Soal Koalisi Dikaitkan dengan Korupsi Hambalang, Demokrat: Arief Poyuono Harus Tanggung Jawab
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindoan meminta pimpinan Gerindra menegur Wakil Ketua Umum Arief Poyuono atas pernyataan dan tuduhan ke partainya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindoan meminta pimpinan Gerindra menegur Wakil Ketua Umum Arief Poyuono atas pernyataan dan tuduhan ke partainya.
Melalui keterangan tertulis, Arief Poyuono mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur karena tidak memiliki sikap politik yang jelas.

Arief menyinggung kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang hingga kini belum tuntas. Menurut Arief, SBY berusaha meminta jaminan hukum dari Presiden Joko Widodo.
"Sebagai sesama rekan koalisi kami menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semirip Poyuono ini untuk tidak kalap dan kampungan," ujar Jansen melalui keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).
"Harusnya Mas Arief Poyuono ini berkaca diri ya, yang menurunkan suara Prabowo itu ya malah orang-orang sejenis Arief Poyuono ini. Kok malah menuduh kami," katanya.
Terkait tuduhan meminta perlindungan hukum atas kasus korupsi, Jansen menuturkan bahwa hal itu merupakan tuduhan yang sangat serius.
Menurut dia, Poyuono harus siap bertanggung jawab secara hukum atas tuduhannya itu. "Karena dia telah menuduh dua presiden sekaligus. Presiden Jokowi melakukan pembiaran hukum dan Presiden SBY korupsi," kata dia.
• Dapat Pesan Berisikan Tudingan soal Anak PKI, Putra Jokowi: Orang Puasa Pasti Banyak Cobaan
• Ponsel Berdering 10 Kali sampai Disusuli Ayah, Ini Kalimat Terakhir Kasir Minimarket Sebelum Tewas
Lantas, Jansen mempertanyakan apakah tuduhan Poyuono tersebut mewakili pikiran Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra atau tidak.
Namun, jika tidak mewakili Prabowo, Jansen meminta Gerindra menegur Poyuono dan meminta maaf.
"Pertanyaan kami, pikiran Poyuono menuduh keluarga SBY korupsi ini mewakili pikiran Prabowo selaku Ketua Umum Gerindra dan pimpinan koalisi atau tidak?" tuturnya.
• Simak Aturan Penerimaan Siswa Baru untuk TK Sampai SMA, Jangan Sampai Keliru!
• Siswa Bekasi Dapat Nilai UN Sempurna, Dipasukha Edbert Sempat Raih Prestasi di Olimpiade Sains
"Kalau iya, ini sangat berbahaya karena tuduhan Poyuono ini tuduhan yang serius secara hukum. Tapi jika tidak, kami meminta Gerindra untuk segera menegur Poyuono dan meminta maaf," kata Jansen.
Persilahkan Demokrat Mundur
Sebelumnya Arief Poyuono mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Arief menilai sejak bergabung dalam koalisi, elite Partai Demokrat tidak memiliki sikap politik yang jelas.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elite-nya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala," ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2019).

Selain itu, kata Arief, selama masa Pilpres 2019, Partai Demokrat sama sekali tidak memberikan pengaruh perolehan suara pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Monggo keluar aja deh wong enggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo Sandi kok selama in. Malah menurunkan suara," kata dia. Arief memprediksi sikap politik Partai Demokrat yang tak jelas terkait dengan kasus korupsi saat ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjabat sebagai presiden.
Ia menyinggung kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang hingga kini belum tuntas. Menurut Arief, SBY berusaha meminta jaminan hukum dari Presiden Joko Widodo. Namun, dia yakin hal itu akan ditolak oleh Jokowi.
Arief Poyuono Rahasiakan Lokasi Real Count Karena Dapat Ancaman
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku lokasi pengolahan data real count kubu Prabowo-Sandi sengaja dirahasiakan karena ada pihak tertentu yang mengancam.
Hal tersebut dikatakan Arief Poyuono saat ditanyai oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam (1/5) dengan tema 'Laga Usai Pilpres'.
Awalnya Najwa Shihab mempertanyakan kejelasan lokasi perhitungan suara real count kubu BPN Prabowo - Sandi.
"Real count yang dilakukan BPN itu banyak yang mempertanyakan lokasinya. Dimana lokasi sebenarnya?" tanya Najwa Shihab.
"Ya ada disesuatu tempat, kita sembunyikan, itu rahasia kita," ucap Arief Poyuono.
"Apa yang dikhawatirkan sehingga disembunyikan lokasinya?" cecar Najwa Shihab.
Lantas Arief Poyuono mengungkapkan kekhawatirannya ketika lokasi real count BPN terkuak maka lokasi tersebut akan diserbu oleh pihak tertentu.
Kekhawatiran itu bukanlah tanpa sebab, Arief Poyuono bahkan mengklaim mendapatkan ancaman seperti itu.
• Detik-detik Najwa Shihab Pegangi Tangan Adian & Arief Poyuono saat Debat Panas soal Orba dan Prabowo
• Reaksi Adian soal Salam Siap Presiden Buat Penonton Mata Najwa Heboh, Arief Poyuono Memujinya
"Ada ancaman dari pihak lawan tapi bukan dari orang partai," ungkap Arief Poyuono.
"Yang mengancam hendak?" tanya Najwa Shihab.
"Kita takut nantinya dilempar bom kesana tetapi real count tetap dilakukan," jelas Arief Poyuono.
Pengakuan Arief Poyuono yang mendapatkan ancaman itu mendapatkan tanggapan dari Politikus PDIP sekaligus jubir TKN Jokowi - Maruf Amin, Adian Napitupulu.
Menurut Adian Napitupulu, terkait ancaman yang diterima kubu 02 maka seharusnya pihak BPN melaporkan adanya hal tersebut ke pihak berwajib.
• Najwa Shihab Singgung Prabowo Sebut Tukang Survei Bohong Pindah ke Antartika, Ini Reaksi Jokowi
• Ramalan Zodiak Kamis 2 Mei 2019, Gemini Putar Otak Tangani Konflik, Scorpio Hindari Obesitas
"Kalau memang ada datanya, silahkan dibuka. Kita minta transparansi KPU dan lainnya, tetapi malah enggan transparan dengan diri sendiri, tunjukkin saja dimana ancamannya."
"Laporkan namanya siapa dan buat pengaduan, jangan hanya bicara ke media yang membentuk opini nantinya," ungkap Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu bahkan menegaskan, Indonesia merupakan negara hukum.
"Setelah pelaporan, kita lihat apakah negara ini mau menegakkan hukum atau tidak. Jangan bicara di media tetapi pengaduannya tak sampai," kata Adian Napitupulu.
• Paula Verhoeven Kaget Saat Pesan Makanan Cepat Saji Malah Dapat Bingkisan Tas Mewah
• Bos BUMN Meninggal Setelah Kencan dengan Cewek di Hotel, Begini Sederet Faktanya
Simak videonya:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua DPP Demokrat: Tuduhan Arief Poyuono Mewakili Prabowo atau Tidak?", & Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 'Arief Poyuono Rahasiakan Lokasi Real Count Karena Dapat Ancaman , TKN: Laporkan Namanya Siapa?'