Jalan Kaki Surabaya-Jakarta Kampanyekan Bahaya Narkoba, Ini Obat Mujarab Man Rambo

Man Rambo mencontohkan ratusan tanda tangan yang tertoreh di satu buku dan kini sudah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai bukti niat tulusnya diapresiasi.

"Saya pernah kasih buku isi tanda tangan ke BNN, hanya lewat security saja sih. Tapi yang tanda tangan di buku itu banyak, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, guru, seniman, dan orang-orang yang mendukung aksi saya," tuturnya.

Mantan preman dan narapidana yang pernah menghuni Penjara Kalisosok selama 12 tahun ini berharap dapat menemui Presiden Joko Widodo guna menyampaikan aspirasinya.

Namun dia mahfum kepada Jokowi sebagai Presiden yang memiliki banyak kesibukan sehingga ia tak dapat bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Kini, Man Rambo mengaku sibuk mempersiapkan modal dan fisik menapaki jalur Sumatera guna mengkampanyekan bahaya narkoba secara langsung.

"Saya mau ke Sumatera, yang saya tahu di sana sering jadi jalur penyeludupan narkoba. Saya enggak takut diancam atau dibunuh bandar narkoba. Malu dong kalau takut sama bandar narkoba, malu sama leluhur yang berjuang mengusir penjajah," lanjut Man Rambo.

Berbeda dengan perjalanan pertamanya menempuh Surabaya-Jakarta tahun lalu, dia mengaku tak memiliki target waktu menyelesaikan perjalanan.

Yang terpenting dia bisa menyampaikan bahaya narkoba secara langsung ke masyarakat, dan Indonesia bisa lepas dari status darurat narkoba.

"Perjalanan pertama Surabaya-Jakarta saya tempuh dalam 17 hari, karena waktu itu temannya menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Ini sudah ketiga kalinya saya jalan kaki Surabaya-Jakarta," sambung dia.

Meski kebanyakan rekan seprofesinya tak mendukung, Man Rambo yakin upaya mengkampanyekan bahaya narkoba tak sia-sia mengingat banyaknya masyarakat yang jadi korban narkoba.