itu potensial," jelas Andrinof Chaniago.

Ia lantas mengatakan jika Soekarno alias Bung Karno hidup kembali saat ini pasti akan mengubah pikirannya untuk menjadikan Palangkaraya sebagai Ibu Kota Negara.

Kerap Lakukan Ini saat Mahfud MD Bahas Provinsi Garis Keras, Fadli Zon Sampai Ditepuk Pembawa Acara

Ayu Ting Ting Kepergok Main Ponsel Sambil Senyum-senyum, Eko Patrio: Pasti Lagi Kasmaran

Mendengar jawaban Andrinof Chaniago, pembawa acara Sapa Indonesia Malam sampai tertawa.

"Tapi kalau Bung Karno hidup lagi sekarang mungkin Bung Karno juga berubah pikiran," kata Andrinof Chaniago.

Ia kemudian menjelaskan untuk membangun Ibu Kota Negara harus melalui beberapa tahapan.

Mulai dari normatif hingga teknis.

Hasil Real Count KPU Pukul 12.30 WIB, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga Selisih Hampir 11 Juta Suara

Nikita Mirzani Tak Tunjukkan Wajah Bayinya, Uya Kuya Beberkan Alasan: Harus Bayar Kalau Mau Lihat

"Ya tentu membangun ibu kota, pertama harus berpegang pada prinsip-prinsip normatif kita apa," jelas Andrinof Chaniago.

"Misalnya untuk pemerataan, untuk di tengah-tengah Indonesia,"

"Yang kedua yang teknis, kondisi rillnya itu memerlukan kajian tersendiri," tambahnya.

Andrinof Chaniago menilai saat ini Pemerintahan Jokowi sudah memasuki tahapan untuk merealisasikan apa yang diucapkan presiden ketujuh itu.

Menurut Andrinof Chaniago sementara tahapan teknis akan terus berjalan seiring waktu.

Setya Novanto Terlihat di RM Padang, Komentar Satire Najwa Shihab Disorot Afgan & Chicco Jerikho

Viral Video Siap Presiden, Begini Perbedaan Ekspresi Jokowi dan Prabowo Menurut Pakar

"Nahh saya melihat sekarang kita tengah merealisasikan yang prinsip dengan keluarnya pernyataan dari Presiden, yang teknis itu masih akan terus berjalan," tutur Andrinof Chaniago.

Ia juga membeberkan syarat sebuah wilayah dapat menjadi Ibu Kota Negara.

"Misalnya melihat kondisi lingkungan, ketersediaan sumber air, akses ke beberapa lokasi," terang Andrinof Chaniago.

Andrinof Chaniago saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam, Kompas TV pada Selasa (30/4/2019).
Andrinof Chaniago saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam, Kompas TV pada Selasa (30/4/2019). (Kompas TV)

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada tiga alternatif yang ditawarkan ke Jokowi terkait ibu kota yang baru

Pertama, Ibu Kota tetap berada di Jakarta tetapi kantor-kantor pemerintah, kementerian, dan lembaga berada di seputaran Istana dan Monas.

Hal tersebut agar terciptanya efisiensi di dalam tugas koordinasi pemerintah.

Sedangkan, kedua perpindahan pusat pemerintah di luar Jakarta tetapi masih dalam radius sekitar 50-70 km dari Jakarta.

"Dalam rapat tadi diputuskan, Presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini," kata Bambang.

Menurut Bambang, keputusan Jokowi tersebut untuk mempertimbangan agar Indonesia tidak Jawa sentris.

Hal tersebut agar bisa ekonomi bisa tumbuh bisa merata di setiap wilayah.

"Dan tentunya akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih teknis, bicara design, dan bicara mengenai masterplan dari kota itu sendiri," kata dia

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved