Lingkar Nagreg Jadi Pilhan Tempat Berswafoto dan Istirahat Para Pemudik Lebaran

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - H+3 lebaran, sudah mulai banyak masyarakat yang mudik untuk kembali ke kota asalnya.

Biasanya, macet sudah terjadi di beberapa jalur balik arus mudik, seperti Nagreg.

Jalur Nagreg tak pernah sepi oleh pemudik setiap tahunnya termasuk menjelang dan sesudah lebaran.

Bahkan setelah ada Tol Cipali, jalur Nagreg tetap jadi pilihan.

Pemudik yang terus bertambah setiap tahunnya membuat jalur Nagreg selalu macet.

Untuk mengurangi kemacetan, pemerintah membangun jalur Lingkar Nagreg dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.

Dengan panjang enam kilometer, siapa sangka jalur Lingkar Nagreg kini jadi tempat istirahat favorit pemudik.

Lingkar Nagreg hanya bisa dilewati kendaraan dari arah Tasik menuju Bandung.

Menggunakan sistem one way, Lingkar Nagreg menjadi solusi pengurai kemacetan.

Hal lain yang membuat Lingkar Nagreg jadi tempat favorit pemudik adalah pemandangannya.

Sepanjang jalan, pemudik bisa melihat pemandangan alam di sekitarnya.

Apalagi saat hari sedang cerah, langit biru membuat suasana alam menjadi lebih indah.

Tidak heran banyak pemudik yang mengabadikan keindahan alam dengan gawai pintarnya.

Warung-warung tempat beristirahat pemudik terpajang di sepanjang jalan.

Sambil menikmati keindahan alam, pemudik bisa membeli makanan di warung pinggir jalan.

Selain makanan, minuman juga tersedia.

Paling sering dipesan oleh pemudik adalah kelapa muda yang langsung diminum dari tempatnya.

Selain itu, Lingkar Nagreg memiliki salah satu tempat favorit masyarakat ketika berswafoto.

Tempat itu adalah Terowongan Nagreg.

Terowongan yang lumayan panjang ini memiliki arsitektur yang menarik, cocok untuk foto posting di media sosial.

Namun, siapapun yang ingin mengabadikan foto di terowongan tersebut harus berhati-hati karena kendaraan kencang yang melaju.

Tidak hanya pemudik yang gemar mengambil foto di Lingkar Nagreg, namun masyarakat setempat juga menyukainya.

Bernama Oki, ia mengaku berasal dari salah satu daerah di Bandung dan pertama kali ke Lingkar Nagreg.

"Saya dari Bandung, baru pertama kali ke sini. Mau selfie aja gitu," ujar Oki.

Selain oki, banyak pemudik yang kebetulan sedang istrahat dan foto di Lingkar Nagreg.

Salah satunya, Septian Miftah Parid.

Pemudik berasal dari Ciamis dan mengaku sedang beristirahat sebelum melanjutkan perjalanannya.

"Lagi istirahat, sambil nunggu macet biar agak sepi dulu," jawab Septian ketika ditanya.

Septain mengaku setiap mudik, ia dan keluarga sering beristirahat di Lingkar Nagreg ketika kembali ke kota asal.

Selain pemandangan yang bagus, ia mengaku sangat suka swafoto di Terowongan Nagreg.

Banyaknya pemudik yang beristirahat atau sekadar berswafoto saat lebaran membuat Lingkar Nagreg menjadi ramai.

Hal itu dijelaskan oleh Harun, petugas parkir salah satu warung makan Lingkar Nagreg.

Ia akui bahwa setiap lebaran selalu penuh pemudik, untuk beristirahat, jajan di warung, bahkan untuk sekadar swafoto.

Terowongan selalu penuh oleh motor yang berhenti di pinggirnya.

"Iya kalau motor gapapa parkir di pinggir terowongan misalnya mau selfie,"

"Tapi kalau mobil harus parkir dulu, enggak bisa parkir di sana (terowongan)," tutup Harun.