Aksi 22 Mei
Sebut Penembakan di Kerusuhan 22 Mei Bukan Polisi, Hermawan Sulistyo Beberkan Analisisnya
Hermawan Sulistyo mengungkapkan analisisnya terkait siapa pelaku pembakan di aksi 22 mei lalu.
"Single bullet itu satu peluru nembak dan kenanya kepala. Kalau polisi, dia pasti dor, dor, dor (memperagakan menembak lebih dari satu kali -red), banyak. Biasanya lubangnya enggak hanya satu," papar Hermawan.
"Dan yang paling gampang nembak badan, ada lubang dua di depan atau di belakang," imbuhnya.
Atas dasar itulah Hermawan yakin bahwa pelaku penembakan bukan dari polisi.
"Bukan polisi," tegasnya.
Hermawan memaparkan, senjata api yang digunakan untuk menembak itu adalah jenis glock.
Hermawan mengakui, glock memang merupakan senjata polisi yang digunakan untuk menembak dengan jarak pendek, namun ia menyebut bahwa tidak ada perwira polisi di bagian depan.
Sementara, berdasarkan pengamatan, semua korban ditembak dengan jarak tak lebih dari 100 meter.
"Tapi kan enggak ada perwira yang di depan. Semua kalau kita lihat itu dari jarak tembak yang pendek, tidak lebih dari 100 meter," ungkap dia.
"Kenapa? Kalau peluru ditembakkan di sini (menunjuk kepala -red), lubang keluarnya itu lebih lebar."
"Ini kan single bullet masuk sebesar proyektil, keluarnya sebesar proyektil," tambahnya.
Simak videonya berikut ini:
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pengamat Yakin Pelaku Penembakan di Kerusuhan 22 Mei Bukan Polisi, Mengapa?
Sopir Ambulans Pembawa Batu di Kerusuhan 22 Mei Dituntut Empat Bulan Penjara |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Pecah Saat Vonis Pelaku Kerusuhan 22 Mei |
![]() |
---|
Lempari Polisi Saat Rusuh 22 Mei, Rendy Bugis Bos Relawan Prabowo-Sandiaga Dituntut 4 Bulan Penjara |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Berharap 29 Terdakwa Tragedi 21-22 Mei 2019 Segera Dibebaskan |
![]() |
---|
Miskomunikasi, Sidang 29 Terdakwa Tragedi 22 Mei di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Diundur |
![]() |
---|