5 Fakta Masjid Tua Nurul Abrar dan Makam Kramat di Kawasan Niaga Mangga Dua

Masjid Nurul Abrar berdiri di kawasan pecinan sekaligus pusat niaga Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Kondisi makam Syekh Abjbakar yang berada di lingkungangan Masjid Nurul Abrar, Jalan Mangga Dua Dalam No. 17, RT 01/05, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019). 

"Dia ulama asli orang Arab, itu marganya Jamalullail turunan dari Yaman," ujarnya saat ditemui di Masjid Nurul Abrar, Jalan Mangga Dua Dalam No. 17, RT 01/05, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Dijelaskan Hamdi, Syekh Abubakar sendiri datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam di nusantara, khususnya di sekitar Batavia atau Jakarta.

"Disini ia jadi ulama dan punya banyak murid, selain makam beliau, di Masjid Nurul Abrar juga ada beberapa makam muridnya," kata Hamdi.

3. Dulunya terdapat kolom yang airnya selalu mengalir bak mata air

Tepat disamping kanan mimbar dan empat tiang peninggalan Belanda dulunya terdapat sebuah kolam yang airnya dipercaya selalu mengalir.

Kolam itu pun dijadikan tempat wudu bagi para jemaat yang ingin menjalankan salat di masjid tersebut.

Namun, beberapa tahun lalu pihak pengelola masjid memutuskan untuk menutup masjid tersebut lantaran para jemaat yang datang kerap melakukan ritual yang mengarah pada kemusyrikan.

"Mitosnya air itu berhubungan langsung dengan laut di daerah Pasar Ikan dan konon air disini setinggi air laut," ucap Masagus Hamdi di Masjid Nurul Abrar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Jadi kalu air laut naik disini juga naik," tambahnya.

4. Terdapat Makam Syekh Abubakar dan pengikutnya

Suana di dalam Masjid Nurul Abrar dan makam Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamalullail di kawasan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019).
Suana di dalam Masjid Nurul Abrar dan makam Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamalullail di kawasan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Setelah Syekh Abubakar wafat, sang pendiri Masjid Nurul Abrar itu pun dimakamkan di area masjid.

Letak makamnya tepat berada di samping kanan mimbar lama dan empat tiang peninggalan Belanda.

Makam tersebut berada di sebuah ruangan yang tampak terpisah dari bangunan masjid.

Tepat di tengah ruangan itu tampak ada sebuah bangunan yang ditutup dengan kain berwarna hijau dan bercorak kuning keemasan.

Pada bagian atasnya tampak terdapat ejaan arab berkelir kuning keemasan.

Hari Ketiga Bulan Ramadan, Masjid Istiqlal Dipenuhi Jemaah yang Melaksanakan Salat Duha

Pesan Imam Besar Masjid Istiqlal, Muliakan Nilai Persatuan hingga Saling Memaafkan Usai Pemilu

Iktikaf 10 Malam Terakhir, Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa Siapkan 5 Ribu Nasi Boks untuk Sahur

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved