Dzul Fakhri Raih Nilai Rata-rata 100 di UNBK 2019: Doyan Komik Sejak Kecil, Murid Luar Biasa

Apa ya rasanya punya anak meraih nilai sempurna atau rata-rata 100 dari empat mata pelajaran yang diujikan di UNBK 2019.

TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Muhammad Dzul Fakhri (kanan) peraih nilai 100 di UNBK 2019 bersama Kelapa Sekolah SMA Negeri 68 Adwiana Hardiyanti, Senin (13/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Apa ya rasanya punya anak meraih nilai sempurna atau rata-rata 100 dari empat mata pelajaran yang diujikan di UNBK 2019. 

Empat mata pelajaran yang diujikan di antaranya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, dan Kimia sebagai mata pelajaran pilihannya.

Boleh saja berharap demikian, tapi tidak dengan Rosita Devi (44).

Ia betul-betul mengalami setelah putranya, Muhammad Dzul Fakhri (17), mendapat nilai rata-rata 100.

Ajarkan putranya baca komik sejak kecil

Wajah Rosita Devi semringah ketika menghadiri kelulusan Dzul di SMA Negeri 68 Jakarta Pusat.

Sebagai ibu ia bangga melihat anak yang ia lahirkan dan besarkan menjadi yang terbaik di UNBK 2019 se-DKI Jakarta.

Sejak kecil, Rosita sudah menekankan tanggung jawab kepada anak laki-lakinya itu.

"Pertama itu tanggung jawab, sebagai anak dia harus hormat kepada orangtua dan sebagai murid dia harus belajar," ucap Rosita kepada TribunJakarta.com, Senin (13/5/2019).

Meski menekankan untuk belajar, namun Rosita tak pernah menuntut sang anak untuk selalu meraih hasil bagus setiap saat.

Ia malah memberi kesempatan bagi Dzul untuk bermain layaknya anak seusianya.

"Saya enggak pernah menuntut dia dapat nilai bagus, apa adanya mengalir saja."

"Kalau dia capai mau main game ya saya biarkan saja yang penting dia sudah nyicil belajar," ujarnya.

"Dia harus bertanggung jawab, waktunya belajar ya belajar," tambah Rosita.

Selain tanggung jawab, Rosita mengaku sudah mengajarkan Dzul gemar membaca sejak kecil.

Muhammad Dzul Fakhri (17), pelajar SMA Negeri 68 Jakarta Pusat yang berhasil meraih nilai rata-rata 100 dalam UNBK 2019, Senin (13/5/2019).
Muhammad Dzul Fakhri (17), pelajar SMA Negeri 68 Jakarta Pusat yang berhasil meraih nilai rata-rata 100 dalam UNBK 2019, Senin (13/5/2019). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Mulanya mengajarkan anak gemar membaca dengan buku komik.

Terlebih ia mengaku sangat menyukai serial Detective Conan.

"Dulu saat dia kecil sampai SMP saya masih sering beli buku komik, setiap saya beli pasti dia tanya ceritanya gimana. Kemudian dia juga baca komik itu," kata Rosita.

Kegemaran membaca pun terus dilakukan Dzul sampai saat ini, namun berbeda dibandingkan saat kecil, kini ia lebih menyukai membaca novel.

"Sampai SMP-lah baca komik itu, sekarang dia sudah menemukan keasikan membaca yang lain," ucapnya.

 Kisah Heroik Reno Selamatkan Ibunya yang Stroke dari Kebakaran di Kampung Bandan

 Tersangka Pengancam Jokowi Hanya Karyawan Kontrak di Badan Wakaf Al-Quran Tebet

 Polisi Tetapkan Satu Anggota Geng yang Viral Konvoi Bawa Sajam Jadi Tersangka

Meski saat ini Dzul sudah tumbuh menjadi remaja yang sarat prestasi, Rosita tetap mengawasi anaknya itu.

Ia seringkali mengawasi sang anak dengan sesekali mengecek ponselnya.

"Sebisa mungkin saya cek sesekali ponselnya, saya pantau siapa temannya dan kalau mau main juga sama siapa dan ke mana," ujarnya.

"Terlihat protektof sih, tapi buat jaga-jaga saja. Boleh berteman dengan siapa saja tapi saya hsris tahu, mau main kemana dan sama siapa, kalau janjoan saya harus tahu," tambahnya.

Ia mengaku bersyukur anak sematawayangnya berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam UNBK 2019 se-DKI Jakarta.

Muhammad Dzul Fakhri (17), anak dari Rosita Devi (44) yang berhasil meraih nilai sempurna atau 100 dalam UNBK 2019, Senin (13/5/2019).
Muhammad Dzul Fakhri (17), anak dari Rosita Devi (44) yang berhasil meraih nilai sempurna atau 100 dalam UNBK 2019, Senin (13/5/2019). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Dzul tak sangka menjadi terbaik

TribunJakarta.com berkesempatan bertemu Dzul di sekolahnya di Jalan Salemba Raya, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019) siang.

Ia mengenakan koko berkelir putih dan celana batik berwarna cokelat. Dzul turut membawa buket bunga dan kain selempang berkelir hitam dengan tulisan 'Prestasi Terbaik 1 IPA.'

Karangan bunga dan selempang tersebut ia peroleh sebagai bentuk penghargaan dari pihak sekolah kepadanya.

Ia tak menyangka bisa memperoleh nilai sempurna dalam UNBK tahun ini.

"Enggak menyangka banget, apalagi setelah ujian matematika itu saya nyocokin sama jawaban teman banyak yang enggak sama dengan saya," ucap Dzul.

Sebelum ujian ia sudah menargetkan nilai rata-rata cukup tinggi pada UNBK kali ini, yaitu nilai 90. 

"Target saya untuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris itu 94, kemudian Matematika dan Kimia itu 95," aku dia.

Prestasi Dzul ternyata tak hanya sebatas dalam gelaran UNBK saja.

Jauh sebelum ujian berlangsung, penyuka novel dan film ini sudah beberapa kali meraih penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.

Satu kali ia mengikuti International Olympiad of Metropolises (IOM) di Moskow, Rusia.

"Tahun lalu ikut OSN (Olimpiade Sains Naional) dan IOM di Rusia, alhamdulillah keduanya dapat medali perak," ucap Dzul.

Segudang prestasinya membawa Dzul diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.

Adwiana Hardiyanti, Kepala Sekolah SMA Negeri 68 saat ditemui TribunJakarta.com di kantornya, Senin (13/5/2019).
Adwiana Hardiyanti, Kepala Sekolah SMA Negeri 68 saat ditemui TribunJakarta.com di kantornya, Senin (13/5/2019). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Pengakuan kepala sekolah

Semua orang tahu SMA Negeri 68 Jakarta salah satu sekolah unggulan di Jakarta Pusat

Banyak lulusan SMP berharap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah ini.

Keunggulan akademik murid yang berhasil bersekolah di sini di atas rata-rata, Dzul salah satunya.

Adwiana Hardiyanti, Kepala SMA Negeri 68 Jakarta, mengakui sudah melihat bakat Dzul sejak di bangku kelas 10 SMA (kelas satu).

"Sejak kelas satu kepintarannya sudah terlihat, saya pernah mengunjungi kelasnya dan melihat dia sedang mengajarkan teman-temannya soal matematika," ucap Adwiana kepada TribunJakartacom.

Dzul terlihat tenang saat diminta oleh gurunya maju ke depan kelas mengerjakan soal matematika.

"Dia orangnya tenang, kalau diminta mengerjakan soal di depan kelas dia pasti bisa mengerjakan," puji dia.

Di mata guru dan murid lain Dzul dikenal sebagai anak pintar, santun, kepribadiannya baik.

"Anak ini masuk kategori luar biasa, akhlak bagus, sosial bagus, akademis bagus, dan kepribadian juga baik," kata Adwiana.

Dzul selama ini tidak pernah memilih teman dan selalu mau membantu mengajarkan temannya yang kesulitan untuk mata pelajaran tertentu.

"Temannya juga bilang dia anak baik, enggak pelit. Beliau kan anak tunggal tapi egonya enggak tinggi," ujarnya.

Diakui Adwiana, selama tiga tahun bersekolah di SMA Negeri 68 Jakarta, Dzul agak pendiam dibanding siswa lainnya.

Menurut pengamatannya, sejak kelas satu Dzul terkenal di kalangan teman-teman yang mau belajar saja.

Ia mengaku bersyukur anak didiknya mampu menjadi yang terbaik dalam UNBK 2019 ini.

Terlebih Dzul telah diterima di Fakultas MIPA ITB.

"Saya mendoakan yang terbaik untuk dia, semogga sukses di ITB sama seperti saat dia masih SMA ini," ucapnya.

Adwiana berharap, ke depannya SMA Negeri 68 Jakarta dapat kembali melahirkan siswa-siswa berprestasi lagi.

"Mewujudkan itu kami harus bekerja tuntas dan berkualitas. Bukan hanya tuntas tapi enggak berkualitas ya," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved