Cerita Dibalik Selfie Bareng Kera di Mongkey Forest Ubud: Jasa Sang Pawang Hingga Tak Bisa Istirahat
Foto selfie kera bersama wisatawan di obyek pariwisata Monkey Forest Ubud viral di media sosial. Cerita dibalik foto tersaebut
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Spot Menarik Bandung Waterfall Bali

Pemandangan berbeda tersuguh di aliran sungai Pakerisan, di perbatasan Desa Pejeng Kangin dan Desa Siangan, Gianyar, Sabtu (8/6/2019).
Beberapa bulan lalu, sungai ini masih tercemar sampah plastik.
Tak jarang, mobil pengangkut ayam pun banyak dicuci di sungai ini, yang mengakibatkan sungai ini berbau busuk.
Namun kini kondisi tersebut berubah 100 persen.
Hampir tak ada satupun sampah terlihat mengapung di sungai, termasuk masyarakat yang mencuci mobil ayam.
Namun yang paling ‘mencengangkan’, di ujung sungai yang dulunya menjadi lokasi tumpukan sampah, sudah menjadi objek pariwisata berbagai spot.
Mulai dari water canyon, waterfall hingga jumping.
Tempat ini relatif menyegarkan karena dikelilingi pepohonan, serta formasi bebatuan hijau karena lumut, dan yang terpenting bersih dari sampah jenis apapun.
Objek wisata ini merupakan milik Desa Pakraman Bandung, Desa Siangan, Gianyar.
Jro Bendesa Bandung, Dewa Putu Anom mengatakan, sebelum disulap menjadi objek wisata, kawasan ini merupakan tempat angker, sehingga masyarakat sangat jarang turun ke sana.
Namun seorang warganya, Made Kanya, melihat tempat tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata.
Kanya dan sejumlah warga peduli lingkungan pun, akhirnya sepakat untuk merawat kawasan ini.
“Awalnya dilakukan pembersihan, karena dulu di sini banyak sampah. Kalau dikumpulkan pakai truk, bisa sampai 2 truk banyak sampahnya. Tapi karena kegigihan warga melakukan gotong royong, kondisi ini kembali bisa alami, dan kondisi airnya pun bagus,” ujarnya.
Dalam memastikan kondisi air tidak membahayakan kulit, penggagas Bandung Waterfall Bali, Made Kanya pun nyemplung ke dalam air, sembari menunjukkan spot yang dimiliki.