Jalan Raya Bogor Kembali Dipenuhi Pedagang Kaki Lima

Terdapat lebih dari 7 gerobak yang menjual buah-buahan maupun minuman kemasan di sisi jalan.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
PKL yang berdagang di sepanjang Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Pedagang Kaki Lima di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur kerap kucing-kucingan dengan Satpol PP.

Pantauan TribunJakarta.com, berjejer gerobak PKL di lokasi tersebut mulai terlihat dari arah Flyover Pasar Rebo yang mengarah ke sepanjang Jalan Raya Bogor. Terdapat lebih dari 7 gerobak yang menjual buah-buahan maupun minuman kemasan di sisi jalan.

Amel, satu diantara PKL mengatakan dirinya harus terus memantau lokasi ketika di lokasi terdapat Satpol PP.

"Sebenarnya was-was, tapi namanya juga cari uang buat makan ya mau bagaimana. Kalau nanti lihat ada mobil Satpol PP kita kabur. Pokoknya jangan sampai gerobak di bawa," terangnya, Kamis (13/6/2019).

Meskipun selama berjualan tidak tenang, Amel tetap melakoni pekerjaan tersebut karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan di Ibukota.

"Saya udah ngelamar sana sini, tapi enggak ada yang nerima. Saya jadi SPG, pas target enggak tercapai saya udah enggak kerja lagi. Akhirnya kucing-kucingan sama Satpol PP," sambungnya.

Orang Tua Calon Eksekutor Yunarto Wijaya Shock Lihat Video Pengakuan Anaknya

Polisi Masih Mengejar Tiga Pelaku Pembakaran Pemuda di Bekasi

Sementara itu, menurut Lurah Rambutan Dwi Widiastuti di kawasan tersebut sering dilakukan penertiban. Namun PKL kembali lagi berjualan di lokasi.

"Kita sudah berikan imbauan dan peringatan. Bahkan operasi gabungan pun sudah dilakukan. Tadi pagi juga kita lakukan penertiban dan grebek sampah di lokasi. Namun PKL kembali lagi," katanya.

Dwi berharap para PKL dapat mematuhi aturan yang ada untuk tidak berjualan di lokasi.

Ia mengimbau agar trotoar bisa digunakan sesuai dengan fungsinya.

"Semoga trotoar bisa sesuai dengan fungsinya. Sebab dengan adanya PKL sangat merugikan. Mereka menyebabkan sampah sehingga lokasi terlihat kumuh dan menjadi salah satu sumber kemacetan," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved